Ayatayat Alquran yang didalamnya termuat hukum syariat atau dapat dikonklusi darinya hukum-hukum syariat dikenal dengan nama Ayatul Ahkam. Fukaha menggunakan sebagian ayat dari surah Ali Imran untuk menyimpulkan hukum-hukum fikih. Ayat 90 berkenaan dengan tidak diterimanya taubat orang yang murtad, ayat 97 berkenaan dengan keamanan para penghuni Haram Mekah dan kewajiban haji atas semua
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ Zakariya berkata "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Kata Zakaria, "Wahai Tuhanku! Betapa aku akan mendapatkan anak atau putra sedangkan aku sudah sangat tua maksudnya aku telah hampir mencapai akhir usiaku, yakni 120 tahun dan istriku pun seorang yang mandul." usianya sudah 98 tahun. Firman Allah, soalnya "Demikianlah Allah menciptakan seorang anak laki-laki dari kamu berdua Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." karena tidak ada suatu pun yang tidak disanggupi-Nya. Untuk membuktikan kekuasaan besar ini Zakaria diilhami-Nya pertanyaan untuk dijawab. Tatkala dirinya sudah amat rindu untuk bertemu dengan anak yang diberitakan itu. Setelah mendengar kabar gembira, Zakariyyâ kembali menghadapkan diri kepada Allah. Ia ingin sekali mengetahui proses kelahiran anak itu, mengingat usianya yang telah lanjut dan istrinya yang mandul. Allah menanggapi keingintahuan Zakariyyâ itu dengan penjelasan bahwa jika Allah berkehendak menciptakan sesuatu, Dia akan menciptakan faktor penyebabnya atau menciptakannya tanpa faktor penyebab. Allah bebas melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
38 Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya [1], dia berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik [2] dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa". 39. Kemudian malaikat memanggil Zakariya, ketika dia berdiri melaksanakan shalat di mihrab (katanya), "Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan kalimat [3] (yang
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِHunaaalika da’aa Zakariyyaa Rabbahoo qaala Rabbi hab lee mil ladunka zurriyyatan taiyibatan innaka samee’ud du’aaa’ Ala-Maududi 338 Then Zechariah prayed to his Lord O Lord! Grant me from Yourself out of Your grace the gift of a goodly offspring, for indeed You alone heed all Prayers.’[37] 37. Until then Zechariah had no issue. The sight of this pious young girl made him yearn for a child just as virtuous and devout. When he saw that God sent food to her, by dint of His limitless power, he felt hopeful that God might also bless him with issue, despite his old age. Ibn-Kathir 38. At that time Zakariyya invoked his Lord, saying “O my Lord! Grant me from You, a good offspring. You are indeed the All-Hearer of invocation.” 39. Then the angels called him, while he was standing in prayer in the Mihrab, saying “Allah gives you glad tidings of Yahya, believing in the Word from Allah, and Sayyidan, and Hasuran, a Prophet, from among the righteous.” 40. He said “O my Lord! How can I have a son when I am very old, and my wife is barren” Allah said “Thus Allah does what He wills.” 41. He said “O my Lord! Make a sign for me.” Allah said “Your sign is that you shall not speak to the people for three days except by signals. And remember your Lord much, and glorify Him in the afternoon and in the morning.” The Supplication of Zakariyya, and the Good News of Yahya’s Birth When Zakariyya saw that Allah provided sustenance for Maryam by giving her the fruits of winter in summer and the fruits of summer in winter, he was eager to have a child of his own. By then, Zakariyya had become an old man, his bones feeble and his head full of gray hair. His wife was an old women who was barren. Yet, he still supplicated to Allah and called Him in secret, ﴿رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنْكَ﴾ O my Lord! Grant me from Ladunka, from You, ﴿ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً﴾ A good offspring meaning, a righteous offspring, ﴿إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَآءِ﴾ You are indeed the All-Hearer of invocation. Allah said, ﴿فَنَادَتْهُ الْمَلَـئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى فِى الْمِحْرَابِ﴾ Then the angels called him, while he was standing in prayer in the Mihrab, meaning, the angels spoke to him directly while he was secluded, standing in prayer at his place of worship. Allah told us about the good news that the angels delivered to Zakariyya, ﴿أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَـى﴾ Allah gives you glad tidings of Yahya, of a child from your offspring, his name is Yahya. Qatadah and other scholars said that he was called Yahya literally, `he lives’ because Allah filled his life with faith. Allah said next, ﴿مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللَّهِ﴾ believing in the Word from Allah Al-`Awfi reported that Ibn `Abbas said, and also Al-Hasan, Qatadah, `Ikrimah, Mujahid, Abu Ash-Sha`tha, As-Suddi, Ar-Rabi` bin Anas, Ad-Dahhak, and several others said that the Ayah, ﴿مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللَّهِ﴾ believing in the Word from Allah means, “Believing in `Isa, son of Maryam.” Abu Al-`Aliyah, Ar-Rabi` bin Anas, Qatadah and Sa`id bin Jubayr said that Allah’s statement, ﴿وَسَيِّدًا﴾ And Sayyidan means, a wise man. Ibn `Abbas, Ath-Thawri and Ad-Dahhak said that Sayyidan means, “The noble, wise and pious man.” Sa`id bin Al-Musayyib said that Sayyid is the scholar and Faqih. `Atiyah said that Sayyid is the man noble in behavior and piety. `Ikrimah said that it refers to a person who is not overcome by anger, while Ibn Zayd said that it refers to the noble man. Mujahid said that Sayyidan means, honored by Allah. Allah’s statement, ﴿وَحَصُورًا﴾ And Hasuran does not mean he refrains from sexual relations with women, but that he is immune from illegal sexual relations. This does not mean that he does not marry women and have legal sexual relations with them, for Zakariyya said in his supplication for the benefit of Yahya, ﴿هَبْ لِى مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً﴾ Grant me from You, a good offspring, meaning, grant me a son who will have offspring, and Allah knows best. Allah’s statement, ﴿وَنَبِيًّا مِّنَ الصَّـلِحِينَ﴾ A Prophet, from among the righteous delivers more good news of sending Yahya as Prophet after the good news that he will be born. This good news was even better than the news of Yahya’s birth. In a similar statement, Allah said to the mother of Musa, ﴿إِنَّا رَآدّوهُ إِلَيْكِ وَجَـعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ﴾ Verily, We shall bring him back to you, and shall make him one of the Messengers. ﴿287﴾ When Zakariyya heard the good news, he started contemplating about having children at his age. He said, ﴿قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَـمٌ وَقَدْ بَلَغَنِي الْكِبَرُ وَامْرَأَتِى عَاقِرٌ قَالَ﴾ “O my Lord! How can I have a son when I am very old, and my wife is barren” He said… meaning the angel said, ﴿كَذَلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ﴾ “Thus Allah does what He wills.” meaning, this is Allah’s matter, He is so Mighty that nothing escapes His power, nor is anything beyond His ability. ﴿قَالَ رَبِّ اجْعَل لِّى ءَايَةً﴾ He said “O my Lord! Make a sign for me” meaning make a sign that alerts me that the child will come, ﴿قَالَ ءَايَتُكَ أَلاَّ تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَـثَةَ أَيَّامٍ إِلاَّ رَمْزًا﴾ Allah said “Your sign is that you shall not speak to the people for three days except by signals.” meaning, you will not be able to speak except with signals, although you are not mute. In another Ayah, Allah said, ﴿ثَلَـثَ لَيَالٍ سَوِيّاً﴾ For three nights, though having no bodily defect. ﴿1910﴾ Allah then commanded Zakariyya to supplicate, thank and praise Him often in that condition, ﴿وَاذْكُر رَّبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِىِّ وَالإِبْكَـرِ﴾ And remember your Lord much and glorify Him in the afternoon and in the morning. We will elaborate more on this subject in the beginning of Surah Maryam chapter 19, Allah willing.
Culturaland grammatical analysis of this verse same as the analysis in the verse 41 of Surat al-Baqarah Басир Дураку Tajweed Notes zip download Part 6 (Surah Momin to Surah Tahreem)_daisy Al-Faitha is the preface of the holy Quran Al-Faitha is the preface of the holy Quran. describe the meanings of figurative language found in
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ38. Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
رَبَّهُۥۖقَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ ٣٨ Then and there Zachariah prayed to his Lord, saying, "My Lord! Grant me—by your grace—righteous offspring. You are certainly the Hearer of ˹all˺ prayers." 3:39 فَنَادَتۡهُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ إِنَّكَ sesungguhnya Engkau إِنَّكَ sesungguhnya Engkau Terjemahan Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” Tafsir Di sanalah artinya tatkala Zakaria melihat hal itu dan mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa mendatangkan sesuatu bukan pada waktu yang semestinya pasti akan mampu pula mendatangkan anak keturunan dalam usia lanjut karena kaum keluarganya telah hampir musnah maka Zakaria pun berdoa kepada Tuhannya yakni ketika ia memasuki mihrab untuk salat di tengah malam katanya, "Tuhanku! Berilah aku dari sisi-Mu keturunan yang baik maksudnya anak yang saleh sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan mengabulkan doa." permohonan. Topik
38 (Di sanalah) artinya tatkala Zakaria melihat hal itu dan mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa mendatangkan sesuatu bukan pada waktu yang semestinya pasti akan mampu pula mendatangkan anak keturunan dalam usia lanjut karena kaum keluarganya telah hampir musnah (maka Zakaria pun berdoa kepada Tuhannya) yakni ketika ia memasuki mihrab untuk
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِArab-Latin hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`Artinya Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَArab-Latin fa nādat-hul-malā`ikatu wa huwa qā`imuy yuṣallī fil-miḥrābi annallāha yubasysyiruka biyaḥyā muṣaddiqam bikalimatim minallāhi wa sayyidaw wa ḥaṣụraw wa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīnArtinya Kemudian Malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab katanya "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang puteramu Yahya, yang membenarkan kalimat yang datang dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri dari hawa nafsu dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Menarik Tentang Surat Ali Imran Ayat 38-39Didapati kumpulan penafsiran dari beragam pakar tafsir terhadap makna surat ali imran ayat 38-39, misalnya seperti di bawah iniMaka para malaikat memanggilnya ketika dia tengah berdiri di hadapan Allah di tempat sholatnya sambil menjatkan do’a kepadanya, ”sesungguhnya Allah memberitahukan kepada mu dengan satu berita mengembirakan dirimu. Yaitu bahwa kamu akan diberi anugerah putra yang namanya Yahya, dia membenarkan kaliamat yang datang dari Allah, yaitu Isa putra Maryam dan Yahya akan menjadi pemimpin di tengah kaumnya, dia memiliki kedudukan dan martabat yang tinggi, dan menjadi seorang insan yang menjaga diri, tidak berbuat dosa dan mengikuti syahwat yang memudaratkan, serta menjadi seorang nabi dari kalangan orang-orang shalih yang telah mencapi puncak keshalihannya.” Tafsir al-MuyassarKemudian Malaikat berbicara kepada Zakariya ketika dia sedang berdiri untuk menunaikan salat di tempat ibadahnya seraya berkata, “Sesungguhnya Allah memberikan kabar gembira kepadamu bahwa kamu akan mempunyai seorang anak laki-laki bernama Yahya. Di antara sifatnya adalah dia membenarkan kalimat yang datang dari Allah, yaitu Isa putra Maryam, karena Isa diciptakan secara khusus melalui kalimat Allah. Dan anak laki-laki itu Yahya akan menjadi pemuka kaumnya dalam bidang keilmuan dan ketekunan beribadah. Dia selalu menahan dirinya dari segala macam kesenangan, termasuk kesenangan dengan wanita. Dia berkonsentrasi penuh dalam beribadah kepada Rabbnya. Dan dia adalah seorang Nabi yang menjadi bagian dari orang-orang yang saleh.” Tafsir al-Mukhtashar39 Kemudian Malaikat Jibril menyeru Zakariya sebagaimana yang disebutkan At thobari dari Ibnu Mas’ud. Zakariya tengah berdiri melakukan shalat dan berdoa di mihrab “Sesungguhnya Allah akan memberi kabar gembira kepada kamu dengan kelahiran Yahya dalam Injil disebutkan Yuhna yang membenarkan kalimat dari Allah yaitu Isa. Serta memberi kabar gembira dengan diutusnya Nabi Isa, yang akan diutus pada zamanya, putera dari bibinya, sehingga Isa disebut kalimat Allah, sebab ada pada kalam Allah Jadilah. Dan Yahya akan jadi pemimpin yang menuntun kaumnya dengan ilmu, kebijaksanaan, keutamaan, dan menjaga diri dari perempuan, dan akan menjadi nabi yang saleh yang memenuhi hak-hak Allah dan manusia, serta terjaga dari melakukan dosa. Tafsir al-Wajizفَنَادَتْهُ الْمَلٰٓئِكَةُ Kemudian Malaikat memanggil Zakariya Yakni malaikat Jibril. أَنَّ اللهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang puteramu Yahya Dan nama yang disebutkan di Injil adalah Yohana. Yakni Allah menggembirakanmu dengan kelahiran Yahya. مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللهِ yang membenarkan kalimat yang datang dari Allah Yakni yang membenarkan Nabi Isa dan mengabarkan kedatangannya. Adapun penyebutan Isa dengan kalimat Allah adalah kerena ia diciptakan dengan firman-Nya “kun”. Dan kedatangan Yahya adalah untuk mengabarkan dekatnya pengutusan Isa yang diutus pada zamannya, dan Isa adalah anak dari bibinya dari jalur ibu, dan Yahya adalah orang yang pertama beriman kepada Isa. وَسَيِّدًا وَحَصُورًا menjadi panutan, menahan diri dari hawa nafsu Makna السيد adalah orang yang memimpin kaumnya yang pengasih, mulia, lagi bertaqwa. Dan makna الحصور adalah yang tidak mendatangi perempuan, maka Nabi Yahya dahulu tidak mendatangi perempuan tidak seperti lelaki lainnya. Mungkin disebabkan karena ia tidak mampu melakukan itu atau karena ia memang menahan diri dari hal itu. وَنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِينَ dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh Yakni yang menjalankan apa yang diwajibkan Allah atasnya dan menunaikan hak-hak orang lain kepada mereka. Zubdatut Tafsir Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah berbagai penafsiran dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan dan arti surat ali imran ayat 38-39 arab, latin, artinya, semoga bermanfaat untuk kita. Dukung dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Cukup Banyak Dicari Baca berbagai materi yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Fatihah 1, Al-Fatihah 7, Luqman 13-14, Al-Baqarah 284-286, Al-A’raf, Ali Imran 104. Termasuk Assalaamualaikum, Ali Imran 191, Yunus 41, Al-Baqarah 216, Al-Fatihah 2, Yasin 40. Al-Fatihah 1Al-Fatihah 7Luqman 13-14Al-Baqarah 284-286Al-A’rafAli Imran 104AssalaamualaikumAli Imran 191Yunus 41Al-Baqarah 216Al-Fatihah 2Yasin 40 Pencarian an nur 43, doa selepas adzan, sesudah kesulitan ada kemudahan, al baqarah ayat 155-157, surah alqoriah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAt Taubah Ayat 122 arab latin dan artinya tentang pembagian tugas masyarakat saat terjadi perang. menuntut ilmu agama islam Quran Surah Ali Imran Ayat 38 Arab Latin dan Artinya, Tentang Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan Selasa, 2 Agustus 2022 | 04:06 WIB 20:40 WIB. Surah Ali Imran Ayat 5-6 Arab Latin dan Artinya Tentang Ilmu
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَقَدْ بَلَغَنِىَ ٱلْكِبَرُ وَٱمْرَأَتِى عَاقِرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ Arab-Latin Qāla rabbi annā yakụnu lī gulāmuw wa qad balaganiyal-kibaru wamra`atī 'āqir, qāla każālikallāhu yaf'alu mā yasyā`Artinya Zakariya berkata "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya". Ali 'Imran 39 ✵ Ali 'Imran 41 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Mengenai Surat Ali Imran Ayat 40 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia beragam penjelasan dari para pakar tafsir terhadap isi surat Ali Imran ayat 40, misalnya seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaZakaria berkata dengan penuh kegembiraan dan terkejut, ”wahi tuhanku,bagaimana bisa aku akan mempunyai anak lelaki,sementara masa tua telah mencapai puncaknya pada diriku, dan istriku seorang wanita yang mandul yang tidak bisa hamil?” Allah berfirman ”demikianlah Allah berbuat apa yang DIA kehendaki dari perbuatan perbuatan ajaib lagi bertentangan dengan kebiasaan.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram40. Tatkala Malaikat memberikan kabar gembira tentang Yahya, Zakariya berkata, “Ya Rabbku, bagaimana aku bisa punya anak setelah aku menjadi tua renta, sedangkan istriku mandul tidak bisa beranak.” Allah menjawab ucapan Zakariya, “Perumpamaan penciptaan Yahya pada saat usiamu sudah tua dan istrimu mandul sama seperti Dia menciptakan apa saja yang dikehendaki-Nya yang tidak seperti biasanya, karena Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya berdasarkan kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah40. Zakariya bertanya untuk memastikan kabar yang dia dapatkan “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapatkan akan sedangkan umurku telah tua dan istriku adalah orang yang mandul?” Maka Allah menjawab “Penciptaan yang tidak lazim seperti itu Allah lakukan sesuai kehendak-Nya.” Syeikh as-Syinqithi berkata “Allah tidak menjelaskan dalam ayat ini keadaan tua yang Zakariya lalui saat itu, namun Allah menjelaskannya dalam surat Maryam 8 {وقد بلغت من الكبر عتيا} dan makna عتي adalah tulang dan persendian yang telah mengering karena umur yang sudah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah40. قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلٰمٌ Zakariya berkata “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak Yakni ia merasa tidak mungkin akan mendapatkan seorang anak karena kebiasaan pada umumnya pasangan yang demikian tidak bisa mendapatkan anak, sebab ia sudah tua; ada yang berpendapat bahwa ia pada waktu itu berumur 90 tahun. وَقَدْ بَلَغَنِىَ الْكِبَرُ sedang aku telah sangat tua Yakni telah lanjut usia. وَامْرَأَتِى عَاقِرٌ ۖ dan isteriku pun seorang yang mandul Yakni yang tidak bisa mendatangkan anak karena kemandulan yang menghalangi itu. كَذٰلِكَ اللهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya Yakni berbuat ssesuatu yang ajaib dan mengherankan karena kekuasaan-Nya tidak dihalangi oleh apapun. Dan maksud dari ayat ini adalah maka mengapa kamu merasa hal itu tidak mungkin?📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah40 Zakariya berkata “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak? Padahal aku ini telah sangat tua dan isteriku pun adalah seorang yang mandul?” Zakariya berkata seperti itu sebagaimana hal yang biasa terjadi, bukan untuk merendahkan kuasa Allah. Allah kemudian menjawab “Sebagaimana Aku menciptakan hal yang tidak biasa terjadi, Allah kuasa berbuat ketakjuban apa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak ada yang bisa mencegahnya, janganlah heran dengan hal itu📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahZakaria berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak} bagaimana aku bisa mendapatkan anak {sedangkan aku sudah sangat tua} masa tua sudah ada padaku dan itu mempengaruhiku {dan istriku pun mandul?”} mandul dan tidak bisa melahirkan {Allah berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H33-55 Allah memiliki hamba-hamba pilihan dari seluruh hamba-hambaNya. Dia memilih mereka memilah mereka dan mengaruniakan atas mereka keutamaan-keutamaan yang tinggi, sifat-sifat yang luhur, ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang shalih dan keistimewaan-keistimewaan yang bermacam-macam. Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia agung yang memiliki sifat kesempurnaan, dan bahwasannya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak cucu mereka yang mencakup laki-laki maupun wanita di antara mereka. Dan ini merupakan karuniaNya yang paling utama dan tempat-tempat kemurahan dan kebaiknNYa yang paling utama “dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Dia mengetahui siapa yang berhak menerima keutamaan dan penghormatan, Hingga Dia meletakkan KeutamaanNya itu yang didasari oleh hikmahNya yang pasti. Ketika Allah menetapkan keagungan keluarga tersebut lalu Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, istri Imran berkata, ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini, maksudnya, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan hatinya dan nadzarnya. Maka anak perempuan ini tumbuh sempurna bahkan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari kebanyakan anak laki-laki, bahkan dari mayoritas mereka, lalu maksud-maksud yang dikehendaki tercapai dengan lebih baik daripada yang diperoleh anak laki-laki. Oleh karena itu Allah berfirman, ”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik, ” artinya ia dididik dengan dididkan yang mengagumkan, baik agama, akhlak maupun bahasanya, dimana dengan sempurnalah kodisinya, baiklah perkataan dan perbuatan, kesempurnaannya tumbuh padanya, lalu Allah memudahkan dengan Zakaria sebagai pemaliharanya. ia merupakan karunia atas hambaNya yaitu menjadikan orang yang mejadi pemeliharanya dari orang-orang yang terbaik dan shalih. Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaiman Allah memudahkan bagi Maryam rezezi yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa.” “kemudian malaikat jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat maihrab, katanya “sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, ” yakni namanya Yahya, dan kalimat yang datangnya dari Allah adalah isa ibnu Maryam, berita gembira itu adalah dengan Nabi yang mulia tersebut yang mengandung juga berita gembira dengan isa ibnu Maryam, sebagai pembenaran dan kesaksian tentang kerasulannya. Kalimat tersebut dari Allah, merupakan kalimat yang mulia dimana Allah menghususkan isa ibnu Maryam dengannya, bila tidak demikian, maka kalimat merupakan kalimat salah satu milikinya, dimana dengannya Allah menciptakan salah segala makluk, sebagaimana Allah berfirman, "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” seorang manusia, maka jadilah dia." QS -Ali-imran59- Dan firmannya, ”menjadi ikutan dan menahan diri dari hawwa nafsu,” artinya yang menjadikan objek kabar gembira itu adalah yahya yang merupakan panutan dari Rasul-Rasul yang mulia dan yang terhormat, dan menahan diri, artinya yang tidak bisa punya anak dan tidak berkehendak kepada wanita. pendapat lain mengatakan orang yang dijaga dan di selamatkan dari dosa dan hawa nafsu yang menjerumuskan, dan yang terakhir inilah yang paling sesuai dengan makna tersebut. ”Dan seorang nabi termasuk golongan shalih, ” maksudnya, orang-orang yang mencapai puncak ketinggian dalam kesholehan. “zakaria berkata, ’ya tuhanku bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedangkan aku sudah sangat tua istriku pun seorang yang mandul?” kedua hal itupun merupakan penghalang, karena itu dari jalan manakah wahai tuhan, saya mendapatkan anak tersebut padahal ada pengahalangnya? “Allah berfirman, demikian Allah membuat apa yang dikehendakinya,” sebagaimana telah berlaku hikmahNya dengan berjalannya segala sesuatu itu menurut sebab-sebabnya yang wajar, maka Allah juga kadang merubah hukum alam tersebut karena Allah maha berbuat apa yang dikehendakinya, di mana segala sebab telah patuh kepada kekuasaannya dan keinginanNya dan tidak ada sebab yang menyalahi titahnya walaupun memiliki kekuatan yang besar sekalipun. “Berkata Zakaria, ’berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung,” agar saya mendapatkan kepercayaan dan rasa senang, walaupun saya yakin apa yang engaku kabarkan wahai Rabbku. akan tetapi agar jiwa ini senang dan hati ini tenang dengan pendahuluan-pendahuluan rahmat dan kasih sayang. “Allah berfirman, ’Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat,” dan dalam masa itu, ”Sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari,” yakni awal hari dan akhirnya. Zakaria terlarang berbicara dengan orang lain pada masa tersebut, dan itu sesuai dengan apa yang didapatkanya seorang anak dari seoarang suami yang telah tua dan istri yang mandul, keadannya yang tidak mampu berbicara dengan orang lain padahal lisanya lancar berdzkir kepada Allah dan memujinya adalah tanda yang lain. Maka ketika itulah ia mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan tersebut, lalu ia bersyukut kepada Allah, dan ia memperbanyak dzikir dan tasbih saat petang maupun pagi hari. Dan anak bayi itu merupakan berkah dari Maryam binti Imran terhadap Zakaria. kerena apa yang telah Allah keruniakan terhadap Maryam berupa rezeki yang banyak yang hadir tanpa hisab, mengingatkan dan mengorbankannya untuk bermunajat dan memohon. Sedang Allah maha memberi penyebat mapun akibatnya, namun Allah menentukan beberapa perkara yang di sukai, terjadi kepada orang yang dicintaiNya, agar Allah mengangkat kehormatanya dan melimpahkan pahalanya. Allah kembali menyebut kisah Maryam, yaitu bahwa Maryam itu telah mencapai puncak ibadah dan kesempurnaan, seraya berfirman, ”Dan ingatlah ketika malaikat jibril berkata ’Hai Maryam sesungghunya Allah telah memilih kamu,” Maksudnya, Allah memilihmu dan meberimu sipat-sipat yang mulia dan akhlak yang luhur, ”dan menyucikan kamu,” dari ahklak-ahklak yang hina, ”dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu.” Karena itu Rasululoh bersabda ”Telah banyak yang mencapai kesempurnaan dibandingkan laki-laki, namun belum mancapai kesempurnaan dari pada wanita kecuali Maryam binti Imran, aisyah binti muzahim, dan Khadijah binti khuwailid dan keutamaan aisyah atas seluruh wanita bagaikan daging di lapisi adonan dan seluruh makanan yang ada.” HR. Bukhori 3769 Kemudian menyeru Maryam atas perintah Allah untuknya agar dia menerima nikmat-nikmat dari Allah dan dia bersyukur kepada Allah, kemudian menunaikan segala hak-hakNya, dan menyibukan diri untuk melayaniNya. Karena itu malaikat berkata, ”Hai Maryam taatlah kepada tuhanmu,” artinya, perbanyaklah ketaatan, ketundukan dan konsistenlah kepada Rabbmu lalu konsistenlah atas hal tersebut, ”dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, ” yakni, shalatlah bersama orang-orang yang shalat. Lalu ia menunaikan segala perkara yang diperintahkan sehingga ia menjadi mulia dan istimewa dalam kesempurnaanya. Ketika kisah ini dan selainnya menjadi diantara dalil yang paling besar atas kerosulan Muhammad sholallohu alaihi wasallam, karena dengannya Nabi memberitakan rincian yang benar tanpa ada tambahan dan pengurangan, dan tidaklah hal itu kecuali wahyu dari Allah yang Maha mulia juga maha bijaksana bukan hasil belajar dari manusia, maka Allah berfirman, ”yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad; padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melempar anak-anak panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang memelihara Maryam, ” yaitu ketika ibunya membawa kepada kaumnya, mereka berselisih siapakah di antara mereka yang memelihara Maryam, kerena ia adalah anak pemimpin mereka dan tokoh mereka, serta mereka semua menginginkan kebaikan dan pahala dari Allah, hingga terjadilah perselisihan yang sengit, yang akhirnya mereka harus mengadakan undian padanya, lalu mereka melempar pena-pena dengan seraya mengundi undian itu jatuh kepada Zakaria sebagai suatu rahmat dari Allah untuknya dan untuk anak wanita Imran tersebut. Maka engkau wahai Rasul tidak hadir saat itu hingga engkau mengetahuinya dan meceritakannya kepada manusia, akan tetapi Allah mengabarkan kepadamu tentang kisah tersebut. Inilah maksud terbesar dari adanya kisah-kisah dari Al-Qur’an yaitu bahwasanya ia menjadi pelajaran bagi manusia. Dan pelajaran yang paling agung berdalil dengannya atas tauhid, kerasulan, kebangkitan kembali, dari pokok-pokok agama laiNya. “Ingatlah kerika malaikat berkata, ’Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembitakanmu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dariNya, namanya Al-masih isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan kepada Allah’.” Maksudnya, ia mempunyai kedudukan dan posisi yang agung di dunia dan di akhirat di antara para mahkluk. Di samping itu, dia termasuk mahkluk Allah yang paling dekat kepadaNya dan paling tinggi derajatnya. Ini merupakan kabar gembira yang tidak dapat di samakan dengan kabar-kabar gembira lainya. Dan diantara kesempurnaan dari kabar gembira itu adalah bahwa dia, ”berbicara pada manusia dalam buaian, ” sehingga kemamouan berbicara dalam buaian itu tanda kebesaran diantara tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat dariNya kepada ibunya dan kepada manusia seluruhnya. Demikian juga ia berbicara dengan mereka, ”ketika sudah dewasa, ” yaitu saat ia telah besar. Ini merupakan ungkapan kenabian, dakwah dan bingbingan. berbicara saat dalam buaian merupakan tanda kebesaran dan keterangan yang jelas atas kebenarannya, kenabiannya, dan terbebasnya ibunya dari segala sangkaan buruk yang di tundingkan kepadanya. Dan pembicaraannya saat dewasa mengandung manfaat yang besar bagi manusia, dan ia adalah perantara antara manisua dengan tuhan mereka dalam hal wahyunya dan penyampaian agama dan syariatNya. Disamping itu juga ia “adalah termasuk orang-orang yang sahlih,” yakni, yakni orang yang dalam hati mereka diberikan kesahlihan kepadanya oleh Allah dengan mengenal dan mencintainya, dan lisan mereka diberikan keshalihan dengan pujian atasnya dan dzkir kepadaNYa, dan tubuh mereka diberikan keshalihan dengan ketaatan kepadanya dan melayaniNya Dan firmanNya, ”Maryam berkata’ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki sekalipun?” Ini merupakan perkara yang aneh. “Allah berfirman dengan perantaraan Jibril, Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, Jadilah, ’ maka jadilah dia.” “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab yaitu, kitab-kitab terdahulu pada umumnya yang memutuskan hukum di antara manusia, dan Allah memberikan kepadanya kenabian lalu Allah menjadikannya “sebagai Rasul kepada Bani Israil.” Allah mengukuhkannya dengan ayat-ayat yang jelas serta dalil-dalil yang tegas dimana dia berkata, “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda mukjizat dari Tuhanmu, ” yang menjelaskan kepada kalian bahwa aku adalah benar-benar seorang Rasul Allah. Yang demikian itu, “bahwa aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, ” yakni yang kedua matanya cacat, hilang pandangannya dan buta, “dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,” yakni hal-hal yang telah disebutkan, “adalah suatu tanda kebenaran kerasulanku bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. Dan aku datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku.” Allah mengukuhkan beliau dengan dua bentuk ayat dan bukti nyata yaitu hal-hal di luar kebiasaan yang tidak mungkin dilakukan oleh selain nabi untuk menghadirkannya, juga kerasulan dan dakwah serta agama yang dibawa olehnya yang mana ajaran itu adalah agama Taurat dan agama nabi-nabi sebelumnya. Ini merupakan dalil yang paling besar atas kebenaran orang-orang yang benar, karena seandainya ia di antara orang-orang yang dusta, niscaya pasti ia akan menyalahi apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan akan menyimpang dari mereka dalam masalah-masalah akidah dan hukum-hukum mereka. Dengan demikian diketahuilah bahwa beliau adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah benar, yang tidak ada keraguan padanya. Juga perkataannya, “Dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, ” yakni, agar saya meringankan dari kalian beberapa beban dan tanggung jawab. “Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan TUhanmu, karena itu sembahlah Dia.” Ini adalah ajaran yang diserukan oleh seluruh Rasul, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan taat kepada mereka, dan inilah jalan yang lurus dimana orang yang menempuhnya akan menghantarkannya kepada surga yang penuh nikmat. Saat itulah sikap kelompok-kelompok Bani Israil terpecah terhadap Nabi Isa. Di antara mereka ada yang beriman kepada beliau dan mengikuti beliau, dan di antara mereka ada yang kafir kepada beliau, mendustai beliau dan memfitnah ibu beliau sebagai seorang yang melakukan kekejian, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Yahudi. “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka Bani Israil” dan sepakat dalam menolak dakwah beliau, “Isa berkata” seraya menyeru Bani Israil untuk menjadi penolongnya, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?” para hawariyyin sahabat-sahabat setia menjawab, ” yakni orang-orang yang membela, “Kamilah penolong-penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” Ini merupakan anugerah Allah atas mereka dan khususnya atas nabi Isa, dimana Allah telah menjadikan para hawariyyun tersebut beriman kepadaNya, tunduk dalam ketaatan kepadaNya dan membela RasulNya. “Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul.” Ini adalah suatu integritas yang sempurna dalam beriman kepada seluruh hal yang diturunkan oleh Allah dan dalam menaati RasulNya. “Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi” bagiMu dengan keesaan dan bagi RasulMu dengan kerasulan serta bagi agamaMu dengan kebenaran dan kejujuran. Adapun orang-orang yang dirasakan oleh Isa pengingkaran mereka, sedang mereka itu adalah sebagian besar Bani Israil, maka mereka “membuat tipu daya” terhadap Nabi Isa, “dan Allah membalas tipu daya itu” terhadap mereka, “dan Allah sebaik- baik pembalas tipu daya.” Mereka bersepakat untuk membunuh dan menyalibnya, namun dijadikan buat mereka orang yang serupa dengan Nabi Isa lalu mereka menangkap orang yang serupa tersebut, dan Allah berfirman kepada Isa, “Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” Lalu Allah mengangkatnya kepadaNya dan membersihkannya dari orang-orang kafir, dan orang-orang kafir itu menyalib orang yang telah mereka bunuh tersebut seraya menduga bahwa orang yang mereka salib itu adalah Isa, dan mereka justru menanggung dosa yang besar. Dan Isa Ibnu Maryam akan turun kembali di akhir masa umat ini sebagai hakim yang adil, ia akan membunuh babi, mengahncurkan salib dan ia akan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Orang-orang yang berdusta itu akan mengetahui keterpedayaan dan ketertippuan mereka yaitu bahwa mereka itu telah terperdaya dan tertipu. Dan FirmanNya, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat.” Yang dimaksud orang-orang yang mengikutinya adalah kelompok yang telah beriman kepada beliau, dan Allah membela mereka atas orang-orang yang menyimpang dari agamaNya. Kemudian ketika umat Muhammad tiba, mereka itu benar-benar mengikutinya hingga Allah menguatkan mereka dan membela mereka atas orang-orang kafir secara keseluruhan, dan Allah memenangkan mereka dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad kepada mereka. "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS–An-Nur55- Akan tetapi hikmah Allah itu adil, yaitu bahwasanya hikmahNya berlaku bagi siapa yang berpegang teguh dengan Agama, niscaya Allah akan membelanya dengan pembelaan yang nyata, dan bahwa orang yang meninggalkan perintahNya dan melanggar laranganNya, melemparkan syariatNya dan berani lancang berbuat kemaksiatan kepadaNya, niscaya Dia akan menghukumnya dan akan membuat musuh-musuhnya menguasainya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan FirmanNya, “kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dilakukanNya terhadap mereka, seraya berfirman,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 40 Ia berkata "Hai Tuhanku! Bagaimana aku akan dapat seorang anak, padahal aku telah tua dan isteriku mandul?" Ia berkata "Walaupun begitu, Allah berbuat apa yang la kehendaki".📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 40Kabar gembira yang malaikat sampaikan kepada zakaria justru membuat dia terkejut dan agak bimbang, dia berkata, tuhanku, bagaimana mungkin aku bisa mendapat anak yang aku minta sebagai penerus sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul' dia berfirman, demikianlah, Allah berbuat apa yang dia kehendaki, termasuk memberi anak tanpa melalui proses yang wajar. Peristiwa ini untuk mengawali sebuah peristiwa yang lebih dahsyat lagi, yakni proses kelahiran nabi isa yang tanpa bapak. Untuk menguatkan batinnya, dia berkata untuk memanjatkan doa, tuhanku, berilah aku suatu tanda jika doaku benar-benar engkau kabulkan, juga agar hatiku tenang. Lalu Allah berfirman, tanda bagimu kalau doamu terkabul adalah bahwa engkau tidak mampu berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat, dan bukan berarti bisu. Buktinya, ia masih bisa bicara jika yang diucapkan adalah pujian kepada Allah. Dan sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah serta pujilah dia pada waktu petang dan pagi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah beraneka penjelasan dari para mufassirin terkait kandungan dan arti surat Ali Imran ayat 40 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita bersama. Bantulah perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Yang Tersering Dibaca Nikmati banyak konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat Az-Zumar 53, An-Naziat, Quraisy, Al-Ashr, Bismillah, Yusuf. Termasuk Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, An-Nashr, An-Nisa 59, Al-Ma’idah 3, Al-Lahab. Az-Zumar 53An-NaziatQuraisyAl-AshrBismillahYusufAl-Kahfi 1-10Al-Qari’ahAn-NashrAn-Nisa 59Al-Ma’idah 3Al-Lahab Pencarian al baqarah 35, al kahfi ayat 13, ali imran 148, qs al-baqarah ayat 83, idgham artinya adalah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Setelah itu, Nabi Zakaria berdoa kepada Allah, sebagaimana yang tercantum pada ayat 38 Surat Ali Imran, "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa." Namun, lanjut ke ayat 40 Surat Ali Imran, Nabi Zakaria meragukan akan hadirnya sang buah hati. Sebab, Nabi Zakaria sendiri sudah tua, dan
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ Arab-Latin Hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`Artinya Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Ali 'Imran 37 ✵ Ali 'Imran 39 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Mengenai Surat Ali Imran Ayat 38 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Ada kumpulan penjelasan dari banyak mufassirun terhadap makna surat Ali Imran ayat 38, di antaranya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDisaat Zakariya menyaksikan sesuatu yang Allah muliakan Maryam dengan hal itu berupa rizki dan keutamaan dariNYA, zakaria menghadap tuhannya sembari berdo’a, ”wahai tuhanku,berilah aku dari sisiMU anak lelaki shalih lagi diberkahi. sesungguhnya Engkau maha mendengar doa orang yang berdoa kepadaMU.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram38. Ketika melihat rezeki yang Allah -Ta'ālā- berikan kepada Maryam puteri Imran dengan cara yang tidak biasa, Zakariya langsung memohon kepada Allah agar dirinya dikaruniai seorang putra, meskipun dia menyadari keadaannya yang sudah tua renta dan istrinya yang mandul. Maka Zakariya berkata, “Ya Rabbku, berilah aku seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa orang yang memanjatkan doa kepada-Mu dan Maha Mengetahui keadaan-Nya.”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah38. Ketika Zakariya menyaksikan perlindungan Allah kepada Maryam, ia berdoa “Ya Tuhanku, karuniakanlah kepadaku anak yang diberkati, Engkau sungguh Maha Mendengar doa yang bermunajat kepada-Mu.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah38. هُنَالِكَ Di sanalah Yakni Zakariya berdo’a di tempat tersebut sambil berdiri di sisi Maryam berharap di karuniai keturunan yang baik, karena ia merasa bahwa barangsiapa yang mampu mendatangkan makanan untuk Maryam maka Dia juga mampu untuk mendatangkan seorang anak meski untuk orang yang mandul.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia37-38 1 . Diantara sebab-sebab terbukanya pintu rezeki dan rahmat adalah konsisten menempati mihrab-mihrab untuk ibadah { كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا } "Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya" ... { فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ } "Kemudian Malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab katanya “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang puteramu Yahya". 2 . Perhatikanlah bagaimana Zakariya yang tidak berhenti memohon kepada tuhannya seorang anak { رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً } "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik" , kemudian Zakariya mengatakan { وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا } "dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai". 3 . { ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً } { وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا } Seorang anak yang dilahirkan dan dalam dirinya terdapat sifat seperti ini, niscaya ia akan bermanfaat bagi kedua orang tuanya di dunia dan di akhirat, dan dengan sifat ini pula permusuhan dan fitnah akan berganti dan mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan. 4 . { إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ } "Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa" { إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاءِ } "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar memperkenankan doa" Ibrahim dan Zakariya pernah menutup doanya dengan lafazh yang sama, jika seorang hamba merasakan kedekatan tuhannya dengannya ketika ia berdoa; itulah salah satu cara untuk menampakkan bagaimana butuhnya seorang hamba kepada sang Maha kaya, dan ketundukan dihadapan sang Maha kuasa, dan itulah tanda penghambaan seseorang kepada Allah.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah38 Di tempat itulah, mihrab Maryam, Zakariya berdoa kepada Tuhannya agar diberikan keturunan yang baik dan saleh. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa orang yang berdoa kepada-Mu, dan menyambut orang-orang yang merendahkan diri kepada-Mu.”.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDi sanalah} Ketika itu {Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku} berilah aku {keturunan yang baik} anak yang diberkaih {dari sisiMu} dari sisiMu {Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H33-55 Allah memiliki hamba-hamba pilihan dari seluruh hamba-hambaNya. Dia memilih mereka memilah mereka dan mengaruniakan atas mereka keutamaan-keutamaan yang tinggi, sifat-sifat yang luhur, ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang shalih dan keistimewaan-keistimewaan yang bermacam-macam. Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia agung yang memiliki sifat kesempurnaan, dan bahwasannya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak cucu mereka yang mencakup laki-laki maupun wanita di antara mereka. Dan ini merupakan karuniaNya yang paling utama dan tempat-tempat kemurahan dan kebaiknNYa yang paling utama “dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Dia mengetahui siapa yang berhak menerima keutamaan dan penghormatan, Hingga Dia meletakkan KeutamaanNya itu yang didasari oleh hikmahNya yang pasti. Ketika Allah menetapkan keagungan keluarga tersebut lalu Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, istri Imran berkata, ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini, maksudnya, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan hatinya dan nadzarnya. Maka anak perempuan ini tumbuh sempurna bahkan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari kebanyakan anak laki-laki, bahkan dari mayoritas mereka, lalu maksud-maksud yang dikehendaki tercapai dengan lebih baik daripada yang diperoleh anak laki-laki. Oleh karena itu Allah berfirman, ”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik, ” artinya ia dididik dengan dididkan yang mengagumkan, baik agama, akhlak maupun bahasanya, dimana dengan sempurnalah kodisinya, baiklah perkataan dan perbuatan, kesempurnaannya tumbuh padanya, lalu Allah memudahkan dengan Zakaria sebagai pemaliharanya. ia merupakan karunia atas hambaNya yaitu menjadikan orang yang mejadi pemeliharanya dari orang-orang yang terbaik dan shalih. Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaiman Allah memudahkan bagi Maryam rezezi yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa.” “kemudian malaikat jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat maihrab, katanya “sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, ” yakni namanya Yahya, dan kalimat yang datangnya dari Allah adalah isa ibnu Maryam, berita gembira itu adalah dengan Nabi yang mulia tersebut yang mengandung juga berita gembira dengan isa ibnu Maryam, sebagai pembenaran dan kesaksian tentang kerasulannya. Kalimat tersebut dari Allah, merupakan kalimat yang mulia dimana Allah menghususkan isa ibnu Maryam dengannya, bila tidak demikian, maka kalimat merupakan kalimat salah satu milikinya, dimana dengannya Allah menciptakan salah segala makluk, sebagaimana Allah berfirman, "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” seorang manusia, maka jadilah dia." QS -Ali-imran59- Dan firmannya, ”menjadi ikutan dan menahan diri dari hawwa nafsu,” artinya yang menjadikan objek kabar gembira itu adalah yahya yang merupakan panutan dari Rasul-Rasul yang mulia dan yang terhormat, dan menahan diri, artinya yang tidak bisa punya anak dan tidak berkehendak kepada wanita. pendapat lain mengatakan orang yang dijaga dan di selamatkan dari dosa dan hawa nafsu yang menjerumuskan, dan yang terakhir inilah yang paling sesuai dengan makna tersebut. ”Dan seorang nabi termasuk golongan shalih, ” maksudnya, orang-orang yang mencapai puncak ketinggian dalam kesholehan. “zakaria berkata, ’ya tuhanku bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedangkan aku sudah sangat tua istriku pun seorang yang mandul?” kedua hal itupun merupakan penghalang, karena itu dari jalan manakah wahai tuhan, saya mendapatkan anak tersebut padahal ada pengahalangnya? “Allah berfirman, demikian Allah membuat apa yang dikehendakinya,” sebagaimana telah berlaku hikmahNya dengan berjalannya segala sesuatu itu menurut sebab-sebabnya yang wajar, maka Allah juga kadang merubah hukum alam tersebut karena Allah maha berbuat apa yang dikehendakinya, di mana segala sebab telah patuh kepada kekuasaannya dan keinginanNya dan tidak ada sebab yang menyalahi titahnya walaupun memiliki kekuatan yang besar sekalipun. “Berkata Zakaria, ’berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung,” agar saya mendapatkan kepercayaan dan rasa senang, walaupun saya yakin apa yang engaku kabarkan wahai Rabbku. akan tetapi agar jiwa ini senang dan hati ini tenang dengan pendahuluan-pendahuluan rahmat dan kasih sayang. “Allah berfirman, ’Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat,” dan dalam masa itu, ”Sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari,” yakni awal hari dan akhirnya. Zakaria terlarang berbicara dengan orang lain pada masa tersebut, dan itu sesuai dengan apa yang didapatkanya seorang anak dari seoarang suami yang telah tua dan istri yang mandul, keadannya yang tidak mampu berbicara dengan orang lain padahal lisanya lancar berdzkir kepada Allah dan memujinya adalah tanda yang lain. Maka ketika itulah ia mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan tersebut, lalu ia bersyukut kepada Allah, dan ia memperbanyak dzikir dan tasbih saat petang maupun pagi hari. Dan anak bayi itu merupakan berkah dari Maryam binti Imran terhadap Zakaria. kerena apa yang telah Allah keruniakan terhadap Maryam berupa rezeki yang banyak yang hadir tanpa hisab, mengingatkan dan mengorbankannya untuk bermunajat dan memohon. Sedang Allah maha memberi penyebat mapun akibatnya, namun Allah menentukan beberapa perkara yang di sukai, terjadi kepada orang yang dicintaiNya, agar Allah mengangkat kehormatanya dan melimpahkan pahalanya. Allah kembali menyebut kisah Maryam, yaitu bahwa Maryam itu telah mencapai puncak ibadah dan kesempurnaan, seraya berfirman, ”Dan ingatlah ketika malaikat jibril berkata ’Hai Maryam sesungghunya Allah telah memilih kamu,” Maksudnya, Allah memilihmu dan meberimu sipat-sipat yang mulia dan akhlak yang luhur, ”dan menyucikan kamu,” dari ahklak-ahklak yang hina, ”dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu.” Karena itu Rasululoh bersabda ”Telah banyak yang mencapai kesempurnaan dibandingkan laki-laki, namun belum mancapai kesempurnaan dari pada wanita kecuali Maryam binti Imran, aisyah binti muzahim, dan Khadijah binti khuwailid dan keutamaan aisyah atas seluruh wanita bagaikan daging di lapisi adonan dan seluruh makanan yang ada.” HR. Bukhori 3769 Kemudian menyeru Maryam atas perintah Allah untuknya agar dia menerima nikmat-nikmat dari Allah dan dia bersyukur kepada Allah, kemudian menunaikan segala hak-hakNya, dan menyibukan diri untuk melayaniNya. Karena itu malaikat berkata, ”Hai Maryam taatlah kepada tuhanmu,” artinya, perbanyaklah ketaatan, ketundukan dan konsistenlah kepada Rabbmu lalu konsistenlah atas hal tersebut, ”dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, ” yakni, shalatlah bersama orang-orang yang shalat. Lalu ia menunaikan segala perkara yang diperintahkan sehingga ia menjadi mulia dan istimewa dalam kesempurnaanya. Ketika kisah ini dan selainnya menjadi diantara dalil yang paling besar atas kerosulan Muhammad sholallohu alaihi wasallam, karena dengannya Nabi memberitakan rincian yang benar tanpa ada tambahan dan pengurangan, dan tidaklah hal itu kecuali wahyu dari Allah yang Maha mulia juga maha bijaksana bukan hasil belajar dari manusia, maka Allah berfirman, ”yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad; padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melempar anak-anak panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang memelihara Maryam, ” yaitu ketika ibunya membawa kepada kaumnya, mereka berselisih siapakah di antara mereka yang memelihara Maryam, kerena ia adalah anak pemimpin mereka dan tokoh mereka, serta mereka semua menginginkan kebaikan dan pahala dari Allah, hingga terjadilah perselisihan yang sengit, yang akhirnya mereka harus mengadakan undian padanya, lalu mereka melempar pena-pena dengan seraya mengundi undian itu jatuh kepada Zakaria sebagai suatu rahmat dari Allah untuknya dan untuk anak wanita Imran tersebut. Maka engkau wahai Rasul tidak hadir saat itu hingga engkau mengetahuinya dan meceritakannya kepada manusia, akan tetapi Allah mengabarkan kepadamu tentang kisah tersebut. Inilah maksud terbesar dari adanya kisah-kisah dari Al-Qur’an yaitu bahwasanya ia menjadi pelajaran bagi manusia. Dan pelajaran yang paling agung berdalil dengannya atas tauhid, kerasulan, kebangkitan kembali, dari pokok-pokok agama laiNya. “Ingatlah kerika malaikat berkata, ’Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembitakanmu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dariNya, namanya Al-masih isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan kepada Allah’.” Maksudnya, ia mempunyai kedudukan dan posisi yang agung di dunia dan di akhirat di antara para mahkluk. Di samping itu, dia termasuk mahkluk Allah yang paling dekat kepadaNya dan paling tinggi derajatnya. Ini merupakan kabar gembira yang tidak dapat di samakan dengan kabar-kabar gembira lainya. Dan diantara kesempurnaan dari kabar gembira itu adalah bahwa dia, ”berbicara pada manusia dalam buaian, ” sehingga kemamouan berbicara dalam buaian itu tanda kebesaran diantara tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat dariNya kepada ibunya dan kepada manusia seluruhnya. Demikian juga ia berbicara dengan mereka, ”ketika sudah dewasa, ” yaitu saat ia telah besar. Ini merupakan ungkapan kenabian, dakwah dan bingbingan. berbicara saat dalam buaian merupakan tanda kebesaran dan keterangan yang jelas atas kebenarannya, kenabiannya, dan terbebasnya ibunya dari segala sangkaan buruk yang di tundingkan kepadanya. Dan pembicaraannya saat dewasa mengandung manfaat yang besar bagi manusia, dan ia adalah perantara antara manisua dengan tuhan mereka dalam hal wahyunya dan penyampaian agama dan syariatNya. Disamping itu juga ia “adalah termasuk orang-orang yang sahlih,” yakni, yakni orang yang dalam hati mereka diberikan kesahlihan kepadanya oleh Allah dengan mengenal dan mencintainya, dan lisan mereka diberikan keshalihan dengan pujian atasnya dan dzkir kepadaNYa, dan tubuh mereka diberikan keshalihan dengan ketaatan kepadanya dan melayaniNya Dan firmanNya, ”Maryam berkata’ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki sekalipun?” Ini merupakan perkara yang aneh. “Allah berfirman dengan perantaraan Jibril, Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, Jadilah, ’ maka jadilah dia.” “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab yaitu, kitab-kitab terdahulu pada umumnya yang memutuskan hukum di antara manusia, dan Allah memberikan kepadanya kenabian lalu Allah menjadikannya “sebagai Rasul kepada Bani Israil.” Allah mengukuhkannya dengan ayat-ayat yang jelas serta dalil-dalil yang tegas dimana dia berkata, “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda mukjizat dari Tuhanmu, ” yang menjelaskan kepada kalian bahwa aku adalah benar-benar seorang Rasul Allah. Yang demikian itu, “bahwa aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, ” yakni yang kedua matanya cacat, hilang pandangannya dan buta, “dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,” yakni hal-hal yang telah disebutkan, “adalah suatu tanda kebenaran kerasulanku bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. Dan aku datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku.” Allah mengukuhkan beliau dengan dua bentuk ayat dan bukti nyata yaitu hal-hal di luar kebiasaan yang tidak mungkin dilakukan oleh selain nabi untuk menghadirkannya, juga kerasulan dan dakwah serta agama yang dibawa olehnya yang mana ajaran itu adalah agama Taurat dan agama nabi-nabi sebelumnya. Ini merupakan dalil yang paling besar atas kebenaran orang-orang yang benar, karena seandainya ia di antara orang-orang yang dusta, niscaya pasti ia akan menyalahi apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan akan menyimpang dari mereka dalam masalah-masalah akidah dan hukum-hukum mereka. Dengan demikian diketahuilah bahwa beliau adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah benar, yang tidak ada keraguan padanya. Juga perkataannya, “Dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, ” yakni, agar saya meringankan dari kalian beberapa beban dan tanggung jawab. “Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan TUhanmu, karena itu sembahlah Dia.” Ini adalah ajaran yang diserukan oleh seluruh Rasul, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan taat kepada mereka, dan inilah jalan yang lurus dimana orang yang menempuhnya akan menghantarkannya kepada surga yang penuh nikmat. Saat itulah sikap kelompok-kelompok Bani Israil terpecah terhadap Nabi Isa. Di antara mereka ada yang beriman kepada beliau dan mengikuti beliau, dan di antara mereka ada yang kafir kepada beliau, mendustai beliau dan memfitnah ibu beliau sebagai seorang yang melakukan kekejian, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Yahudi. “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka Bani Israil” dan sepakat dalam menolak dakwah beliau, “Isa berkata” seraya menyeru Bani Israil untuk menjadi penolongnya, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?” para hawariyyin sahabat-sahabat setia menjawab, ” yakni orang-orang yang membela, “Kamilah penolong-penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” Ini merupakan anugerah Allah atas mereka dan khususnya atas nabi Isa, dimana Allah telah menjadikan para hawariyyun tersebut beriman kepadaNya, tunduk dalam ketaatan kepadaNya dan membela RasulNya. “Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul.” Ini adalah suatu integritas yang sempurna dalam beriman kepada seluruh hal yang diturunkan oleh Allah dan dalam menaati RasulNya. “Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi” bagiMu dengan keesaan dan bagi RasulMu dengan kerasulan serta bagi agamaMu dengan kebenaran dan kejujuran. Adapun orang-orang yang dirasakan oleh Isa pengingkaran mereka, sedang mereka itu adalah sebagian besar Bani Israil, maka mereka “membuat tipu daya” terhadap Nabi Isa, “dan Allah membalas tipu daya itu” terhadap mereka, “dan Allah sebaik- baik pembalas tipu daya.” Mereka bersepakat untuk membunuh dan menyalibnya, namun dijadikan buat mereka orang yang serupa dengan Nabi Isa lalu mereka menangkap orang yang serupa tersebut, dan Allah berfirman kepada Isa, “Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” Lalu Allah mengangkatnya kepadaNya dan membersihkannya dari orang-orang kafir, dan orang-orang kafir itu menyalib orang yang telah mereka bunuh tersebut seraya menduga bahwa orang yang mereka salib itu adalah Isa, dan mereka justru menanggung dosa yang besar. Dan Isa Ibnu Maryam akan turun kembali di akhir masa umat ini sebagai hakim yang adil, ia akan membunuh babi, mengahncurkan salib dan ia akan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Orang-orang yang berdusta itu akan mengetahui keterpedayaan dan ketertippuan mereka yaitu bahwa mereka itu telah terperdaya dan tertipu. Dan FirmanNya, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat.” Yang dimaksud orang-orang yang mengikutinya adalah kelompok yang telah beriman kepada beliau, dan Allah membela mereka atas orang-orang yang menyimpang dari agamaNya. Kemudian ketika umat Muhammad tiba, mereka itu benar-benar mengikutinya hingga Allah menguatkan mereka dan membela mereka atas orang-orang kafir secara keseluruhan, dan Allah memenangkan mereka dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad kepada mereka. "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS–An-Nur55- Akan tetapi hikmah Allah itu adil, yaitu bahwasanya hikmahNya berlaku bagi siapa yang berpegang teguh dengan Agama, niscaya Allah akan membelanya dengan pembelaan yang nyata, dan bahwa orang yang meninggalkan perintahNya dan melanggar laranganNya, melemparkan syariatNya dan berani lancang berbuat kemaksiatan kepadaNya, niscaya Dia akan menghukumnya dan akan membuat musuh-musuhnya menguasainya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan FirmanNya, “kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dilakukanNya terhadap mereka, seraya berfirman,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 38 Di waktu itu Zakariya berdo'a kepada Tuhannya, ia berkata"Hai Tuhan ku! Berilah kepadaku dari fihak-Mu keturunan yang baik,karena sesungguhnya Engkaulah Pendengar do'a".Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Zakariyya melihat keistimewaan yang diberikan Allah kepada Maryam dengan diberikan rezeki dan karunia-Nya. Yang baik akhlak dan adabnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 38Demi melihat keistimewaan maryam dan nilai keberkahan mihrab tersebut, zakaria menjadikan tempat yang diberkahi itu untuk memohon seorang anak kepada Allah. Di sanalah, di mihrab tempat maryam beribadah itu, zakaria berdoa kepada tuhannya, dengan penuh kekhusyukan dan keyakinan. Dia berkata, ya tuhanku, melalui keberkahan mihrab ini, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, karena aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Yang aku tahu sesungguhnya engkau maha mendengar doa setiap hamba yang memohon kepada-Mu. Allah mengabulkan doa zakaria, dan dengan segera para malaikat, yakni malaikat jibril, memanggilnya ketika dia sedang berdiri melaksanakan salat di mihrab, Allah menyampaikan kabar gembira yakni memberi anak kepadamu, wahai zakaria, dan menambah pemberian-Nya dengan memberinya nama yahya. Bukan hanya itu, ia adalah orang yang akan membenarkan atau mengimani sebuah kalimat atau firman dari Allah yakni kedatangan seorang nabi yang diciptakan tanpa ayah yaitu nabi isa, juga sebagai panutan, berkemampuan menahan diri dari hawa nafsu dan seorang nabi di antara orang-orang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah pelbagai penjabaran dari berbagai ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Ali Imran ayat 38 arab-latin dan artinya, moga-moga bermanfaat bagi kita bersama. Support perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Banyak Dikunjungi Terdapat banyak konten yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Seribu Dinar, Al-A’la, Al-Qadr, Yusuf 28, Adh-Dhuha. Serta Al-Falaq, An-Naba, Al-Kafirun, Al-Fatihah, Al-Hujurat 13, Do’a Setelah Adzan. Al-Isra 32Seribu DinarAl-A’laAl-QadrYusuf 28Adh-DhuhaAl-FalaqAn-NabaAl-KafirunAl-FatihahAl-Hujurat 13Do’a Setelah Adzan Pencarian surat yasin., surat al imran ayat 26 27, surat qaf ayat 18, quraisy artinya, fatihah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Begitulahsebagaimana firman Allah QS Yasin ayat 38 yang artinya: (Dan matahari berjalan pada tempat peredarannya (orbitnya). Demikianlah itu ketetapan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui) ". Keterangan Hadits: Hadits di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 2960. Ikhtisar Quran Surat ali 'Imran[3] ayat 190, kaitannya
SuratAli 'Imran Ayat 40 قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكَ اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?".
. ldvac27rlz.pages.dev/410ldvac27rlz.pages.dev/652ldvac27rlz.pages.dev/701ldvac27rlz.pages.dev/342ldvac27rlz.pages.dev/247ldvac27rlz.pages.dev/233ldvac27rlz.pages.dev/178ldvac27rlz.pages.dev/896ldvac27rlz.pages.dev/235ldvac27rlz.pages.dev/807ldvac27rlz.pages.dev/357ldvac27rlz.pages.dev/221ldvac27rlz.pages.dev/862ldvac27rlz.pages.dev/651ldvac27rlz.pages.dev/313
surat ali imran ayat 38 40