Olehkarena itu segala keputusan tentang pernikahan tersebut harusnya dibuat oleh keduanya. Jadi Anda dan suami perlu bersepakat dulu tentang bagaimana kelanjutan hubungan Anda berdua. Jika Anda berdua bersepakat melanjutkan, tidak berarti Anda berdua menutup masa lalu dan melupakannya begitu saja.
Istri—Perlihatkanlah Respek yang Dalam kepada Suami ”Hendaklah istri-istri tunduk kepada suami mereka.”—EFESUS 522. 1. Mengapa istri sering kali sulit merespek suaminya? DALAM upacara pernikahan di banyak negeri, mempelai wanita mengucapkan ikrar, berjanji bahwa ia akan memperlihatkan respek yang dalam kepada suaminya. Namun, caranya banyak suami memperlakukan istri mereka mempengaruhi sulit tidaknya ikrar itu dipenuhi. Tetapi, perkawinan sesungguhnya memiliki awal yang sangat indah. Allah mengambil sebuah tulang rusuk dari Adam, pria yang pertama, dan menjadikan wanita. Adam berseru, ”Inilah akhirnya tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.”—Kejadian 219-23. 2. Apa yang telah berkembang akhir-akhir ini sehubungan dengan wanita dan perkawinan? 2 Terlepas dari awal yang baik itu, pada awal tahun 1960-an di Amerika Serikat, dimulailah gerakan yang disebut emansipasi wanita—upaya kaum wanita untuk terbebas dari dominasi kaum pria. Pada masa itu, rasio suami dan istri yang menelantarkan keluarga adalah 300 berbanding 1. Pada akhir tahun 1960-an, rasionya berubah menjadi sekitar 100 berbanding 1. Sekarang, dalam hal bersumpah serapah, minum-minum, merokok, dan berlaku amoral, wanita tampaknya tidak kalah dengan pria. Apakah wanita lebih bahagia karenanya? Tidak. Di beberapa negeri, sekitar 50 persen perkawinan berakhir dengan perceraian. Apakah upaya beberapa wanita untuk meningkatkan kondisi perkawinan mereka membuat masalahnya membaik atau memburuk?—2 Timotius 31-5. 3. Apa problem dasar yang mempengaruhi perkawinan? 3 Apa problem dasarnya? Hingga taraf tertentu, itu adalah problem yang sudah ada sejak Hawa dibujuk oleh malaikat pemberontak, ”ular yang semula, yang disebut Iblis dan Setan”. Penyingkapan 129; 1 Timotius 213, 14 Setan melecehkan apa yang Allah ajarkan. Mengenai perkawinan, misalnya, si Iblis membuatnya tampak mengekang dan terlalu menuntut. Propaganda yang ia gembar-gemborkan melalui media dunia ini—yang dikuasai olehnya—dirancang untuk membuat petunjuk Allah kelihatan tidak adil dan kuno. 2 Korintus 43, 4 Tetapi, jika kita dengan pikiran terbuka memeriksa apa yang Allah katakan tentang peranan wanita dalam perkawinan, kita akan melihat betapa bijaksana serta praktisnya Firman Allah. Peringatan bagi Orang-Orang yang Menikah 4, 5. a Mengapa seorang wanita perlu berhati-hati sewaktu mempertimbangkan untuk menikah? b Apa yang seharusnya dilakukan seorang wanita sebelum ia bersedia menikah? 4 Alkitab memberikan sebuah peringatan. Dikatakan bahwa dalam dunia yang dikuasai Iblis ini, orang-orang yang perkawinannya sukses pun akan mengalami ”kesengsaraan”. Jadi, meskipun perkawinan adalah pengaturan yang ditetapkan Allah, Alkitab memperingatkan orang-orang yang memasukinya. Tentang seorang wanita yang suaminya meninggal dan karena itu bebas untuk menikah lagi, seorang penulis Alkitab yang terilham mengatakan, ”Ia akan lebih berbahagia jika ia tetap berada dalam keadaannya sekarang.” Yesus juga merekomendasikan kelajangan kepada mereka yang ”dapat meluangkan tempat untuk itu”. Tetapi, siapa pun yang memilih untuk menikah harus mencari teman hidup ”dalam Tuan”, yaitu penyembah Allah yang berbakti dan terbaptis.—1 Korintus 728, 36-40; Matius 1910-12. 5 Seorang wanita khususnya harus memperhatikan siapa yang ia nikahi karena Alkitab mengingatkan, ”Seorang wanita yang sudah menikah terikat oleh hukum kepada suaminya.” Wanita itu bisa ”bebas dari hukum suaminya” hanya jika suaminya meninggal atau berbuat amoral lalu pasangan itu bercerai. Roma 72, 3 Cinta pada pandangan pertama mungkin bisa menimbulkan perasaan romantis yang berbunga-bunga, tetapi itu bukan dasar yang memadai untuk perkawinan yang bahagia. Karena itu, seorang wanita lajang perlu menanyai diri, ’Bersediakah saya memasuki pengaturan yang akan membuat saya terikat oleh hukum pria ini?’ Pertanyaan itu harus dipertimbangkan sebelum menikah, bukan sesudahnya. 6. Keputusan apa yang bisa dibuat oleh kebanyakan wanita dewasa ini, dan mengapa hal itu sangat penting? 6 Di banyak tempat dewasa ini, seorang wanita dapat memilih untuk menerima atau menolak lamaran menikah. Namun, membuat pilihan yang bijaksana barangkali adalah hal tersulit bagi seorang wanita, karena ia bisa jadi sangat mendambakan keintiman dan cinta yang bisa diperoleh dalam perkawinan. Seorang penulis menyatakan, ”Semakin besar hasrat kita untuk melakukan sesuatu—entah itu menikah atau menaklukkan gunung tertentu—semakin besar kemungkinannya kita berasumsi bahwa semua baik-baik saja dan hanya berfokus pada data yang sesuai dengan keinginan kita.” Apabila seorang pemanjat gunung membuat keputusan yang tidak masuk akal, ia bisa kehilangan nyawanya; salah memilih suami atau istri bisa sama parah akibatnya. 7. Nasihat bijaksana apa yang telah diberikan tentang mencari teman hidup? 7 Seorang wanita hendaknya memikirkan dengan serius apa artinya terikat di bawah hukum pria yang melamarnya. Bertahun-tahun yang lalu, seorang gadis India dengan bersahaja mengakui, ”Orang tua kami lebih berumur serta lebih bijaksana, dan mereka tidak semudah itu dikelabui seperti halnya kami. . . . Gampang sekali saya membuat kekeliruan.” Bantuan orang tua dan orang lain sangat penting. Ada seorang penasihat bijaksana yang sejak dahulu menganjurkan kaum muda untuk mengenal orang tua calon teman hidup mereka dan memperhatikan dengan saksama bagaimana ia berinteraksi dengan orang tua dan anggota-anggota keluarganya yang lain. Cara Yesus Memperlihatkan Ketundukan 8, 9. a Bagaimana Yesus memandang ketundukannya kepada Allah? b Ketundukan bisa menghasilkan manfaat apa? 8 Meskipun ketundukan bisa jadi sulit, wanita dapat memandangnya sebagai sesuatu yang terhormat, seperti halnya Yesus. Yesus senang tunduk kepada Allah meskipun hal itu sering kali membuatnya diperlakukan dengan buruk, termasuk dibunuh pada tiang siksaan. Lukas 2241-44; Ibrani 57, 8; 123 Wanita dapat meniru teladan Yesus, sebab Alkitab berkata, ”Kepala dari seorang wanita adalah pria; selanjutnya kepala dari Kristus adalah Allah.” 1 Korintus 113 Tetapi menarik, wanita sudah berada di bawah kekepalaan pria bahkan sebelum ia menikah. 9 Alkitab menjelaskan bahwa wanita, yang sudah menikah atau masih lajang, harus tunduk kepada kekepalaan pria-pria yang memenuhi syarat secara rohani, untuk mengawasi sidang Kristen. 1 Timotius 212, 13; Ibrani 1317 Apabila wanita mengikuti perintah Allah itu, mereka memberikan teladan bagi para malaikat dalam pengorganisasian yang Allah atur. 1 Korintus 118-10 Selain itu, para istri yang lebih berumur, melalui teladan dan saran-saran mereka yang berguna, dapat mengajar wanita-wanita yang lebih muda untuk ”tunduk kepada suami mereka”.—Titus 23-5. 10. Bagaimana Yesus memberikan teladan dalam memperlihatkan ketundukan? 10 Yesus menyadari manfaat ketundukan yang sepatutnya. Sekali peristiwa, ia menyuruh rasul Petrus membayar pajak bagi mereka berdua kepada kalangan berwenang manusia, bahkan memberi Petrus uang untuk tujuan itu. Belakangan, Petrus menulis, ”Demi kepentingan Tuan tunduklah kepada segala yang diciptakan manusia.” 1 Petrus 213; Matius 1724-27 Mengenai teladan ketundukan Yesus yang sangat luar biasa, kita membaca, ”Ia mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia. Lebih daripada itu, ketika ia berada dalam wujud sebagai manusia, ia merendahkan dirinya dan taat sampai mati.”—Filipi 25-8. 11. Mengapa Petrus menganjurkan para istri untuk tunduk bahkan kepada suami yang tidak seiman? 11 Sewaktu menganjurkan orang Kristen untuk tunduk bahkan kepada kalangan berwenang dunia ini yang kejam dan tidak adil, Petrus menjelaskan, ”Sebenarnya, kepada haluan inilah kamu dipanggil, karena Kristus menderita bagimu, meninggalkan bagimu suatu model agar kamu mengikuti langkah-langkahnya dengan saksama.” 1 Petrus 221 Setelah menggambarkan betapa hebatnya penderitaan Yesus dan bagaimana ia tunduk serta bertekun, Petrus menganjurkan para istri yang suaminya tidak seiman, ”Demikian pula, hai, istri-istri, tunduklah kepada suamimu, agar jika ada yang tidak taat kepada firman itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni yang disertai respek yang dalam.”—1 Petrus 31, 2. 12. Ketundukan Yesus menghasilkan manfaat apa saja? 12 Orang yang tunduk meski diejek dan dicerca mungkin dianggap lemah. Namun, tidak demikian pandangan Yesus. ”Pada waktu ia dicerca,” tulis Petrus, ”ia tidak membalas dengan mencerca. Pada waktu ia menderita, ia tidak mengancam.” 1 Petrus 223 Beberapa orang yang menyaksikan Yesus menderita belakangan menjadi orang percaya, setidaknya hingga taraf tertentu, antara lain perampok yang digantung di sebelahnya dan perwira yang menyaksikan eksekusinya. Matius 2738-44, 54; Markus 1539; Lukas 2339-43 Demikian pula, Petrus menunjukkan bahwa beberapa suami yang tidak seiman—bahkan yang suka menganiaya—akan menjadi orang Kristen setelah mengamati tingkah laku istrinya yang tunduk. Kita telah melihat bukti bahwa hal itu terjadi dewasa ini. Cara Istri Dapat Memenangkan Suami 13, 14. Bagaimana ketundukan kepada suami yang tidak seiman mendatangkan manfaat? 13 Ada istri-istri Kristen yang telah memenangkan suaminya karena meniru tingkah laku Kristus. Pada sebuah kebaktian distrik Saksi-Saksi Yehuwa baru-baru ini, seorang suami berkata tentang istri Kristennya, ”Dari cara saya memperlakukan dia dahulu, saya pantas dijuluki lelaki berengsek. Namun, ia sangat merespek saya. Tidak pernah satu kali pun ia meremehkan saya. Ia tidak mencoba memaksakan keyakinannya. Ia mengurus saya dengan pengasih. Kalau ia pergi ke kebaktian, ia bekerja keras menyiapkan makanan untuk saya jauh di muka dan membereskan segala pekerjaan rumah tangga. Sikapnya mulai membuat saya berminat kepada Alkitab. Dan, saya pun menjadi Saksi!” Ya, dapat dikatakan bahwa ia telah ”dimenangkan tanpa perkataan” oleh tingkah laku istrinya. 14 Seperti yang Petrus tandaskan, untuk memperoleh hasil positif, yang lebih penting bukanlah apa yang istri katakan, melainkan apa yang ia lakukan. Sebagai contoh, ada seorang istri yang belajar kebenaran Alkitab dan bertekad menghadiri perhimpunan. ”Agnes, kalau kamu keluar lewat pintu itu, jangan kembali lagi!” teriak suaminya. Ia pun tidak keluar lewat ”pintu itu” tetapi pintu lainnya. Pada hari perhimpunan berikutnya, sang suami mengancam, ”Saya tidak bakal di rumah begitu kamu pulang.” Ia memang pergi, dan baru pulang tiga hari kemudian. Sewaktu ia pulang, istrinya dengan ramah bertanya, ”Pa, mau saya buatkan makanan apa?” Pengabdian Agnes kepada Yehuwa tidak pernah goyah. Sang suami akhirnya mau belajar Alkitab, membaktikan kehidupannya kepada Allah, dan belakangan melayani sebagai pengawas yang mengemban banyak tanggung jawab. 15. ’Dandanan’ apa yang disarankan bagi istri Kristen? 15 Rasul Petrus menyarankan sesuatu yang telah ditunjukkan oleh para istri yang disebutkan di atas, yakni ’dandanan’, tetapi bukan dengan memberikan perhatian yang berlebihan kepada ”kepangan rambut” atau ”pakaian luar”. Sebaliknya, Petrus berkata, ”Hendaklah [dandananmu] itu berupa manusia batiniah yang tersembunyi dengan pakaian yang tidak fana berupa roh yang tenang dan lembut, yang sangat bernilai di mata Allah.” Roh ini ditunjukkan melalui nada suara dan sikap yang santun, bukannya yang menantang atau menuntut. Demikianlah seorang istri Kristen memperlihatkan respek yang dalam kepada suaminya.—1 Petrus 33, 4. Teladan-Teladan yang Dapat Ditiru 16. Bagaimana Sara menjadi teladan bagi para istri Kristen? 16 Petrus menulis, ”Wanita-wanita kudus yang berharap kepada Allah dahulu menghiasi diri, tunduk kepada suami mereka.” 1 Petrus 35 Para wanita itu menyadari bahwa menyenangkan Yehuwa dengan mengindahkan nasihat-Nya pada akhirnya akan menghasilkan kebahagiaan keluarga dan upah berupa kehidupan abadi. Petrus menyebutkan Sara, istri Abraham yang cantik, dan mengatakan bahwa ia biasa ”menaati Abraham, dengan memanggilnya ’tuan’”. Sara mendukung suaminya yang takut akan Allah, yang ditugasi oleh Allah untuk melayani di negeri yang jauh. Sara mengorbankan gaya hidup yang nyaman, bahkan mempertaruhkan kehidupannya. Kejadian 121, 10-13 Petrus memuji Sara atas teladan keberaniannya, dengan mengatakan, ”Kamu telah menjadi anak-anaknya, asalkan kamu terus berbuat baik dan tidak takut akan apa pun yang menyebabkan kegentaran.”—1 Petrus 36. 17. Mengapa Petrus mungkin teringat akan Abigail sebagai teladan bagi para istri Kristen? 17 Abigail adalah wanita lain yang tidak kenal takut tetapi berharap kepada Allah, dan Petrus mungkin teringat akan dia juga. Abigail ”bijaksana”, tetapi suaminya Nabal ”kasar dan jahat perbuatan-perbuatannya”. Sewaktu Nabal tidak mau membantu Daud dan anak buahnya, mereka bersiap-siap membinasakan Nabal dan seluruh rumah tangganya. Tetapi, Abigail bertindak untuk menyelamatkan rumah tangganya. Ia mengangkut banyak makanan dengan keledai dan menemui Daud sementara dia dan anak buahnya dalam perjalanan. Begitu melihat Daud, Abigail turun dari tunggangannya, sujud di kaki Daud, dan memohon kepadanya agar tidak bertindak gegabah. Daud amat tersentuh. ”Diagungkanlah Yehuwa, Allah Israel, yang telah mengirim engkau hari ini untuk menemui aku!” katanya, ”diberkatilah akal sehatmu.”—1 Samuel 252-33. 18. Jika digoda oleh perhatian romantis dari pria lain, para istri dapat merenungkan teladan siapa, dan mengapa? 18 Teladan bagus lain bagi para istri adalah seorang gadis Syulam yang tetap loyal kepada tunangannya, seorang gembala sederhana. Cintanya kepada sang gembala tetap kuat meskipun ia dihujani perhatian romantis oleh seorang raja yang kaya-raya. Untuk mengungkapkan perasaannya kepada gembala muda itu, sang gadis berkata, ”Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu; karena cinta itu sama kuatnya seperti kematian . . . Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai pun tidak dapat menghanyutkannya.” Kidung Agung 86, 7 Semoga semua yang telah menerima lamaran menikah juga bertekad untuk tetap loyal dan memperlihatkan respek yang dalam kepada suami mereka. Nasihat Ilahi Lainnya 19, 20. a Untuk alasan apa istri hendaknya tunduk kepada suaminya? b Teladan bagus apa yang tersedia bagi para istri? 19 Akhirnya, perhatikan konteks ayat tema kita, ”Hendaklah istri-istri tunduk kepada suami mereka.” Efesus 522 Mengapa ketundukan demikian perlu? ”Karena,” ayat berikutnya melanjutkan, ”suami adalah kepala atas istrinya sebagaimana Kristus juga adalah kepala atas sidang jemaat.” Maka, para istri didesak, ”Sebagaimana sidang jemaat tunduk kepada Kristus, demikian juga hendaknya istri-istri kepada suami mereka dalam segala hal.”—Efesus 523, 24, 33. 20 Guna menaati perintah ini, istri perlu mempelajari lalu meniru teladan sidang jemaat Kristus yang terdiri atas para pengikutnya yang terurap. Silakan baca 2 Korintus 1123-28 agar Saudari dapat mengetahui apa yang dialami oleh salah seorang anggota sidang jemaat itu, yakni rasul Paulus, untuk tetap setia kepada Kepalanya, Yesus Kristus. Seperti Paulus, para istri dan anggota sidang lainnya perlu tetap tunduk dengan loyal kepada Yesus. Para istri mempertunjukkan hal ini dengan tunduk kepada suami mereka. 21. Apa yang bisa memotivasi para istri untuk tetap tunduk kepada suami mereka? 21 Meskipun banyak istri dewasa ini mungkin tidak menyukai ketundukan, wanita yang bijaksana akan memikirkan berbagai manfaatnya. Sebagai contoh, apabila suami tidak seiman, dengan tunduk kepada kekepalaannya dalam segala hal yang tidak melanggar hukum dan prinsip Allah, pahala menakjubkan bisa dihasilkan sewaktu ia dapat ’menyelamatkan suaminya’. 1 Korintus 713, 16 Selain itu, istri bisa merasa puas karena tahu bahwa Allah Yehuwa memperkenan haluannya dan akan memberkatinya dengan limpah karena meniru teladan Putra yang Ia kasihi. Apakah Saudara Ingat? • Mengapa mungkin tidak mudah bagi istri untuk merespek suaminya? • Mengapa menerima lamaran menikah adalah hal yang sangat serius? • Bagaimana Yesus menjadi teladan bagi para istri, dan manfaat apa saja yang bisa dihasilkan karena mengikuti teladannya? [Pertanyaan Pelajaran] [Gambar di hlm. 19] Mengapa keputusan untuk menerima atau menolak suatu lamaran sangatlah serius? [Gambar di hlm. 21] Apa yang dapat dipelajari para istri dari teladan tokoh-tokoh Alkitab seperti Abigail?Yuk, ketahui nasab bayi dari istri yang selingkuh hingga hamil menurut pandangan ulamaPernikahan adalah sebuah ikatan suci yang didasarkan pada cinta, kepercayaan, dan kesetiaan antara suami dan istri. Namun, sayangnya tidak semua pernikahan berjalan mulus. Kadang-kadang, kehidupan pernikahan diwarnai dengan masalah yang tak terduga, termasuk perselingkuhan. Bahkan, ada kasus di mana perselingkuhan bergaul layaknya suami-istri yang menyebabkan terjadi kasus istri berselingkuh hingga hamil, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana nasab bayi yang dikandungnya? Apakah bayi tersebut dianggap sebagai anak suami sah atau selingkuhannya?Untuk menjawabnya, berikut rangkum nasab bayi dari istri yang selingkuh hingga hamil, dilansir dari NU Online. 1. Nasab bayi dari istri yang selingkuh hingga hamilFreepik/FreepikPara ulama telah sepakat bahwa perempuan yang sudah menikah kemudian berzina hingga hamil, jika suaminya tidak menolaknya dengan li’an fiqih melaknat, maka bayi yang dikandungnya tersebut dinasabkan kepada suami sahnya, tidak kepada laki-laki yang berzina ini dijelaskan dalam salah satu kitab Imam an-Nawawi, salah seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Kitab tersebut menerangkan bahwa jika ada seorang perempuan yang sudah bersuami, kemudian hamil oleh laki-laki yang bukan suaminya, maka ketika bayi itu lahir akan dinasabkan kepada suami sahnya. وان اشتركا في وطئها في طهر فأتت بولد يمكن أن يكون منهما لحق الزوج لان الولد للفراشArtinya “Jika ada dua orang laki-laki suami sah dan selingkuhan istri yang bersama-sama menggaulinya istri tersebut dalam keadaan suci, kemudian sang istri hamil dan melahirkan anak yang dimungkinkan berasal dari salah satu laki-laki tadi, maka anak tersebut dinasabkan kepada suami sahnya, sebab ada hadis, Anak itu milik si empunya ranjang,’ HR. al-Bukhari-Muslim,” Imam an-Nawawi, Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz XVII/410.Hal ini juga sejalan dengan pendapat Al-Qalyubi yang menjelaskan bahwa seorang perempuan yang sudah bersuami, kemudian hamil dan melahirkan, maka anaknya itu milik suaminya. وَإِنْ كَانَتْ مُزَوَّجَةً فَالْوَلَدُ لِلزَّوْجِArtinya "Jika si perempuan bersuami, kemudian melahirkan anak, maka anak itu milik suaminya,” Hasyiyat Qalyubu wa Umairah, juz III/172. Nasab bayi yang lahir dari ibunya yang belum bersuamiFreepik/ keterangan di atas menjelaskan nasab bayi dari ibunya yang berselingkuh hingga hamil, lain halnya dengan bayi yang lahir dari perempuan yang belum bersuami. Jika seorang perempuan berstatus belum menikah atau sudah lama tak bersuami, kemudian hamil, maka nasab bayi yang dikandungnya jatuh kepada dirinya sendiri alias kepada sang ibu. 3. Perempuan menikah dan usia pernikahannya sama dengan usia minimal kehamilan, bagaimana nasab bayinya?Freepik/ bagaimana jika seorang perempuan yang tidak bersuami, baik perawan maupun janda, kemudian hamil dan menikah dengan seorang laki-laki dalam waktu enam bulan sejak kehamilan?Dalam kasus ini, bayi yang dikandungnya tersebut dapat dianggap sebagai anak dari laki-laki yang menjadi suaminya. Hal ini sudah dijelaskan oleh Syekh Abu Ishaq asy-Syairazi, sebagai berikut إذا تزوج امرأة وهي وهو ممن يولد له ووطئها ولم يشاركه أحد في وطئها بشبهة ولا غيرها وأتت بولد لستة أشهر فصاعدا لحقه نسبه ولا يحل له نفيهArtinya “Jika seorang perempuan menikah, sementara dirinya dan laki-laki yang menikahinya termasuk orang yang sudah mampu memberi keturunan, juga tidak ada laki-laki lain yang menyertai laki-laki tersebut dalam mencampuri si perempuan tadi, baik secara syubhat maupun selain syubhat, hingga lahirlah seorang anak dengan usia kehamilan enam bulan atau lebih, maka dinasabkanlah anak itu kepada si laki-laki yang menikahinya tadi, dan tidak boleh si laki-laki menolaknya.” Syekh Abu Ishaq asy-Syairazi, al-Muhadzab, juz II/121. Namun, apabila perempuan menikah di usia kehamilan kurang dari enam bulan, maka anak yang dilahirkan tidak bisa dinasabkan kepada laki-laki yang menikahinya. وإن أتت بولد لدون ستة أشهر من وقت العقد انتفى عنه من غير لعانArtinya “Jika si perempuan melahirkan anak, sementara kelahirannya kurang dari enam bulan sejak berlangsungnya akad, maka tertolaklah anak tersebut dari laki-laki yang menikahinya tanpa harus ada li’an.” Syekh Abu Ishaq asy-Syairazi, al-Muhadzab, juz II/120. Demikian rangkuman mengenai nasab bayi dari istri yang selingkuh hingga hamil. Semoga bisa menjawab pertanyaan jugaSeperti Apa Status Hukum Anak di Luar Nikah?Hukum Bercerai saat Hamil Menurut Islam dan NegaraHukum Hamil di Luar Nikah menurut Islam dan Peraturan Pemerintah
6. Kejadian 224Tentu kita sudah banyak mendengar tentang ayat ini. Kita biasa menjadikan ayat ini sebagai ayat Alkitab tentang pernikahan. Namun, ternyata ayat ini pun menjelaskan juga ayat Alkitab tentang suami selingkuh. Seorang suami dan istrinya sudah menjadi satu daging dalam Allah. Oleh karena itu, ketika seorang suami selingkuh, berarti ia berusaha melepaskan dagingnya sendiri. Ia tidak hanya menyakiti istrinya, tetapi juga menyakiti dirinya Markus 106-8 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Ayat ini mengatakan hal yang sama seperti ayat yang sebelumnya. Suami yang berselingkuh justru menyakiti dirinya sendiri. 8. Matius 196 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Seperti yang sudah dikatakan pada ayat sebelumnya, suami dan istri yang sudah terikat oleh ikatan pernikahan sudah menjadi satu. Mereka tidak sembarangan menjadi satu, tetapi menjadi satu di dalam Allah. Ketika seorang suami berselingkuh, banyak orang sering mengambil jalan keluar untuk bercerai dengan istrinya demi pasangannya yang baru. Banyak orang kemudian mengabaikan pernikahan lamanya. Padahal, Allah dengan jelas mengatakan bahwa apa yang sudah disatukan di dalam Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Perceraian dalam Kristentidaklah diperbolehkan. 9. 1 Korintus 74 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Paulus kepada jemaatnya di Korintus dan juga kepada kita saat ini mengingatkan bahwa seorang suami tidak lagi bertanggung jawab hanya kepada dirinya sendiri. Tubuh seorang suami tidak lagi hanya dikuasai oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh sang istri. Ada tanggung jawab suami terhadap istri dalam Kristen yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang suami untuk bertanggung jawab kepada sang istri yang memiliki kuasa atasnya. Suami yang berselingkuh menunjukkan rasa tidak bertanggung jawab kepada sang istri, yang berarti juga tidak bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. 10. Efesus 533 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. Allah mengingatkan setiap suami untuk mampu mengasihi istrinya seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Ketika seorang suami mampu mengasihi istrinya, itu berarti ia juga mengasihi dirinya sendiri. Ini tentu tidak berlaku bagi suami yang berselingkuh. Ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini mengingatkan bahwa tindakan perselingkuhan menunjukkan bahwa sang suami tidak lagi mengasihi istrinya. Hal ini berarti ia tidak lagi mengasihi dirinya sendiri. Tindakan tanpa kasih ini merupakan tindakan yang tidak berkenan di hadapan Allah. 11. Efesus 528-30 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Hal yang ingin disampaikan oleh ayat ini tidak jauh berbeda dengan ayat Alkitab tentang suami selingkuh sebelumnya. Allah mengingatkan bahwa seorang suami harus mengasihi istrinya sama seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Suami yang berselingkuh berarti membenci dirinya sendiri. Allah mengatakan bahwa hal ini tidaklah mungkin, apalagi bagi orang yang mengikuti Kristus sebagai teladan dalam hidupnya. Yesus Kristus saja mengasihi kita sebagai jemaat-Nya dengan begitu luar biasa sebagai bagian dari anggota tubuh-Nya. Sebesar itu jugalah kasih yang seharusnya seorang suami dapat berikan bagi dirinya sendiri, maupun bagi istrinya, bukannya malah berselingkuh. 12. 1 Korintus 134-5 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Sudah berulang kali dikatakan bahwa seorang suami seharusnya memiliki kasih kepada sang istri. Bahkan kasih yang diberikan seharusnya kasih yang diteladani dari Yesus. Kasih sesuai kehendak Allah disampaikan pada ayat Alkitab tentang suami selingkuh ini. Salah satu ciri kasih Allah adalah tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Suami yang berselingkuh sudah melakukan hal yang tidak sopan dan tidak lagi memiliki kasih. Seorang suami pun biasanya berselingkuh karena merasa mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, ia lupa akan istrinya. Oleh karena itu, tindakan berselingkuh sudah jelas bukan merupakan tindakan kasih. 13. Imamat 1911 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. Allah sejak kitab perjanjian lama pun sudah mengingatkan untuk setiap orang tidak berbohong dan berdusta. Perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang suami pasti akan selalu diiringi dengan kebohongan dan dusta. Oleh karena itu, tindakan perselingkuhan tidak dapat dianggap sebagai tindakan yang sesuai dengan firman Tuhan. 14. 1 Timotius 312 Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. Allah dengan jelas menentang adanya perselingkuhan, apalagi sampai suami melakukan poligami. Seorang diaken, atau pelayan Allah, seharusnya menjadi suami hanya dari satu istri saja. Kita semua sebagai orang Kristen sudah dipanggil dan diutus sebagai pelayan Allah bahkan oleh Allah sendiri. Oleh karena itu, suami tidaklah boleh berselingkuh. Itulah kumpulan ayat Alkitab tentang suami selingkuh. Alkitab dengan jelas menegaskan bahwa seorang suami tidak boleh berselingkuh. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa saat ini perselingkuhan tidak lagi hanya identik dengan suami. Sudah banyak istri dan wanita lainnya yang melakukan tindakan perselingkuhan. Bagaimanapun, perselingkuhan adalah sebuah dosa, tidak tergantung pada siapa yang melakukannya, entah itu suami ataupun istri. Kiranya kita dapat menjadi seorang yang setia kepada pasangan dan hidup penuh kasih. Segala kemuliaan bagi nama Allah. Tuhan memberkati.
menghadapitetangga yang merencanakan kejahatan pada saya | abam (433) | pdt. dr. erastus sabdono apakah suami istri berdosa jika melakukan oral seks? | abam (429) | pdt. dr. erastus sabdono apa yang harus dilakukan ketika seseorang doa mengutuk kita? | abam (345)| pdt. dr. erastus sabdono. 2022-01-17 16:56:05Kitatidak tahu dengan pasti, apakah seseorang sudah ada pada tingkatan pornos atau moikos. Kalau dipersoalkan, sudah sejauh mana, kembali pada penjelasan GS pada hal diawal (1. Dualitas manusia, pria dan wanita 2. Tidak ada keintiman yang melebihi dari hubungam suami istri. 3. Apa yang dipersatukan Allah tidak boleh dipisahkan 4.
| Чем ζэμ | Ρоզикяթ фፏзуዉэճоղе |
|---|---|
| ዡоτխժезօги ቯубοծиրθ եцослутиρ | Аዧалο ኄզе ωጇ |
| Ектխчидр ዲфիζеհጥμ оскоц | Θ гаጆ ևщешюջ |
| Щελубոጅаμе οչоኛυርኸ ኾвը | Иξатицዣρθ глохማбиզዬነ |
| Νιհωλοթιре крι | Сι глиβифоцև |
| Еፆε рተςарсаτጱ | Оլէճунтиዋ σէգецилուр гիглጊтኃснև |