Seiringdengan perkembangan zaman, ditemukan pula berbagai macam perkembangan olahraga termasuk pada olahraga yang melibatkan air. Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan, dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir seluruh otot tubuh bergerak sehingga semua otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatan terus meningkat.

Teknik pernafasan diam atau Pranayama Teknik pernafasan diam - Pranayama Pranayama, juga dikenal sebagai pernapasan Yoga adalah metode membungkam napas. Prana telah didefinisikan sebagai air yang mengalir melalui tubuh. Pranayama terdiri dari tiga bagian inhalations, exhalations terkontrol dan menahan nafas. Ketika Anda melakukan semua tiga bagian, disebut sahita, sementara hanya memegang napas tanpa dua lainnya disebut kevala. Anda harus mulai dengan sahita sampai kevala. Ini adalah teknik yang mengendalikan semua yang berhubungan dengan prana. Pernapasan terdiri dari dua bagian inhalations dan exhalations. Bagian ini diikuti dalam siklus di mana inhalations dan exhalations berhasil satu sama lain, di mana Anda mengambil udara ke dalam paru-paru dan kemudian melepaskan sedikit demi sedikit kembali dari paru-paru. Di antara menghirup napas, ada celah pendek yang biasanya mengalihkan perhatian kita. Aturan ini disebut respirasi dan biasanya diselesaikan dalam empat detik dalam fase istirahat. Kita lakukan ini biasanya hampir lima belas kali per menit. Anda dapat mengambil di sekitar 400 sentimeter kubik atau liter dalam satu menit. Ketika Anda melakukan inhalations secara mendalam, Anda mengambil tambahan liter dan 2 liter. Pada saat exhalations mendalam, Anda membuang semua ini 2 liter tapi masih di paru-paru Anda mengandung sekitar 1,5-2 liter. Dengan demikian, kapasitas paru-paru total tubuh manusia untuk individu yang biasa adalah sekitar 5 liter. Jumlah udara yang Anda dapat dari pernapasan setelah inhalasi mendalam disebut sebagai kapasitas vital. Latihan pernapasan yoga teratur dapat menimbulkan vitalitas tubuh dan efisiensi fungsi tubuh yang baik. Postingan populer dari blog ini Artikel Yoga Teks Sejarah Yoga sutra Patanjali Yoga sutra Patanjali- Teks sejarah Sutra Patanjali Yoga adalah buku 195 frase terpisah yang didesain agar mudah untuk menghafal. Karena itu adalah pekerjaan yang adalah setiap bit sebanyak bagian Yoga modern seperti itu bagian dari kelahiran Yoga, buku tertentu ini diselenggarakan di harga sangat tinggi di dunia yoga. Beberapa latar belakang Asal-usul sutra Patanjali Yoga adalah topik beberapa perdebatan di kalangan para sejarawan dan praktisi. Sebagai contoh, ada beberapa orang di luar sana yang kredit menulis ini set sutra untuk ahli bahasa yang bernama Patanjali. Kemudian, meskipun, garis waktu dibangun yang menunjukkan bahwa untuk menjadi tidak mungkin. Dalam komunitas yoga, meskipun, banyak yang mengatakan bahwa Patanjali sebenarnya hanya kompiler dan bahwa sebelum pekerjaan ditulis, sutra hanya menghafal dan diturunkan antara guru dan siswa. Garis waktu, meskipun, menyarankan teks ini dibangun di tentang kedua abad sebelum Masehi. Nama teks ini bernama menggunakan kata- Tahapan Yang Harus Anda Ikuti Sebelum Belajar Yoga Tahapan belajar yoga setelah Anda memutuskan untuk berlatih yoga untuk menuju hidup lebih baik dan kesehatan rohani, Anda perlu mengetahui hal-hal berikut untuk mencegah cedera saat Anda belatih • Kondisi fisik individu biasanya, disarankan bahwa orang-orang dengan kesehatan yang baik melakukan latihan yoga. Tapi jika Anda menderita masalah fisik dan menggunakan yoga untuk menyembuhkan itu, Anda perlu mengikuti tindakan pencegahan tertentu karena melakukan praktik yoga tanpa tindakan pencegahan yang tepat dapat menyebabkan efek yang merugikan pada tubuh. Hal ini karena organ dalam seperti hati, paru-paru, ginjal dll dapat dirugikan jika Anda tidak berlatih yoga dengan benar. Oleh karena itu dianjurkan bahwa Anda mengikuti teknik yoga di bawah bimbingan ahli. • Instruktur yang tepat sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan instruktur yang tepat untuk mengajarkan teknik yoga. Biasanya, orang-orang yang memilih profesi guru yoga tidak memahami dasar i Artikel Yoga Meditasi Di Dalam Yoga Meditasi Yoga. Seperti yang umumnya diakui oleh praktisi yoga dan pelatih yoga, yoga sesi sangat banyak tentang diri kesetimbangan, kedamaian dan meditasi. Oleh berlatih meditasi kita dapat semua mencapai keadaan luhur belajar tujuan keberadaan kita dan memaksimalkan kehendak kita untuk mencapai itu. Penelitian telah membuktikan bahwa meditasi sangat berkontribusi terhadap fisik dan psikologi Spurlock, itulah sebabnya yoga rutinitas mempertimbangkan praktek meditasi sebagai salah satu prinsip-prinsip utama. Mengurangi rasa sakit fisik, stres dan tekanan darah, meditasi mempromosikan keadaan pikiran, yang kita dapat mencapai self-healing. Karena semua ini uncontestable manfaat yang melibatkan praktek ini, ada sejumlah besar informasi yang tersedia dalam format yang berbeda, mengenai meditasi teknik paling efisien, postur, kursus, produk dan forum. Agama dan psikologi mempromosikan meditasi juga, sebagai cara untuk menilai tindakan kita dan mencari perbaikan diri. Banyak teori da

Adaberbagai teknik pranayama (cara bernapas) yang manfaatnya berbeda, misalnya mengurangi stres, meningkatkan energi, menenangkan pikiran, atau menyalurkan energi negatif . Metode 1 Berlatih Napas Dirga (Napas 3 Bagian Tubuh) untuk Mengurangi Stres 1 Awali latihan mencari posisi duduk yang nyaman atau berbaring.

Nafas adalah prana. Brata yang ditujukan pada nafas dinamakan pranayama. Orang yang berhasil dalam brata nafas disebut jayaprana. Jaya berarti menang. Kalau orang itu kemudian mati, maka tubuhnya disebut layonsari. Layon berarti layu. Sari berarti bunga. Jasad orang yang sudah jaya prana disamakan dengan sekuntum bunga layu. Bunga tidak hanya dihubungkan dengan jasad, tapi juga dihubungkan dengan tubuh semasih hidup. Kalau jasad dihubungkan dengan bunga layu, maka tubuh hidup dihubungkan dengan bunga kuncup dan mekar. Tidak terelakkan muncullah pertanyaan seperti berikut ini. Kalau tubuh diibaratkan sekuntum bunga, apa yang menjadi tangkainya? Jawabannya adalah nafas. Nafas adalah tangkai dari tubuh. Agar bunga tidak bergoyang ditiup angin, maka peganglah tangkainya dengan baik dan benar. Maksudnya, peganglah nafas kalau ingin tubuh ini diam sempurna. Kemampuan memegang nafas itulah yang ingin didapatkan oleh orang yang terus menerus berlatih pranayama. Dengan apakah nafas dapat dipegang? Nafas tidak bisa dipegang dengan tangan. Tidak bisa pula nafas dipegang dengan upacara tingkatan nista-madhya-utama. Menurut orang yang tahu, nafas dipegang dengan nafas itu sendiri. Secara filosofis, ia dipegang oleh dirinya. Maksudnya, nafas di-pegang dengan nafas. Prana dipegang oleh prana. Apa maksudnya? Seperti berikut ini penjelasan sederhananya. Dari prana muncullah Pranawa. Yang disebut pranawa adalah Ongkara yang muncul dari dalam prana. Namanya adalah Ongkara Pranawa. Juga disebut Pranawa Ongkara. Nafas masuk dan nafas ke luar adalah rwabhinedha. Tempat Ongkara Pranawa tidak pada nafas yang ke luar, dan tidak pula pada nafas yang masuk. Tempatnya adalah di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar itu. Di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar terdapat nafas yang diam. Di dalam nafas yang diam itulah tempat Ongkara Pranawa. Dari sana Ongkara Pranawa menggerakkan nafas yang ke luar maupun nafas yang masuk. Ongkara Pranawa itulah yang mengendalikan. Itulah sebabnya, di atas dikatakan bahwa nafas dipegang dengan nafas. Prana dipegang dengan prana. Ongkara Pranawa itu tidak tidur ketika kita tidur. Bernafas sesungguhnya pekerjaan sakral. Bernafas itu ritual pribadi di dalam diri sendiri. Menurut kitabnya, bernafas melalui mulut adalah tingkatan nista. Bernafas melalui hidung adalah tingkatan madhya. Sedangkan tingkatan utama adalah bernafas melalui ubun-ubun. Banyak cara mengartikan trilogi nista-madhya-utama. Dalam hal ini nista-madhya-utama diartikan bawah-tengah-atas. Mulut terletak pada urutan paling bawah. Hidung ada di tengah. Posisi ubun-ubun paling atas. Mulut adalah gerbangnya Yama. Hidung adalah gerbangnya Baruna. Ubun-ubun adalah gerbangnya Shiwa. Yama adalah kematian. Baruna adalah kehidupan. Shiwa adalah kelepasan. Sekarang mari kita berbicara sedikit tentang ubun-ubun. Siapa tahu kelak di antara kita ada yang “jaya prana” melalui upacara tingkatan utama yaitu bernafas lewat ubun-ubun. Ubun-ubun adalah gerbang Shiwa atau Shiwadwara. Melalui ubun-ubun itulah Shiwa masuk dan ke luar tubuh. Ubun-ubun sifatnya tertutup. Gerbang tertutup itu mesti dibuka terlebih dahulu. Kunci untuk membukanya adalah yoga. Dasar untuk melaksanakan yoga adalah dasasila, atau sepuluh sila. Kesepuluh sila itu dibagi menjadi dua, yama brata dan niyama brata. Dasar dari dasasila adalah ahimsa, yaitu tanpa kekerasan walau di tingkat pikiran sekali pun. Dasar dari ahimsa adalah tat twam asi. Dasar dari tat twam asi adalah tattwa darshana. Yang dimaksudkan tattwa darshana adalah pandangan yang benar tentang segala yang ada dan segala yang tidak ada. Ingat, menurut tattwanya, Shiwa menciptakan segala yang ada dan segala yang tidak ada. Dengan demikian, pahamilah terlebih dahulu tattwanya. Seperti berikut ini penjelasan singkat menurut tattwanya. Ubun-ubun adalah gerbang yang menghadap ke langit. Karena Shiwa masuk melalui ubun-ubun, itu berarti Shiwa datang dari atas ubun-ubun, yaitu dari langit. Dari langit manakah Shiwa itu datang? Menurut tattwanya, langit Shiwa berjarak dwadasa anggula dari ubun-ubun. Dwadasa berarti dua belas. Anggula berarti jari. Jadi, Shiwa datang dari langit yang berjarak dua belas jari dari ubun-ubun. Yang dimaksudkan dua belas jari bukanlah jari berjumlah dua belas kemudian ditumpuk-tumpuk atau disambung-sambung. Lebih spesifik yang dimaksud anggula adalah ruas-ruas jari. Hitungan dua belas akan didapatkan dengan cara tidak menghitung ruas jari anggusta. Yang dimaksudkan anggusta adalah ibu jari, atau jempol. Seperti itulah jauhnya jarak langit Shiwa dari gerbangnya di ubun-ubun. Apakah dua belas jari itu hitungan secara biologis, ataukah hitungan secara mistis? Jawabannya tidak tersedia di dalam tulisan pendek ini. Jawabannya terdapat di luar teks. Ketika Shiwa ada di langit di atas ubun-ubun, ia disebut Shiwa yang bersifat niskala. Nis berarti tidak. Kala berarti waktu. Artinya, Shiwa ada di luar waktu. Karena ada di luar waktu, maka ia tidak terkena hukum waktu. Ia tidak dikendalikan tapi mengendalikan waktu. Itulah sebabnya ia disebut Sang Hyang Mahakala. Pengertiannya, ia lebih besar dari pada waktu. Shiwa yang memiliki sifat-sifat niskala disebut Shunyashiwa, atau Shiwa yang bersifat shunya. Shunyashiwa juga disebut Sang Hyang Tan Kawenang. Juga dinamakan Sang Hyang Acintya. Ia tidak bisa dipikirkan dengan pikiran. Ia tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Ia tidak bisa dirasakan dengan indria perasa. Ia tidak bisa ditunjukkan dengan jari telunjuk. Shunyashiwa atau Sang Hyang Tan Kawenang bersifat niraksara. Ia tidak bisa direpresentasikan oleh aksara. Ia bebas dari aksara. Pengertiannya, ia melampaui aksara. Oleh karena itu, Sang Hyang Tan Kawenang disebut Ongkara Tan Parupa Shastra, yaitu Ongkara yang tidak lagi memiliki rupa shastra. Karena tidak memiliki rupa shastra, maka ongkara ini sulit sekali dibayangkan. Menurut ajarannya, ongkara yang satu ini memang tidak untuk dibayangkan. Karena pikiran tidak akan “sampai” di sana. Shiwa yang tanpa rupa itu kemudian masuk ke dalam tubuh. Maka terjadilah perubahan dari Shiwa yang tanpa rupa menjadi Shiwa yang memiliki rupa. Ongkara Tan Parupa Shastra pun akhirnya berubah menjadi Ongkara Rupa Shastra. Sang Hyang Tan Kawenang berubah menjadi Sang Hyang Wenang. Sifat niskala berubah menjadi sifat sakala. Karena sudah bersifat sakala, maka ia terkena hukum waktu. Pendek kata, di dalam tubuh ia menjadi isi dari prana. Itulah sebabnya ia dinamakan Pranawa. Secara umum Pranawa diartikan sebagai Ongkara yang ada di dalam tubuh. Karena terkena hukum waktu, maka baik prana maupun Pranawa sama-sama datang dan sama-sama pergi. Sama-sama ada dan sama-sama hilang. Prana adalah bayu. Bayu diibarat- kan tali-temali yang mengikat tubuh, sehingga bagian-bagian tubuh tidak terlepas satu sama lainnya. Kalau nafas hilang, orang pun akan langsung mati. Tidak lama kemudian tubuhnya akan tercerai-berai. Bagian tubuh yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Bagian tubuh yang berasal dari air akan kembali ke air. Bagian tubuh yang berasal dari api akan kembali ke api, baik api dari tanah pawaka, atau api dari air pawamana, maupun api dari matahari suci. Nafas sendiri adalah angin yang berasal dari udara. Oleh karena itu, nafas akan kembali ke udara. Ada dua tingkatan udara, yaitu udara dengan sabda dan udara tanpa sabda. Udara dengan sabda adalah udaranya panca mahabhuta atau udaranya pradhana. Udara tanpa sabda adalah udaranya purusha. Hal ini perlu digarisbawahi, karena menurut tattwanya, nafas kembali ke udaranya panca mahabhuta. Sedangkan Ongkara Pranawa kembali ke udara tanpa sabda atau udaranya purusha. Ada bermacam-macam bayu di dalam tubuh. Semua bayu itu dikelompokkan menjadi dua puluh. Sebutannya adalah bayu rong puluh. Bayu yang berjumlah dua puluh kemudian diperas menjadi sepuluh. Namanya adalah dasabayu. Sepuluh bayu lagi diperas menjadi lima yang utama, yaitu bayu apana, wyana, udana, samana, prana. Kelimanya disebut pancabayu. Penjelasan lebih spesifik tentang kelima bayu silakan cari di luar tulisan ini. Yang paling utama di antara semua bayu adalah prana atau nafas. Mengapa dikatakan paling utama? Karena nafas itulah yang menghubungkan badan kasar dengan badan halus. Karena di dalam nafas itulah adanya Ongkara Pranawa. Karena nafas itulah yang menghidupkan dan yang sekaligus mematikan. Apakah hidup dan apakah mati itu? Hidup dan mati dari dulu sampai sekarang tetap sebuah misteri. Kalau orang masih menghirup nafas, maka dikatakan orang itu masih hidup. Kalau orang sudah menghembuskan nafas terakhir dikatakan orang itu sudah mati. Namun demikian, tetap saja orang tidak tahu kapan sebenarnya ia menghirup nafas yang pertama. Orang tetap saja tidak akan “menyaksikan” hembusan nafas terakhirnya. Begitu nafas terakhir dihembuskan, maka orang itu langsung mati. Bukankah orang mati tidak tahu dirinya mati. Kesimpulannya, orang tidak mengetahui hirupan nafas pertamanya, dan orang tidak mengetahui hembusan nafas terakhirnya. Jangankan mengetahui nafas yang pertama dan nafas yang terakhir, bahwa nafasnya terus ke luar masuk tubuh pun tidak selalu disadarinya. Kalau saluran pernafasannya tersumbat karena pilek misalnya, barulah orang umumnya ingat dengan nafasnya. Ironis sekali. Itulah sebabnya, diajarkan pranayama sebagai brata. Tujuannya membuat orang selalu ingat bahwa dirinya bernafas. Membuat orang sadar di dalam nafasnya ada Ongkara Pranawa. Nafas masuk dikatakan sebagai Ibu. Rupa shastra si ibu adalah ANG. Nafas ke luar disebutkan sebagai Bapa. Rupa shastra si bapa adalah AH. Sedangkan nafas diam adalah anaknya. Rupa shastra si anak adalah Ongkara Pranawa. Si anak diapit oleh ibu dan ayahnya. Ibu ada di bawah posisinya nungkayak [terlentang]. Bapa ada di atas posisinya makakeb [telungkup]. Si anak ada di tengah-tengah posisinya ngadeg [berdiri]. Ongkara Pranawa baru salah satu dari ratusan rupa dan nama Ongkara yang dititipkan kepada kita melalui berbagai pustaka. Untuk apa kira-kira para pendahulu menitipkan ratusan rupa dan nama Ongkara itu kepada kita? Jawablah sendiri! Oleh IBM Dharma Paiguna Source Majalah Media Hindu, Edisi 166, Desember 2017 Anapanasatiadalah meditasi mengamati/memperhatikan napas masuk dan keluar. Dalam anapanasati napas tidak diatur tetapi dibiarkan secara alamiah terjadi. Berbeda dengan Pranayama yang dengan sengaja mengatur napas. Anapanasati ada pada tataran Dharana dan Dhyana kalau dalam 8 tahapan yoga. Praktek Pranayama bisa disertai Pranava Japa atau dengan Gayatri Mantram. Bila menggunakan Pranava Japa, pengaturan nafas dilakukan dalam tiga tahapan saja, yaitu Menarik Nafas Puraka Menahan Nafas Antah Kumbhaka Menghembuskan Nafas Recaka Pada waktu menahan nafas saat kosong, setelah menghembuskan nafas Bahih Kumbhaka dibiarkan saja kosong tanpa pelafalan dalam hati manasu. Pelafalan sebagai berikut Lafalkan dalam hati suara Ang saat menarik nafas Puraka, bayangkanlah Tuhan sebagai Sang Maha Pencipta yang penuh anugerah. Lafalkan dalam hati suara Ung saat menahan nafas Antah Kumbhaka, bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Pemelihara yang penuh dengan cinta kasih. Lafalkan dalam hati suara Mang saat menghembuskan nafas Recaka, bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Suci, pelebur segala kekotoran batin dan dosa-dosa. Bila menggunakan Gayatri Mantram, pengaturan nafas dilakukan dalam empat tahapan, yaitu Menarik Nafas Puraka, sambil melafalkan dalam hati OM – Bhur – Bhvah – Svah Menahan Nafas Antah Kumbhaka, sambil melafalkan dalam hati Tat – Savitur – vare – niyam Menghembuskan Nafas Recaka, sambil melafalkan dalam hati Bhargo – devasya – dimahi Menahan Nafas Bahih Kumbhaka, sambil melafalkan dalam hati Dhiyo – yonah – pracodayat Kedua praktek ini adalah yang paling praktis dan paling umum dilakukan oleh berbagai kalangan dan tingkatan penekun. Baik Pranayama dengan Japa tiga tahapan maupun empat tahapan, ada yang menyertai dengan penghitungan bulir-bulir tasbih japa mala. Namun, bagi sementara penekun yang merasakan ini sebagai kurang praktis dan mencolok terutama kalau sedang berada di tempat-tempat umum, bisa menggunakan nafasnya langsung sebagai tasbih japa mala. Yang manapun yang dipilih, hendaknya disesuaikan dengan kondisi, kepentingan dan kebiasaan masing-masing, agar ia dapat dipraktekkan dengan santai, tanpa ketegangan yang tak perlu. Ingat, tujuan utamanya adalah membersihkan atau menentramkan vritti. Dengan mempraktekkan pengaturan nafas ini seorang sadhaka bisa memperoleh umur panjang. Seorang lelaki sehat bernafas 14 sampai 16 kali dalam semenit. Pengurangan frekuensi nafas melalui latihan pranayama, meningkatkan ketahanan paru-paru. Konon, semakin rendah frekuensi nafas, semakin panjang umur makhluk hidup. Beberapa contoh pada binatang menunjukkan hal ini. Anjing misalnya, frekuensi nafasnya mendekati 50 kali per menit, dan umurnya hanya sampai sekitar 14 tahun saja. Sedangkan kuda yang frekuensi nafasnya 35 kali per menit, umurnya bisa mencapai 29 sampai 30 tahun. Gajah yang bernafas 20 kali per menit, umurnya bisa mencapai 100 tahun. Sementara seekor kura-kura lebih rendah lagi frekuensi nafasnya, yakni hanya 5 kali dalam semenit; oleh karenanya umurnya hingga 400 tahun. Yang lebih rendah lagi adalah ular. Ular hanya bernafas 2 sampai 3 kali per menit. Ular umurnya bisa 500 sampai 1000 tahun. Frekuensi nafas juga ada kaitannya dengan kehidupan spiritual. Semakin sedikit nafsu keinginan seseorang, semakin rendah frekuensi nafasnya, demikian juga sebaliknya. Bagi yang mempraktekkan japa, meditasi dan mempelajari kitab-kitab spiritual-religius/kitab-kitab suci, akan mempunyai frekuensi nafas yang lebih rendah dan mempunyai konsentrasi yang lebih baik. Semakin rendah frekuensi nafas seseorang, juga berarti semakin meningkat konsentrasinya dan lebih tenteram hidupnya. Jadi,semakin jelas bahwa pengaturan nafas bukan saja berkait dengan kesehatan dan umur seseorang, namun terbukti memang memungkinkan konservasi serta pengaturan daya-vital yang baik hingga amat kondusif dalam pengembangan batin. Yang paling perlu diperhatikan baik-baik adalah latihan yoga —jenis apa saja— harus dibawah bimbingan seorang Guru yoga yang handal, berpengalaman dan pasti, yoga tidak mungkin dipelajari hanya lewat buku-buku saja. Wrhaspati Tattwa memberi petunjuk “Tutup semua lubang yang ada dalam tubuh, seperti mata, hidung, mulut, telinga. Udara yang sebelumnya telah terisap, itu dikeluarkan melalui ubun-ubun”. Bila tidak terbiasa mengeluarkan udara melalui jalan itu, udara dapat dikeluarkan melalui hidung, namun secara perlahan-lahan. Itulah yang disebut Pranayama Yoga.” Seorang Guru pernah mengingatkan siswanya, “Gunakanlah nafasmu sebagai pegangan; dengan demikian pikiranmu dengan mudah kamu pusatkan. Pranayama akan amat membantumu dalam mencapai Samãdhi”. Chandogya Upanishad mengilustrasikan “Bagai burung yang diikat dengan tali; setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, ia akan kembali untuk beristirahat, justru pada tempat dimana ia terikat; begitu pula pikiran, setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, akan kembali beristirahat pada nafas, karena pikiran punya nafas sebagai pengikatnya.” Sumber Telah Dibaca 17,322 Definisipranayama dalam Y oga Sutra karya Rsi Patanjali adalah " Tasmin sati s v a sapra s v a sayor gativicchedaḥ pr a ṇ a y a maḥ" yang bermakna p engaturan nafas atau pengendalian terhadap prana adalah penghentian dari penghirupan dan penghembusan nafas yang mengikuti setelah memastikan teguhnya sikap duduk. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 221800 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e2f2daf92b7a0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare 337 Teknik pernapasan 4-7-8 adalah pola pernapasan yang dikembangkan oleh Dr. Andrew Weil. Teknik ini didasarkan pada teknik yoga kuno yang disebut pranayama, yang membantu para praktisi mengendalikan pernapasan mereka. Jika dilakukan secara rutin, teknik ini dipercaya dapat membantu beberapa orang terhindar dari insomnia dan bisa tertidur
Saat berenang, menyelam, atau memainkan instrumen musik, Anda perlu menahan napas. Namun, manusia tidak bisa terlalu lama menahan napas karena bernapas diperlukan agar organ tubuh berfungsi dengan baik. Ada beberapa reaksi yang akan muncul saat Anda mencoba menahan napas. Jika tubuh tidak memiliki kapasitas penyimpanan oksigen yang besar, menahan napas bisa menyebabkan kerusakan organ. Ketahui berapa lama manusia mampu menahan napas dan efeknya pada tubuh dalam penjelasan berikut. Rata-rata orang yang tidak menjalani latihan pernapasan tertentu mampu menahan napas selama 1 sampai 2 menit. Saat Anda menahan napas, kadar oksigen di dalam tubuh akan turun hipoksia dan kadar karbon dioksida akan naik secara perlahan karena zat ini ikut dikeluarkan saat bernapas. Tingginya kadar karbon dioksida di dalam tubuh akan memicu otak bereaksi meningkatkan keinginan untuk bernapas. Reaksi tersebut akan membuat Anda merasakan nyeri atau sensasi membakar di sekitar dada. Semakin lama menahan napas, otot-otot di sekitar diafragma akan berkontraksi menegang dan memaksa tubuh untuk bernapas. Kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya rasa sesak yang mencekik. Jika terus menahan napas setelah lebih dari 2 menit, Anda akan mulai kehilangan kesadaran karena otak semakin kekurangan pasokan oksigen. Tubuh selanjutnya bisa mengalami kejang, tidak mampu mengontrol gerakan, dan hiperventilasi. Apabila terus menahan napas selama lebih dari 5 menit, Anda bisa langsung pingsan bahkan beberapa organ seperti hati, ginjal, dan otak bisa mengalami kerusakan. Namun, beberapa orang bisa menahan napas lebih lama Berapa lama manusia bisa menahan napas sangat bergantung dengan kemampuan tubuh menyimpan oksigen. Hal ini ditentukan dari kapasitas paru-paru, fungsi limpa, dan adaptasi tubuh terhadap lingkungan.
Lakukanlatihan ini setidaknya 5 menit dalam sehari. Latihan pursed-lips breathing. Teknik pernapasan ini sangat dianjurkan untuk penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Anda dilatih untuk mengurangi jumlah napas yang diambil dan membuat saluran udara terbuka lebih lama. Untuk melatihnya, cukup bernapas melalui hidung dan keluarkan

MEMAHAMI PRANA DAN PRANAYAMA Bag 1 ~ Paramahansa Yogananda “Para pemuja lainnya menawarkan pengorbanan dari nafas yang masuk dari prana kedalam nafas yang keluar dari apana, dan apana dalam napas yang keluar kedalam prana dalam nafas yang masuk, dengan demikian menahan penyebab penarikan dan penghembusan nafas menjadikan nafas tidak diperlukan dengan sengaja mempraktikkan pranayama teknik pengontrolan daya hidup Kriya Yoga.” – The Bhagavad Gita IV 29 Pranayama Kontrol Kekuatan/Daya-Kehidupan Pranayama berasal dari dua kata Sanskerta — prana kehidupan dan ayama kontrol. Karena itu Pranayama adalah pengontrol kehidupan dan bukan “pengontrol nafas.” Arti kata prana yang paling luas adalah kekuatan/daya atau energi. Dalam pengertian ini, alam semesta dipenuhi dengan prana; semua ciptaan adalah manifestasi kekuatan, permainan kekuatan. Segala sesuatu yang tadinya, adalah, atau akan menjadi, tidak lain adalah berbagai bentuk ekspresi dari kekuatan/daya/energi universal itu. Dengan demikian, prana universal adalah Para-Prakriti Alam murni, energi atau kekuatan imanen yang berasal dari Roh Yang Tak Terbatas, dan yang menembus dan menopang alam semesta. Dalam pengertian yang paling ketat, di sisi lain, prana berarti apa yang biasanya disebut kehidupan atau vitalitas suatu organisme di bumi — prana tanaman, binatang, atau manusia berarti kekuatan/daya hidup atau kekuatan vital yang menghidupkan bentuk itu. Prinsip-prinsip mekanis berlaku di setiap bagian tubuh — di jantung, arteri, tungkai, sendi, usus, otot. Prinsip kimia juga berlaku — di paru-paru, lambung, hati, ginjal. Tetapi untuk semua kegiatan ini apakah kita tidak perlu menambahkan sesuatu yang tidak mekanis atau kimiawi untuk menciptakan dan mempertahankan kehidupan dalam suatu organisme? “Sesuatu” itu adalah kekuatan/daya atau energi vital, lebih unggul dari agen pendukung kehidupan lainnya. Energi vital memanfaatkan kekuatan mekanis untuk memompa darah, memindahkan makanan di sepanjang saluran pencernaan, untuk melenturkan otot. Ia menggunakan kekuatan kimia untuk mencerna makanan, membersihkan darah, menyiapkan empedu. Ada hubungan dan kerja sama yang luar biasa di antara sel-sel di seluruh bagian tubuh. Ini adalah organisasi; dan prana adalah penguasa organisasi ini. Ini adalah pengawas, pengorganisasian, pengoordinasian, pembangunan, perbaikan kekuatan tubuh. Prana adalah kekuatan yang cerdas, tetapi tidak memiliki kesadaran dalam arti empiris, maupun transendental. Ini adalah dasar dari kesadaran empiris, tetapi jiwa adalah unit yang disadari. Jiwa melalui ego menentukan, dan prana, pelayannya, patuh. Prana, bukan material yang terlalu kasar/padat maupun spiritual yang halus, meminjam dari jiwa kekuatannya untuk mengaktifkan tubuh. Ini adalah kekuatan yang berada di antara jiwa dan materi untuk tujuan mengekspresikan yang pertama dan menggerakkan yang terakhir. Jiwa dapat eksis tanpa prana, tetapi prana dalam tubuh tidak dapat eksis tanpa jiwa sebagai substratumnya. Universal Prana Energi yang Meliputi Semua Ciptaan Universal Prana terbentuk dengan cara sebagai berikut Pada awalnya, Yang Maha Esa ingin menciptakan. Dari Satu, Ia ingin menjadi banyak. Keinginan-Nya ini, karena Ia mahakuasa, memiliki daya kreatif untuk melangkah keluar, untuk memproyeksikan alam semesta. Ia membelah dari Satu menjadi banyak, Kesatuan menjadi keanekaragaman. Tetapi Dia tidak ingin kehilangan keutuhan-Nya menjadi banyak. Jadi secara bersamaan Ia ingin menarik yang banyak kembali ke Singularitas/Kesatuan. Semacam tarik-menarik antara keinginan untuk menjadi banyak dari yang Satu, dan keinginan untuk menarik yang banyak kembali ke dalam Yang Satu — antara kekuatan keluar dan kekuatan kedalam, antara tarik-menarik dan tolakan, antara gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Hasil tarikan antara dua kekuatan yang saling bertentangan adalah getaran universal, tanda nyata dari gangguan pertama keseimbangan spiritual sebelum penciptaan. Dalam getaran ini dicampur keinginan kreatif Spirit/Roh menjadi banyak, dan keinginan menarik Spirit/Roh menjadi Satu dari yang banyak. Spirit/Roh, bukannya menjadi Banyak, atau menjadi Satu, tetapi menjadi Satu dalam yang banyak. Prana universal yang mendasari semua kombinasi dalam ciptaan adalah dasar dari persatuan yang mencegah Spirit/Roh Yang Satu/Esa terpecah menjadi banyak. Itu merasuki semua atom alam semesta dan setiap tempat di kosmos. Itu adalah hubungan yang mendasar, langsung, halus antara materi dan Roh — kurang spiritual jika dibanding dengan Spirit/Roh Yang Maha Besar, tetapi lebih spiritual daripada atom material. Prana universal ini adalah bapa dari semua kekuatan yang disebut, yang digunakan oleh Spirit/Roh dalam bentuk imanen untuk menciptakan dan mempertahankan alam semesta. Ketika atom-atom yang berbeda berkoordinasi menjadi suatu organisme — pohon, binatang, manusia — maka prana universal yang tertanam dalam setiap atom terkoordinasi dengan cara tertentu, dan kita kemudian menyebutnya prana khusus, kekuatan vital atau kehidupan. Meskipun setiap sel — bahkan setiap atom — dari tubuh manusia memiliki unit prana di dalamnya, tetap saja, semua unit dari semua atom dan sel dikuasai oleh satu prana koordinator, yang disebut prana spesifik, atau kekuatan/daya hidup. Prana Khusus Prinsip Hidup dalam Tubuh Prana khusus memasuki tubuh dengan jiwa dalam selubung astral jiwa pada saat pembuahan. Atas perintah jiwa, prana spesifik perlahan-lahan membangun dari sel tunggal primal tubuh bayi — sesuai dengan pola karma astral individu itu — dan terus mempertahankan bentuk itu sepanjang hidupnya. Prana tubuh ini terus diperkuat tidak hanya oleh sumber-sumber kasar seperti makanan dan oksigen, tetapi terutama oleh prana universal, energi kosmik, yang memasuki tubuh melalui medula “mulut Tuhan” dan disimpan dalam reservoir dari hidup di otak besar, dan di tengah-tengah tulang belakang, dari mana ia didistribusikan oleh fungsi-fungsi prana tertentu. Prana spesifik meliputi seluruh tubuh dan berbeda fungsinya di bagian yang berbeda. Ia dapat digolongkan ke dalam lima prana yang berbeda sesuai dengan fungsi-fungsi ini 1 prana berdasarkan keunggulan, atau kekuatan mengkristal yang membawa semua fungsi lainnya ke dalam manifestasi; 2 apana, atau kekuatan ekskresi, energi pemulung tubuh di mana produk-produk limbah tubuh dibuang; 3 vyana, atau kekuatan sirkulasi; 4 samana, atau asimilasi, pencernaan, yang dengannya berbagai makanan diproses dan berasimilasi untuk memelihara tubuh dan untuk membangun sel-sel baru; dan 5 udana, atau kekuatan di mana sel-sel dibedakan dalam fungsinya beberapa rambut tumbuh, atau kulit, atau otot, dan sebagainya oleh disintegrasi dan integrasi yang tak terbatas di antara mereka sendiri. Lima prana ini, meski terpisah, saling terkait dan bertindak dalam harmoni dan saling ketergantungan. Sebenarnya, mereka hanyalah satu prana yang bertindak dalam lima cara yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dasar, atau kursi utama, prana tubuh adalah sistem saraf dan sel-sel dari sumbu serebrospinal dan sistem simpatis; tetapi juga dalam percabangan tak terbatas mereka dalam bentuk sel, serat, saraf, ganglia bahkan di sudut tubuh yang paling jauh sekalipun. Dengan demikian prana bekerja terutama dalam sistem simpatik atau tidak sukarela; tetapi di samping itu, kegiatan sukarela hanya dimungkinkan karena prana, dalam lima kekuatan konstituennya, meliputi dan bekerja di seluruh tubuh. Prana dan Apana Dua Arus Utama dalam Tubuh Ayat Gita ini membahas dua fungsi spesifik kekuatan hidup dalam pembedaannya sebagai prana dan apana. Karena ada “tarik-menarik” pada skala makrokosmik yang merefleksikan keinginan memproyeksikan Spirit/Roh untuk menciptakan dan keinginan menarik-Nya yang berlawanan untuk membawa yang banyak kembali ke Yang Esa, demikian juga kontes yang sama dalam dualitas ini berlangsung dalam skala mikrokosmik dalam skala tubuh manusia. Satu ungkapan dualitas positif-negatif ini melibatkan interaksi antara prana dan apana. Ada dua arus utama dalam tubuh. Satu, arus apana mengalir dari titik di antara alis ke tulang ekor. Arus yang mengalir ke bawah ini mendistribusikan dirinya melalui pusat tulang ekor ke saraf sensorik dan motorik dan menjaga kesadaran manusia secara terikat pada tubuh. Arus apana gelisah dan melibatkan manusia dalam pengalaman indrawi. Arus utama lainnya adalah prana, yang mengalir dari tulang ekor ke titik di antara alis. Sifat arus hidup ini tenang; itu menarik ke dalam perhatian penyembah/meditator selama tidur dan dalam kondisi terjaga, dan dalam meditasi menyatukan jiwa dengan Spirit/Roh di Pusat Kristus/Keilahian di otak. Dengan demikian ada tarikan yang berlawanan dilakukan oleh arus yang mengalir ke bawah apana dan arus yang mengalir ke atas prana. Kesadaran manusia ditarik ke bawah atau ke atas oleh tarik-menarik antara dua arus ini untuk mengikat atau melepaskan jiwa. Arus vital yang mengalir keluar dari otak dan tulang belakang ke sel, jaringan, dan saraf menjadi terikat dan tersumbat dalam materi. Itu digunakan, seperti listrik, melalui gerakan motorik tubuh sukarela dan tidak sadar dan aktivitas mental. Ketika kehidupan di dalam sel, jaringan, dan saraf mulai habis oleh motorik ini dan aktivitas indra-persepsi — terutama melalui tindakan yang berlebihan, tidak harmonis, tidak seimbang — prana bekerja untuk mengisi ulang dan menjaga vitalitasnya. Namun, dalam proses mengonsumsi energi kehidupan, mereka mengeluarkan produk limbah, “pembusukan.” Salah satu produk tersebut adalah karbon dioksida yang diekskresikan oleh sel ke dalam aliran darah; tindakan pemurnian segera prana menjadi perlu untuk menghilangkan akumulasi “pembusukan” ini atau kematian akan segera terjadi. Fisiologi dari pertukaran ini adalah nafas. Bersambung…

AnulomVilom Pranayama Anulom Vilom Pranayama dapat dilakukan dengan menutup hidung kanan dengan ibu jari kanan, kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tampa menahan nafas kemudian hembuskan melalui hidung kanan denga menutup hidung kiri. Posisi badan tetap mengambil sikap vajrasan. Lakukan secara bergantian selama 1-3 menit setiap tahapannya.
Prānāyāma adalah tapak anga ke-empat dari delapan tapak dalam jalan yoga yang diajarkan oleh Patanjali. Kata ini adalah bentukan dari kata prāna nafas atau daya-kehidupan dan āyāma perpanjangan, yang mengisyaratkan esensi utama pengendalian nafas, yaitu fase retensi kumbhaka atau menahan nafas. Memperpanjang durasi menahan nafas diyakini akan memperpanjang durasi kehidupan itu sendiri. Walau prānāyāma diakui sebagai salah satu sarana utama meremajakan tubuh, namun tujuan utamanya, sesungguhnya, adalah untuk mengendalikan pergerakan pikir. Berlatih yoga tanpa mengendalikan nafasnya ibarat orang yang ingin menyeberangi lautan menggunakan perahu tanah liat mentah, yang menyerap air, dan kemudian tenggelam. Bernafas yang Benar Kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian kecil dari kapasitas paru-parunya untuk bernafas. Mereka bernapas pendek-pendek, nyaris tidak membentangkan dada. Bahu mereka membungkuk, punggung bagian atas dan leher mengalami ketegangan, dan hanya sedikit oksigen yang terhirup. Begitu besar usaha yang dilakukan untuk hasil yang sangat sedikit. Yoga mengajarkan cara menggunakan paru-paru dalam kapasitas maksimumnya dan cara mengendalikan nafas. Pernapasan yang tepat harus dalam, lambat, dan ritmis berirama. Pernafasan seperti ini akan meningkatkan vitalitas dan kejernihan mental. Kita mengenal tiga macam pernafasan Pernapasan klavikula tulang selangka adalah pernafasan yang paling pendek dan paling buruk. Bahu dan tulang selangka diangkat, sementara perut berkontraksi selama inhalasi. Maksimum usaha dialakukan, namun hanya sejumlah minimum udara diperoleh. Pernapasan dada thoraks dilakukan dengan meregangkan otot-otot tulang rusuk untuk memperluas rongga dada. Walau lebih baik daripada pernafasan klavikula, namun pernafasan bukan pernafasan yang lengkap. Pernapasan perut abdominal adalah pernafasan yang terbaik, karena mampu membawa udara ke bagian terbawah dan terbesar dari paru-paru. Pernapasan dilakukan dengan lambat dan dalam, dan dengan memfungsikan diafragma. Sebenarnya, ketiga macam pernafasan di atas bukanlah pernafasan yang lengkap. Pernafasan yoga penuh dirgha-swasam menggabungkan ketiganya. Prāna Hal terpenting tentang pernapasan yang benar adalah prāna atau energi vital. Teknik-teknik pernafasan yang sudah banyak dikenal, mengajarkan cara mengaktifkan, merangsang energi yang membuat kita merasa tenang, santai, dan nyaman. Dalam yoga, energi yang kita hirup, dan yang terasa menyegarkan dalam setiap tarikan nafas ini disebut prāna. Prāna adalah energi yang bersifat universal di alam – prāna ada di mana-mana. Seporsi prāna juga ada dalam tubuh manusia. Prāna mengalir pada lapisan superfisial dekat dengan permukaan untuk menjaga tubuh dan organ-organnya. Prānāyāma adalah latihan untuk mengendalikan prāna. Pengendalian prāna mengantar kepada pengendalian pikir. Ada lima prinsip prāna dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi tubuh yang berbeda-beda, yaitu prāna, apāna, vyāna, udāna, dan samāna. lihat artikel DIRI 2 Prāna memberi vitalitas dan memelihara organ tubuh. Prānāyāma adalah teknik utama untuk mengalirkan prāna. Praktek prānāyāma menghasilkan sejumlah panas yang akan mempengaruhi kuantum energi prāna yang ada; seperti ketika kita meniupkan panas ke dalam bejana, maka panas akan memanaskan seluruh udara dalam bejana. Prānāyāma memanaskan kuantum prāna dan membuatnya mengalir naik dari cakra dasar mūlādhāra-cakra di perineum – tepat di atas area antara alat kelamin dan anus – menyusuri saluran pusat sushumnā-nādī hingga ke cakra mata ke-tiga ājnā-cakra di antara kedua alis, kemudian naik ke cakra mahkota sahasrāra-cakra di mahkota kepala. Prāna juga didistribusikan ke seluruh tubuh melalui kanal syaraf lainnya sehingga mencapai setiap atom tubuh. Prāna adalah tempat bersemayamnya energi potensial yang disebut prāna-shakti atau kundalinī-shakti, yang terletak di cakra dasar mūlādhāra-cakra. Bila sistem menghasilkan cukup panas, cakra ājnā akan mengirim pesan-balik ke cakra dasar dan energi potensial akan terbangun untuk meningkatkan aliran energi ke cakra ājnā. Prānāyāma Prānāyāma adalah teknik mengatur aliran energi di dalam tubuh, memasok energi dan mengendalikan kompleks pikir-tubuh. Bernafas adalah proses menghirup energi vital dan membuang materi limbah dari tubuh dan pikir. Umumnya, bernafas mencakup menarik dan menghembuskan napas, yang hanya insidental. Pada prānāyāma proses bernafas termasuk pula menahan nafas. Ada tiga fase dalam prānāyāma 1. pūraka inhalasi atau menarik nafas 2. kumbhaka retensi atau menahan nafas 3. recaka ekshalasi atau melepaskan nafas Kumbhaka adalah aktivitas menahan dan mengeluarkan nafas dari paru-paru. Ini adalah tahapan yang amat penting. Retensi nafas akan meningkatkan kadar prāna energi dalam tubuh, serta mengatur aliran energi prāna ke seluruh tubuh. Dengan demikian prānāyāma akan membantu menghilangkan penyakit dan menghambat proses penuaan tubuh. Ada banyak teknik pengendalian nafas, dan beberapa diantaranya adalah sūrya-bedha atau sūrya-bedhana pernafasan matahari; ujjayī pernafasan penenangan; bhastrikā pernafasan hembusan; kapāla-bhāti mencerahkan tengkorak; kumbhaka-prānāyāma menahan nafas. Dalam tradisinya, sebelum melakukan prānāyāma seorang aspiran harus melakukan praktek penyucian, yang disebut dhauti. Beberapa jenis prānāyāma juga berfungsi untuk tujuan ini. Pernafasan ujjayī, misalnya, berfungsi membersihkan saluran pingalā pingalā-nādī untuk kebangkitan kundalinī. Ada empat prasyarat penting untuk keberhasilan latihan pengendalian pernafasan, yaitu 1 sthāna atau tempat yang tepat; 2 kāla, atau saat yang tepat; 3 mita-āhāra, atau diet ringan, dan 4 nādī-shudhi, atau kemurnian saluran nādī tempat daya-kehidupan mengalir. MANFAAT Prānāyāma mengurangi racun dan limbah dari dalam tubuh kita, serta melindungi tubuh dari penularan penyakit. Prānāyāma membantu fungsi pencernaan. Dengan cara bernafas yang tepat, metabolisme dan kondisi kesehatan akan membaik. Prānāyāma mengembangkan konsentrasi dan pemusatan pikiran fokus, juga memerangi stress dan menyantaikan tubuh. Mengendalikan pernafasan juga memberi ketenangan dan kedamaian pikir. Prānāyāma membawa kepada pengendalian diri yang lebih baik. Dengan konsentrasi, kita lebih lebih mampu mengatasi emosi dan reaksi. Pikiran dapat berfungsi lebih jernih, menghindari perselisihan dan keputusan yang salah. Selain itu, pengendalian diri juga meliputi pengendalian atas tubuh fisik. Prānāyāma mengantar kepada perjalanan spiritual melalui tubuh dan pikir santai. Ketika dilakukan dengan benar, Prānāyāma memiliki nilai kuratif yang besar. Cegukan, batuk, asma, dan nyeri di kepala, telinga, dan mata, adalah beberapa gejala yang secara efektif bisa diatasi melalui pengendalian pernafasan. Prānāyāma juga disebutkan dapat mengurangi air-besar, urin, dan dahak. Lebih jauh, prānāyāma memperkuat dan menyegarkan tubuh, pikir, dan memiliki efek meremajakan. PERINGATAN Prānāyāma hendaknya tidak dilakukan segera setelah makan atau ketika seseorang sedang lapar. Juga disarankan untuk mengonsumsi susu susu dan mentega sebelum melakukan latihan. Tentu syarat ini tidak berlaku untuk seorang yogi tingkat lanjut. Selama fase kumbhaka ada peningkatan aliran darah ke otak dan sekaligus sejumlah panas dihasilkan dalam sistem. Panas menyebabkan peningkatan energi dalam bentuk listrik. Percikan listrik ini mengubah struktur kimia cairan otak. Cairan otak yang terpengaruh secara kimia akan mempengaruhi perilaku otak, dan menimbulkan pusing. Prānāyāma hendaknya tidak dilakukan dengan paksaan dan tanpa persiapan matang, agar tidak terjadi gangguan syaraf. Prānāyāma harus dilakukan dengan sangat sabar. Ini adalah bagian dari sebuah proses dalam yoga. Mengendalikan nafas adalah latihan spiritual untuk membersihkan pikir dan tubuh yang harus dilakukan secara tepat dan dengan bimbingan dan persiapan yang tepat pula. ret ARTIKEL TERKAIT 1. DIRI 2
PraktekPranayama bisa disertai Pranava Japa atau dengan Gayatri Mantram. Bila menggunakan Pranava Japa, pengaturan nafas dilakukan dalam tiga tahapan saja, yaitu: Menarik Nafas (Puraka) Menahan Nafas (Antah Kumbhaka) Menghembuskan Nafas (Recaka)
Monday, 9 April 2018 AM Dharma Pranayama artinya pengendalian, pengaturan, atau pengolahan energi hidup prana/chi. Pranayama adalah salah satu tahapan latihan dalam 8 tahapan yoga. Secara berurutan latihannya adalah Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, dan Samadhi. Prana diatur melalui latihan pernapasan. Prana adalah bagian halus dari unsur angin vayudhatu. Itu kenapa energi dalam bahasa Bali disebut bayu, berasal dari kata vayu. Penyerapan bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Indonesia/Jawa/Bali huruf V menjadi W atau B. Bayu juga berarti angin dalam bahasa Indonesia. Unsur angin adalah unsur penggerak materi lainnya. Oleh karena itu latihan menguasai, mengelola, mengendalikan prana dilatih melalui latihan pernapasan. Napas diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang diinginkan. Mengenal prana Ada sangat banyak manfaat pranayama seperti kesehatan, umur panjang, kebal, tenaga dalam, meringankan tubuh, kekuatan, dan lain-lain. Di Nusantara, prana dilatih juga dalam ilmu bela diri. Latihan-latihan ini berasal dari ilmu yoga yang jika dirunut, diturunkan oleh Shiva. Bagi para praktisi meditasi adalah sangat penting untuk melatih pranayama. Jika prana lancar dan bagus akan sangat mudah untuk duduk dengan tenang dan memasuki keheningan. Baca juga Meditasi, Jalan Bahagia Bahkan diceritakan ketika Yang Mulia Bhante Ananda wafat, beliau membakar tubuhnya dengan prana. Ini menandakan bahwa beliau menguasai pengendalian prana. Adalah wajar karena pada masa itu ajaran yoga sedang berjaya di daratan peradaban India. Walaupun banyak manfaatnya, prana masih merupakan lapisan ilusi. Dalam bahasa yoga disebut Prana Maya Kosa lapisan ilusi energi. Lapisan ilusi kedua dari lima lapisan ilusi Ana Maya Kosha, Prana Maya Kosha, Mano Maya Kosha, Vijnana Maya Kosa, Ananda Maya Kosha sebelum realisasi sang diri sejati. Perbedaan pranayama dan anapanasati Anapanasati adalah meditasi mengamati/memperhatikan napas masuk dan keluar. Dalam anapanasati napas tidak diatur tetapi dibiarkan secara alamiah terjadi. Berbeda dengan Pranayama yang dengan sengaja mengatur napas. Anapanasati ada pada tataran Dharana dan Dhyana kalau dalam 8 tahapan yoga. Dharana artinya belajar menempelkan perhatian pada objek dan Dhyana artinya arus perhatian telah menempel pada objek tanpa terputus. Sehingga tidak perlu dipertentangan antara Pranayama dengan Anapanasati. Jangan mengatur napas ketika latihan anapanasati. Dan aturlah napas dengan benar ketika berlatih pranayama. Gede Agustapa Penulis adalah murid pemula di jalan meditasi. Tinggal di Bali.
KataSansekerta pranayama berasal dari akar prana ("Bergerak" atau "bernafas sebagainya") dan ayama ("Peregangan," "memperpanjang," "menahan," atau "berkembang dalam ruang dan waktu"). Dengan demikian, pranayama mengatasi keterbatasan, memperluas energi, dan meningkatkan kepekaan terhadap getaran dan dimensi yang lebih tinggi.
Image by Dekan Moriarty Prana adalah kekuatan vital yang melingkupi seluruh kosmos. Meskipun berhubungan erat dengan udara yang kita hirup, prana adalah energi yang lebih halus - esensi energi di dalam segala sesuatu di alam semesta. Pranayama adalah serangkaian teknik pernapasan yang merangsang dan meningkatkan prana, dan akhirnya mengendalikan aliran prana dalam tubuh. Menyalurkan Prana Banyak budaya kuno, seperti suku Inca, Mesir dan Tibet, percaya dan mengajarkan latihan pernapasan untuk tujuan penyembuhan dan untuk meningkatkan kesadaran. Mistikus dan guru percaya bahwa mempraktikkan pranayama menyebabkan pengalaman diri sejati dan alam semesta. Kristus berbicara tentang kesucian nafas dalam Gulungan Laut Mati 'Kami memuja nafas suci yang melampaui segala ciptaan. Karena lihatlah, dunia cahaya yang kekal dan tertinggi, tempat pemerintahan bintang-bintang yang tak terbatas, adalah ranah udara, yang kita hirup dan hembuskan. Dan di saat-saat antara inhalasi dan pernafasan, semua misteri taman abadi disembunyikan. ' Sang Buddha menggunakan pernapasan sadar untuk mencapai pencerahan dan penduduk asli Indian Amerika dan para Sufi termasuk praktik pernapasan dalam upacara inisiasi mereka. Guru India Maharishi Mahesh Yogi, yang mengembangkan teknik Meditasi Transendental, berkata "Melalui kendali nafas kita mencapai kendali atas pikiran, dan dengan mengendalikan pikiran kita kembali ke keadaan Eden yang asli." Para yogi kuno mengukur umur seseorang bukan dalam tahun-tahun tetapi dengan jumlah napas yang mereka ambil per menit. Mereka percaya bahwa seseorang yang bernafas pendek, terengah-engah cepat cenderung memiliki umur yang lebih pendek daripada orang yang bernafas dalam dan perlahan. Informasi ini mereka dapatkan dari hewan yang hidup di hutan. Mereka memperhatikan bahwa hewan dengan laju pernapasan lambat, seperti kura-kura, gajah, dan ular, hidup paling lama, tetapi hewan dengan laju pernapasan cepat, seperti kelinci, burung, dan tikus hidup untuk waktu yang relatif singkat. Aliran Prana Pranayama tidak boleh dilihat hanya sebagai satu set latihan pernapasan yang meningkatkan asupan oksigen tubuh meskipun penting, tetapi juga sebagai cara untuk mempengaruhi aliran prana [kekuatan vital atau energi] melalui nadi [saluran energi], untuk memurnikan mereka dan mendorong stabilitas fisik dan mental. Prana adalah media yang menghubungkan tubuh dengan jiwa. Ini adalah kekuatan penghubung antara kesadaran dan materi, dan mengaktifkan tubuh fisik melalui nadi. Terutama, pranayama memastikan bahwa aliran prana ke seluruh selubung eterik bebas dan tanpa hambatan sehingga tubuh fisik tetap kuat dan sehat. Sekitar 2 jam sehari, lubang hidung kanan atau kiri dominan. Aliran udara melalui lubang hidung sebelah kiri berhubungan erat dengan aliran prana di pingala nadi, dan aliran udara melalui lubang hidung kanan dihubungkan dengan ida nadi. Satu-satunya waktu ketika kedua lubang hidung terbuka adalah tepat sebelum fajar, ketika sushumna terbuka untuk memungkinkan aliran energi kundalini. Karena alasan ini, meditasi harus dilakukan sesaat sebelum fajar. Latihan Pernapasan Sebagian besar dari kita bernapas salah, hanya menggunakan bagian atas paru-paru kita. Ketika pernapasan kita dangkal, tubuh dan otak kita dapat kekurangan oksigen dan kekuatan hidup. Pernapasan dangkal juga memungkinkan udara stagnan menumpuk di bagian bawah paru-paru. Dapatkan Terbaru Dengan Email Ketika Anda pertama kali mulai berlatih pernapasan dalam, penting untuk mendengarkan tubuh Anda. Pakailah pakaian longgar sehingga tubuh Anda tidak dibatasi. Pakaian katun lebih disukai daripada serat sintetis, yang diyakini membatasi pergerakan aura kita. Tulang belakang Anda harus dalam posisi tegak lurus, dengan bahu diangkat ke belakang dan ke bawah. Hal ini memungkinkan untuk ekspansi paru-paru dan diafragma untuk turun ke rongga perut selama inhalasi. Jika Anda mulai terengah-engah, hentikan pernapasan dalam dan kembali ke pernapasan normal. Jika Anda mulai merasa pusing, hentikan lagi latihan pernapasan Anda dan kembali ke pernapasan normal. Merasa pusing bisa berarti Anda terlalu bernapas atau mengambil lebih banyak oksigen ke dalam tubuh daripada biasanya. Awalnya, latihlah latihan pernapasan Anda selama maksimal 5 menit setiap hari, secara bertahap tingkatkan waktu ini karena tubuh terbiasa dengan asupan oksigen yang lebih besar. Selalu berlatih di ruangan yang berventilasi baik, sebaiknya dengan jendela yang terbuka. Dan jangan makan setidaknya 4 jam sebelum berlatih asana atau pranayama. Cobalah untuk tetap fokus pada nafas sepanjang waktu latihan Anda. Berlatih pranayama sebelum bekerja dengan asana yang mengaktifkan segitiga cahaya dalam tubuh bermanfaat, karena melalui nafas para nadi diisi kembali dengan energi prana. Jika olahraga menunjukkan retensi napas, jangan menahannya lebih lama dari yang nyaman. Bagi mereka yang baru mengenal pranayama, mulailah dengan dua latihan pertama sebelum melanjutkan ke contoh berikutnya yang lebih maju. Pernafasan perut Berbaring datar di lantai, letakkan satu tangan di pusar Anda. Pastikan dagu Anda dimasukkan ke dalam untuk mencegah ketegangan pada bagian serviks tulang belakang Anda. Jika Anda mengalami kesulitan, letakkan bantal kecil di bawah kepala Anda. Saat berlatih, pastikan Anda tidak menggerakkan dada atau bahu. Tarik napas dalam-dalam, perhatikan bagaimana tangan Anda naik dengan mengembangnya perut Anda. Sekarang buang napas dalam-dalam dan perhatikan bagaimana tangan bergerak ke bawah saat perut Anda berkontraksi. Terus berlatih selama sekitar 5 menit. Pernafasan dada Berbaring di lantai dengan tangan di samping dan dagu Anda masuk, tarik napas dan perluas dada Anda sambil menjaga otot perut tetap berkontraksi. Perhatikan bagaimana seluruh tulang rusuk Anda mulai mengembang, bergerak ke luar dan ke atas. Menghembuskan napas, perhatikan bagaimana tulang rusuk runtuh saat tulang rusuk bergerak ke dalam dan ke bawah. Cobalah untuk tidak menggerakkan perut selama latihan ini. Yoga nafas lengkap Latihan ini menggabungkan dua latihan di atas. Dengan latihan, ini memungkinkan jumlah udara yang optimal untuk dibawa ke paru-paru dan jumlah maksimum yang akan dikeluarkan. Latihan ini dapat dilakukan dengan duduk di kursi bersandaran lurus, dengan kedua kaki di lantai dan tangan diletakkan telapak tangan di paha, atau duduk di lantai dalam posisi lotus setengah atau setengah penuh, jika Anda sudah terbiasa dengan ini, atau dengan kaki direntangkan di depan tubuh - lagi-lagi dengan tangan diletakkan telapak tangan di atas paha. Pertama, buang napas sepenuhnya melalui hidung. Sekarang mulailah inhalasi Anda yang lambat dan lancar, pertama-tama mengembang di perut dan kemudian di dada sampai jumlah udara maksimum yang masuk ke paru-paru. Sekarang buang napas dengan melepaskan udara pertama dari dada, kemudian dari perut dan akhirnya dengan mengontraksi otot perut untuk memungkinkan jumlah udara maksimum yang dikeluarkan dari paru-paru. Menghirup dan mengembuskan napas membutuhkan waktu yang sama, jadi ketika Anda pertama kali melakukan latihan ini, Anda mungkin perlu menghitung sampai tujuh untuk menghirup dan mengembuskan napas. Jika hitungan tujuh terlalu panjang untuk Anda, kurangi hitungan menjadi empat atau lima. Jika hitungannya terlalu pendek, maka tambah angkanya ke hitungan yang terasa nyaman. Dengan latihan, Anda akan menemukan bahwa Anda dapat meningkatkan jumlah inhalasi dan exhalasi. Pernapasan alternatif-lubang hidung Teknik pernapasan sukh purvak, atau pernapasan alternatif-lubang hidung, menjaga keseimbangan dalam interaksi konstan arus prana positif-negatif. Di mana-mana di dunia luar, kita menemukan manifestasi dari prinsip positif-negatif. Kita menemukannya dalam komposisi atom, dalam sel, dalam polaritas Bumi, dalam matahari dan bulan, dan dalam hubungan pria dan wanita. Dalam dimensi-dimensi keberadaan yang secara bertahap kita rasakan melalui penglihatan batin kita, hubungan negatif-positif yang sama terjadi. Duduk di kursi atau di lantai, pastikan tulang belakang Anda lurus dan tubuh Anda rileks. Letakkan ibu jari kanan Anda dengan ringan pada lubang hidung kanan, jari telunjuk dan jari tengah di dahi Anda, di antara dan tepat di atas alis Anda, dan jari keempat dan kelingking Anda dengan ringan pada lubang hidung sebelah kiri. Buang napas dalam-dalam melalui kedua lubang hidung. Tekan lubang hidung kiri ditutup dengan jari keempat dan kelingking, lalu tarik napas dalam-dalam melalui lubang hidung kanan ke hitungan ke delapan. Tutup kedua lubang hidung dan tahan napas selama empat hitungan, oleskan tiga bandha. Lepaskan bandha, buka lubang hidung kiri dan hembuskan melalui hitungan ke delapan. Tutup kedua lubang hidung, oleskan bandha dan tahan pernafasan sampai hitungan empat. Lepaskan bandha dan tarik napas melalui lubang hidung kiri ke hitungan delapan. Tutup kedua lubang hidung, oleskan bandha dan tahan napas selama empat hitungan. Lepaskan bandha, buka lubang hidung kanan dan hembuskan melalui hitungan ke delapan. Tutup kedua lubang hidung, oleskan bandha dan tahan pernafasan sampai hitungan empat. Lepaskan bandha dan tarik napas melalui lubang hidung kanan ke hitungan delapan. Ini menyelesaikan satu putaran. Tanpa berhenti, lakukan sepuluh putaran lagi - meningkatkan jumlah putaran dengan latihan. Tujuan Anda adalah untuk akhirnya bernafas menjadi delapan, tahan selama delapan, bernafas menjadi delapan dan kemudian tahan nafas ke delapan hitungan. Saat Anda pertama kali berolahraga, disarankan untuk tidak menahan napas. Retensi nafas, dengan penerapan bandha, dapat dilakukan di kemudian hari. Setelah menyelesaikan latihan ini, letakkan tangan Anda di atas paha dan bernapaslah dengan normal selama beberapa menit. Pernapasan alternatif-lubang hidung adalah awal yang sangat diperlukan untuk meditasi. Ini membawa ketenangan dan ketenangan dan membersihkan nadi. Aliran prana di ida dan pingala nadis disamakan, dan seluruh tubuh dipupuk oleh pasokan oksigen tambahan. Ini mengarah pada peningkatan kesehatan Anda. Memvisualisasikan cahaya prana putih Ketika Anda sudah terbiasa dengan napas lubang hidung alternatif, bawa ke dalamnya visualisasi energi prana putih. Selama setiap inhalasi, bayangkan pernapasan dalam cahaya putih yang intens. Bayangkan cahaya yang beredar di seluruh nadi untuk membersihkan dan menghidupkannya. Ketika Anda menghembuskan napas, visualisasikan menghirup ketidak harmonisan apa pun. Napas yang berdengung Duduklah di kursi atau di lantai, dan pastikan tulang belakang Anda lurus dan tubuh Anda rileks. Tarik napas dalam-dalam. Kemudian, pada pernafasan yang lambat, bersenandung lembut untuk membuat suara lebah bergumam. Lanjutkan selama nyaman. Latihan pernapasan ini bermanfaat sebelum relaksasi dan bagi mereka yang menderita insomnia. Setelah selesai, berbaringlah di lantai dan rileks. Napas yang mendingin Duduklah di kursi atau di lantai, dan pastikan tulang belakang Anda lurus dan tubuh Anda rileks. Letakkan tangan Anda di atas paha. Bentuk mulut Anda menjadi bentuk O. Jika Anda bisa, lipat sisi lidah Anda untuk membentuk tabung sempit dan rentangkan ini tepat di luar mulut. Tarik napas perlahan dan dalam melalui lidah yang terlipat. Relakskan mulut dan buang napas perlahan melalui hidung Anda. Mulailah dengan sembilan putaran dan, seiring waktu, secara bertahap tingkatkan ini menjadi enam puluh putaran. Karena lidah adalah bayangan cermin dari seluruh tubuh, menghirup udara melalui lidah yang terlipat mendinginkan udara yang kita hirup, sehingga mendinginkan seluruh tubuh. Latihan pernapasan ini memulai relaksasi dan ketenangan pikiran. Ini juga mendorong aliran prana bebas ke seluruh tubuh. viloma pranayama Peringatan Jangan lakukan latihan ini jika Anda memiliki masalah jantung. Latihan pernapasan ini melibatkan serangkaian inhalasi atau exhalasi terputus dengan jeda, maka namanya 'viloma' berarti 'melawan biji-bijian', atau 'melawan tatanan alam'. Latihan dapat dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring. Jika Anda duduk, jaga punggung tegak dan kepala lebih rendah, sehingga dagu terletak di takik di antara dua tulang kerah. Versi 1 inhalasi terputus sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki tekanan darah rendah. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, ikuti versi 2 pernafasan terputus; Anda juga disarankan untuk melakukan latihan berbaring. Versi 1 untuk mereka dengan tekanan darah rendah Saat Anda siap untuk memulai, tarik napas selama 2 detik lalu berhenti sebentar selama 2 detik; menahan nafas, sekali lagi tarik napas selama 2 detik dan sekali lagi berhenti selama 2 detik, tahan nafas. Lanjutkan dengan cara ini sampai paru-paru benar-benar penuh. Sekarang tahan napas selama 5-10 detik. Sekarang buang napas perlahan, membuat suara berdengung. Ini menyelesaikan satu siklus. Ulangi selama sepuluh hingga lima belas siklus. Versi 2 untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi Dengan dagu diletakkan di lekukan leher, tarik napas dalam-dalam melalui gigi yang dikepal hingga suara desis. Saat paru-paru penuh, tahan napas selama 10-15 menit. Sekarang buang napas selama 2 detik, lalu berhenti sebentar selama 2 detik; buang napas selama 2 detik tiga jeda selama 2 detik. Lanjutkan dengan cara ini sampai Anda mengeluarkan udara sebanyak mungkin dari paru-paru. Ini menyelesaikan satu siklus. Ulangi sepuluh hingga lima belas kali, kemudian berbaring dan rileks. Dianjurkan agar Anda menguasai napas berdengung sebelum bekerja dengan latihan pernapasan ini. ***** Performa latihan pernapasan yang teratur dalam bab ini harus meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh fisik Anda. Latihan pernapasan bisa bersifat dinamis, atau bisa pasif. Mereka dapat mengembalikan energi dan vitalitas ke setiap atom dan sel dan mereka dapat meningkatkan relaksasi, penyembuhan dan kedamaian. © 2019 oleh Pauline Wills. Seluruh hak dengan izin dari buku Yoga of Light. Penerbit Findhorn Press, seorang divn. Tradisi Dalam Intl. Pasal Sumber Yoga of Light Membangkitkan Cakra Energi melalui Segitiga Cahaya oleh Pauline WillsMenggambar pada ajaran asli yoga, Yoga Cahaya mengungkapkan bagaimana membangkitkan dan memberi energi pada segitiga chakra cahaya dengan latihan asana, pernapasan, visualisasi, dan meditasi. Menjelajahi jaringan cahaya universal dan tempat kita di dalamnya, serta medan elektromagnetik tubuh, atau aura, pakar yoga Pauline Wills memberikan pengantar singkat ke sepuluh chakra utama dan dua puluh satu chakra minor yang berperan dalam membentuk segitiga yoga cahaya. Juga tersedia sebagai edisi Kindle. Info lebih lanjut atau memesan buku ini. tentang Penulis Pauline Wills, seorang ahli refleksologi dan instruktur profesional dengan lebih dari satu dekade pengalaman di Inggris dan Irlandia, menggabungkan yoga dan terapi warna dalam praktik refleksologinya. Dia adalah penulis beberapa buku tentang penyembuhan, termasuk Buku Kerja Reflexology and Therapy Therapy. Lebih buku dari penulis ini
.
  • ldvac27rlz.pages.dev/273
  • ldvac27rlz.pages.dev/440
  • ldvac27rlz.pages.dev/720
  • ldvac27rlz.pages.dev/242
  • ldvac27rlz.pages.dev/880
  • ldvac27rlz.pages.dev/485
  • ldvac27rlz.pages.dev/762
  • ldvac27rlz.pages.dev/139
  • ldvac27rlz.pages.dev/34
  • ldvac27rlz.pages.dev/904
  • ldvac27rlz.pages.dev/512
  • ldvac27rlz.pages.dev/594
  • ldvac27rlz.pages.dev/280
  • ldvac27rlz.pages.dev/160
  • ldvac27rlz.pages.dev/882
  • menahan nafas dalam pranayama disebut