Rias Calon Pengantin Wanita - Rias Ibu Calon Pengantin Wanita - Rias Bpk Calon Pengantin Wanita - Pemandu Adat - Bunga Setaman. Info Lebih Lanjut Hubungi : Rita Kusmurdiani Esia 021-91819232 Hp 081210191343 / 085888706042 WhatsApp 085888706042 Line 085888706042 KakaoTalk 085888706042 Pin BB : 23373839. Email : 5 menit membaca Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kesenian daerah yang beragam, tak terkecuali dengan Jawa Tengah. Berikut daftar kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang wajib kamu ketahui untuk memperkaya pengetahuan. Yuk, simak! 18 Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah 1. Ketoprak Kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang pertama adalah Ketoprak yang merupakan pentas sandiwara dari Kota Surakarta. Sumber cerita Ketoprak didapat dari sejarah maupun cerita rakyat yang terkadang diselingi juga dengan komedi. Pemain yang tampil menggunakan baju adat dan diiringi dengan alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah. 2. Wayang Kulit Siapa sih yang tak mengenal pertunjukan kesenian boneka khas Indonesia ini? Wayang Kulit dimainkan oleh seorang dalang yang tampil di balik tirai berbayang. Kesenian tradisional ini juga sudah dimainkan sejak dahulu hingga saat ini pun masih tetap dibuat pertunjukan nya sehingga tetap lestari keberadaan nya. Tokoh-tokoh yang dilakoni Wayang Kulit adalah tokoh dari cerita sejarah agama Hindu, yang ceritanya berasal dari kitab Mahabharata dan Ramayana. Sama seperti Kethoprak, pertunjukan Wayang Kulit juga diiringi alunan instrumen alat-alat musik Jawa Tengah yang dimainkan secara langsung. 3. Wayang Jemblung Wayang Jemblung dikenal sejak dulu sebagai ritual untuk memohon keselamatan atas kelahiran seorang bayi yang baru lahir. Kini, Wayang Jemblung dipertunjukkan sebagai kesenian tradisional Jawa Tengah untuk sarana hiburan yang terus dilestarikan. Bedanya, pertunjukan Wayang Jemblung tidak diiringi alunan instrumen alat musik Jawa Tengah, melainkan dengan nyanyian langsung oleh seorang penembang. 4. Lengger Calung Lengger memiliki arti penari, dan Calung yang berarti gamelan bambu. Kesenian tradisional khas Jawa Tengah ini merupakan tarian dinamis yang gerakannya mengikuti suara gamelan bambu. Penari Lengger Calung memakai kemben dan kain, lengkap dengan selendang yang ditaruh di bahunya. Setidaknya ada 7 pemain gamelan bambu yang mengiringi pertunjukan ini. 5. Begalan Begalan adalah kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari daerah Banyumas. Pertunjukan Begalan dilakukan sebagai salah satu tradisi di prosesi pernikahan. Yakni saat pengantin pria datang ke rumah sang pengantin wanita atau di tempat digelarnya pernikahan tersebut. Penampil Begalan biasanya merupakan pria paruh baya yang memikul beberapa peralatan dapur tradisional. Seperti tampah, kendi, kipas anyam, dan lain sebagainya. Baca Juga Daftar Kesenian Tradisional Khas Jawa Timur 6. Angguk Angguk bisa dibilang sebagai kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berbeda dari yang lain. Sebab, tarian ini dilakoni oleh 10 penari laki-laki dalam satu kelompok. Dahulu, Angguk digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam oleh Kesultanan Mataram. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat juga mengenal Tari Angguk yang berasal dari Kulon Progo, DIY, yang ditampilkan oleh penari wanita dengan kostum yang berbeda. 7. Ebeg Selanjutnya, ada Ebeg sebagai salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Ebeg mirip dengan kesenian Kuda Lumping, yang menampilkan penari yang berlakon seperti prajurit dengan boneka kuda. Kegagahan prajurit yang menunggangi boneka kuda itu ditampilkan sebagai ciri khas tarian Ebeg. 8. Tari Bondan Payung Bukan sembarang tarian, Tari Bondan Payung tampil dengan cerita seorang ibu yang menyayangi anaknya. Penari yang menggunakan pakaian khas Jawa Tengah akan berlakon sambil membawa beberapa properti, seperti boneka bayi, payung, dan kendi. Penari kemudian harus menaiki kendi yang dibawa, dan tidak boleh pecah. Unik, kan? Tari Bondan Payung dibagi menjadi tiga jenis, yakni Tari Bondan Cindongo, Tari Bondan, Mardisiwi, dan Tari Bondan Tani. Tarian ini pun hingga saat ini masih menjadi kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang tetap dilestarikan. 9. Tari Gambyong Tari Gambyong merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Tarian ini ditampilkan dengan gerakan lemah lembut penari yang memiliki kelenturan tubuh. Dahulu, tarian ini dilakukan saat masa panen sebagai wujud rasa syukur petani atas hasil panen. Tak heran jika warna yang mendominasi pada kostum tarian ini adalah kuning dan hijau, yang mana merupakan representasi dari warna padi sebagai produk tani yang utama. 10. Tari Serimpi Kesenian tradisional khas Jawa Tengah sangat bervariasi, salah satunya Tari Serimpi. Tari klasik ini berasal dari Surakarta yang dibawa dari Kesultanan Mataram. Gerakan lemah lembut menjadi ciri khas Tari Serimpi yang ditampilkan dengan iringan suara gamelan Jawa. Baca Juga 34 Pakaian Adat dari Seluruh Indonesia 11. Srandul Tak banyak orang tahu, ternyata Srandul dikenal sebagai dramatari selain Kethoprak. Pelakon memerankan tokoh tertentu sambil sesekali menari dan bernyanyi. Mereka memakai baju adat khas Jawa Tengah, dan ada pula yang tampil memakai topeng. Pertunjukan Srandul biasanya digelar malam hari, lengkap dengan iringan musik gamelan dan alat musik lainnya, serta tembang lagu Jawa Tengah. 12. Rengkong Ada lagi kesenian tradisional yang ditampilkan sebagai wujud rasa syukur setelah masa panen, yakni Rengkong. Kesenian ini dilakoni oleh masyarakat beramai-ramai sambil memikul ikatan padi sebagai hasil panen dengan pikulan bambu atau kayu. Kemudian, pikulan tersebut digoyangkan hingga menimbulkan suara gesekan seperti suara kodok. 13. Macapat Kesenian tradisional Jawa Tengah juga memiliki kesenian di bidang sastra. Macapat merupakan tembang atau puisi tradisional yang sudah ada sejak peralihan masa kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa perjalanan Wali Songo. Macapat terdiri dari baris kalimat yang disebut gatra. Setiap gatra ini memiliki beberapa suku kata, dan berakhir pada bunyi sajak akhir atau disebut sebagai guru lagu. 14. Dengklung Dengklung merupakan kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari Kabupaten Batang. Kesenian religi agama Islam ini berbentuk lantunan salawat yang dinyanyikan sekelompok penyanyi wanita atau pria. Musik dari alat-alat khas Timur Tengah seperti rebana mengiringi pertunjukan Dengklung ini. 15. Tayuban Kesenian tradisional yang satu ini merupakan tarian yang mirip dengan Tari Jaipong dari Provinsi Jawa Barat. Penari wanita dan penari pria menari bersama dengan seutas selendang yang terjuntai di bagian bahu masing-masing. Tayuban kini masih ditampilkan pada pesta pernikahan atau sunatan. Terutama saat penyambutan salah satu mempelai atau saat arak-arakan bocah setelah disunat. 16. Kuda Lumping atau Jathilan Rasanya, hampir semua orang sudah mengetahui salah satu kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang dikenal dengan nama Kuda Lumping. Tarian ini dilakoni oleh penari yang menaiki boneka kuda anyaman, sambil memegang pedang. Keterlibatan kekuatan magis juga kerap digunakan oleh penampil sakti nan handal. Dahulu, Kuda Lumping digunakan sebagai ritual magis untuk upacara tertentu. Tapi kini, kesenian Kuda Lumping bisa ditampilkan sebagai pertunjukan hiburan semata. 17. Sendratari Ramayana Sesuai namanya, kisah Ramayana ditampilkan pada kesenian drama tanpa dialog ini. Diceritakan Ramayana berjuang keras untuk menyelamatkan sang istri, Shinta, yang diculik oleh Rahwana. Pertunjukan Sendratari Ramayana, masih bisa kamu temui di area Candi Prambanan secara rutin sejak tahun 1961. 18. Tembang Dolanan Kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang terakhir adalah Tembang Dolanan. Lagu-lagu tradisional seperti Cublak-cublak Suweng, Jamuran, dan lainnya dinyanyikan oleh anak-anak. Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan beramai-ramai sambil memainkan permainan tradisional atau sambil menari. Itulah beberapa kesenian tradisional khas Jawa Tengah. Walau di rumah aja, selalu ingat untuk memperkaya pengetahuan dengan rajin membaca buku secara konvensional maupun buku online. Penuhi berbagai kebutuhan buku dan belanja lainnya dengan promo menarik dari kartu kredit ternama. Yuk, miliki kartu kredit online sesuai kebutuhanmu dengan mengajukannya secara mudah lewat sekarang juga! Lebih seperti ini
\n \n\n\nmusik pengantin jawa tengah
Lengkapdengan gaun pengantin, mempelai di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah diarak dengan
YOGYAKARTA & CENTRAL JAVA Type of Collection CassetteArtist/Group Nyi TjondrolukitoAlbum Title Gending-Geding Jawa Upacara Pengantin Yogya & SoloOrigin Yogyakarta dan SoloLanguage JawaYear of Release 1994Label Fajar RecordSerial number 9279Contributor Museum Musik Indonesia Reference Link Tracklist NOSong TitleSongwriterLead VocalOrigin INDEX 1 YOGYA1BindriNo DataNyi TjondrolukitoYogya2Ladra PengantinNo DataNyi TjondrolukitoYogya3Kidung DhandhanggulaNo DataNyi TjondrolukitoYogya4Ladrang SriwidodoNo DataNyi TjondrolukitoYogya INDEX 2 SOLO1MonggangNo DataNyi TjondrolukitoSolo2Kodok Ngorek LarasmayaNo DataNyi TjondrolukitoSolo3Kidung DhandhanggulaNo DataNyi TjondrolukitoSolo4Ladrang SlametNo DataNyi TjondrolukitoSolo Biography Nyi Tjondrolukito is a legendary sinden Female Javanese Singer who is still remembered as a great artist. Her chanting of the song always choose poetry that contains advice. Her lyrics of the song contain advice to respect your parents, seek knowledge, serve the country and love others. Her real name is Turah, born in Dusun Pogung Sleman in 1921 and died in Jakarta in 1997. Her distinctive, fragrant voice, with the richness of “wangsalan” or strings of songs in karawitan, made herself famous, even since the days of the Dutch East Indies. She is the wife of Ki Tjondrolukito, a courtier of the Yogja Palace who teaches his wife the tunes. Apart from practicing vocals, she also learned to dance at Dalem Danurejan at the age of 12. After being appointed as a palace artist, she was given the name Padhasih by Sri Sultan HB VIII. The distribution of Nyi Tjondrolukito’s works with Yogjakarta or Mataraman uyon-uyon has been produced since joining the RRI Jakarta Kerawitan and recorded in many companies. Her most famous works are the unique style and twist in performing the song of Kutut Manggung and Jineman Uler Kambang, who are still role models for all Javanese singers, especially in wayang kulit performances. About Album The album, entitled Gending Gending Ceremony Penganten Yogya and Solo, was produced by Fajar Record in 1994. Fajar Record is a record label that specializes in publishing music or songs from the Central Java region. In this album, accompanied by the musician Ngesthi Budoyo, led by Ki Tjondrolukito, Nyi Tjondrolukito has composed 8 songs. Four songs are the accompaniment of the Yogya City’s traditional wedding ceremony procession, and the other four songs are for the Solo City’s traditional wedding ceremony. In this album, Nyi Tjondrolukito appeared with a different twist, not following the typical sinden style. Story Through out her life, Nyi Tjondrolukito has maintained the good name of the sinden. She restored the sinden’s role as a true artist and devoted her whole life to bringing the musical arts to life. Until her death in 1997, Nyi Tjondrolukito had composed at least 200 songs and her voice has been recorder in more than 100 cassette albums. She also composed the lyrics of several Javanese songs such as Dhandanggula. In addition to working full time as a song composer, Nyi Tjondrolukito also founded the Ngesti Budaya Dance School. To commemorate her services and work in advancing the world of Indonesian sinden, the Sleman Regency government also immortalized her name as a street name. “Nyi Condrolukito” Street was used to change the name of “Monument Jogja Kembali” Street. Nyi Condrolukito Street stretches from the road from Petinggen Boundary to the intersection of the Jogja Return Monument. Value This recording shows the cultural diversity in the customs of the wedding ceremony in Indonesia. The songs that accompanied the wedding procession in two adjacent areas, namely Yogya and Solo Area, turned out to have different characters. Not to mention the wedding ceremonies in other areas of the archipelago. Writer Usman Mansur-Museum Musik Indonesia >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Biography Nyi Tjondrolukito adalah legenda pesinden yang sampai sekarang masih dikenang sebagai seniwati yang besar. Lantunan sindenanya selalu memilih syair yang berisi petuah atau nasehat. Baik itu nasehat untuk menghormati ibu bapak, menuntut ilmu, berbakti kepada negara maupun untuk mecintai sesama. Nama aslinya adalah Turah, lahir di Dusun Pogung Sleman pada tahun 1921 dan meninggal di Jakarta tahun 1997. Suaranya yang khas, harum, dengan kekayaan “wangsalan” atau untaian tembang dalam karawitan, membuat sosok ini begitu terkenal, bahkan sejak zaman Hindia Belanda. Ia isteri Ki Tjondrolukito, seorang abdi dalem Keraton Yogja yang mengajarkan nada-nada kepada isterinya. Selain berlatih olah vocal, dia juga belajar menari di Dalem Danurejan pada usia 12 tahun. Setelah diangkat sebagai seniman kraton, ia diberi nama Padhasih oleh Sri Sultan HB VIII. Tebaran karya Nyi Tjondrolukito dengan uyon-uyon khas Yogjakarta atau Mataraman dihasilkan sejak bergabung dalam Kerawitan RRI Jakarta dan rekaman di banyak perusahaan. Karya Yang terkenal adalah gaya dan cengkok yang khas dalam membawakan gending Kutut Manggung dan Jineman Uler Kambang, yang sampai sekarang ini masih menjadi panutan semua pesinden, terutama dalam pagelaran wayang kulit. About Album Album berjudul Gending Gending Upacara Penganten Yogya dan Solo ini diproduksi oleh Fajar Record pada tahun 1994. Fajar Record adalah sebuah label rekaman yang mengkhususkan diri dalam penerbitan musik atau lagu-lagu dari daerah Jawa Tengah. Dalam Album yang diiringi oleh karawitan Ngesthi Budoyo pimpinan Ki Tjondrolukito ini Nyi Tjondrolukito menembangkan 8 buah lagu. Empat tembang merupakan pengiring prosesi upacara pengantin adat Yogya, dan empat tembang lainnya untuk upacara pengantin adat Solo. Dalam album tersebut Nyi Tjondrolukito tampil dengan cengkok yang berbeda dengan tidak mengikuti gaya sinden pada umumnya. Story Selama hidupnya, Nyi Tjondrolukito teguh menjaga nama baik pesinden. Ia mengembalikan peran pesinden sebagai seniman sejati dan membaktikan seluruh hidupnya untuk menghidupkan kesenian karawitan. Hingga tutup usia di tahun 1997, Nyi Tjondrolukito telah menciptakan setidaknya 200 tembang dan suaranya telah diabadikan dalam lebih dari 100 album rekaman kaset. Ia juga menggubah lirik beberapa tembang Jawa semisal Dhandanggula. Selain berkarya penuh sebagai penggubah tembang, Nyi Tjondrolukito juga mendirikan Sekolah Tari Ngesti Budaya, Untuk mengenang jasa dan kiprahnya memajukan dunia sinden Indonesia, pemerintah Kabupaten Sleman pun mengabadikan namanya menjadi nama jalan. Jalan Nyi Condrolukito digunakan untuk mengganti nama Jalan Monumen Jogja Kembali. Jalan Nyi Condrolukito membentang sejak ruas jalan dari Petinggen Batas Kota hingga perempatan Monumen Jogja Kembali. Value Rekaman ini menunjukkan keanekaragaman budaya dalam adat istiadat upacara penganten yang terdapat di Indonesia. Lagu-lagu yang mengiringi prosesi pernikahan di dua daerah yang berdekatanpun, yaitu Yogya dan Solo ternyata memiliki karakter yang berbeda. Belum lagi upacara pernikahan yang ada di daerah-daerah lain di nusantara. Writer Usman Mansur-Museum Musik Indonesia
DirekturBisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto WS mengatakan PLN siap mengawal keandalan listrik Atlet ASEAN Para Games XI dari 9 Negara Tiba di Solo, Disambut Tari & Musik Tradisional Tari dan musik tradisional menyambut kedatangan para atlet APG XI 2022 di Bandara Adi Soemarmo Solo. Bakal ada atlet dari 9 negara yang tiba
Pakaian Adat Jawa Tengah – Jawa Tengah yang wilayahnya berada di tengah Pulau Jawa seringkali dijuluki sebagai jantung budaya Jawa. Walaupun merupakan provinsi yang terpisah, namun Daerah Istimewa Yogyakarta juga kerap kali dimasukkan ke dalam kawasan Jawa Tengah, terutama masalah kultural budaya. Mayoritas penduduk provinsi ini berasal dari Suku Jawa. Selain itu, suku lain yang bermukim di wilayah ini antara lain adalah Sunda, Batak, Madura, Melayu, Minangkabau, Dayak, Bugis, dan lain-lain. Kaum pendatang yang berpengaruh cukup besar di Jawa Tengah adalah Tionghoa. Umumnya mereka bermukim di daerah perkotaan dan berprofesi sebagai pedagang. Menjaga Warisan Budaya di Jawa TengahPakaian Adat Jawa Tengah1. Batik Jawa Tengah2. Jawi Jangkep3. Kebaya Jawa Tengah4. Kanigaran5. Surjan6. Basahan7. Beskap8. Jarik9. Sinjang / Dodot10. Kemben11. Stagen12. Tapih Pinjung13. Blangkon14. Kuluk15. Keris Menjaga Warisan Budaya di Jawa Tengah Hingga kini, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal tetap mempertahankan tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang mereka. Di tengah arus modernisasi yang begitu pesat, tradisi Jawa tetap dipertahankan dan berjalan beriringan dengan teknologi modern. Contoh paling mudah yang dapat kita lihat adalah penggunaan kain batik di seluruh nusantara. Meskipun banyak provinsi lain yang memiliki jenis kain batik sendiri, namun tak dapat dipungkiri bahwa kain batik corak Jawa yang dikenal luas adalah batik khas Jawa Tengah. Selain itu, warisan leluhur yang tetap dilestarikan juga bisa dilihat dari tetap berdirinya Kasunanan Surakarta di Solo dan Kesultanan Yogyakarta di Yogyakarta. Contoh lain dari warisan budaya yang terus dilestarikan adalah kesenian., baik seni tari, pertunjukan, seni musik, kerajinan tangan, dan lain-lain. Bahasa Jawa juga masih digunakan dalam tutur komunikasi sehari-hari. Selain itu, pakaian adat Jawa Tengah juga masih bisa sangat mudah ditemukan, baik dalam keseharian maupun perayaan atau upacara adat tertentu. Etnis Jawa merupakan etnis terbesar di tanah air. Suku Jawa memiliki pengaruh sangat besar dalam kebudayaan bangsa. Di masa lalu, Jawa Tengah merupakan tempat pusat dimana kerajaan-kerajaan mengalami masa kejayaan dan wilayah kekuasaan yang luas. Oleh sebab itu, banyak tradisi Jawa Tengah dikenal luas di nusantara, termasuk baju adat Jawa Tengah. Bahkan beberapa jenis pakaian adat asal Jawa Tengah ini pun menjadi menjadi inspirasi bagi suku lainnya. Seringkali pakaian tradisional Jawa Tengah juga dijadikan ikon pakaian adat Indonesia secara keseluruhan di dunia internasional. 1. Batik Jawa Tengah Pakaian adat Jawa Tengah tidak dapat dilepaskan dari penggunaan kain batik dengan berbagai motif sesuai daerah asalnya. Batik merupakan ikon kultur budaya Jawa. Batik sudah dibuat dan dikenakan sejak ratusan tahun yang lalu. Berdasarkan catatan sejarah, perdagangan batik pertama kali di Solo dilakukan pada tahun 1568. Kemudian kota-kota lainnya pun mulai mengikuti pada abad-abad berikutnya. Batik Jawa Tengah memiliki corak yang sangat beragam. Masing-masing motif memiliki filosofi tersendiri, antara lain Batik Truntum adalah jenis batik yang berasal dari Yogyakarta. Motif batik ini hanya digunakan saat acara pernikahan. Maknanya adalah menuntun, dengan harapan orangtua akan menuntun calon pengantin menuju kehidupan pernikahan. Batik Truntum menggunakan zat pewarna soga alam. Batik Sido Wirasat adalah jenis batik yang juga dikenakan pada acara pernikahan, namun dipakai oleh orangtua pengantin. Maknanya adalah agar orangtua bisa memberikan nasehat yang bermanfaat bagi anak dan menantu mereka untuk kehidupan pernikahan yang baik. Batik Cakar Ayam ialah batik yang dikenakan orangtua saat acara Mitoni, Tarub, dan Siraman. Motif Cakar Ayam melambangkan agar setelah berumahtangga, si anak dapat mencari nafkah sendiri dan hidup mandiri dengan baik, begitu juga dengan keturunan mereka nantinya. Batik Grageh Wuluh, motif ini bisa dikenakan kapan pun untuk kegiatan sehari-hari. Makna di balik motif batik ini adalah agar si pemakai selalu mempunyai tujuan dan cita-cita dalam hidupnya, sehingga selalu semangat menjalani hari. Batik Kawung Picis, motif ini hanya bisa dikenakan oleh kalangan kerajaan. Makna di balik motifnya adalah agar manusia selalu mengingat asal-usulnya. Kawung Picis juga melambangkan empat mata angin. Selain itu, dapat juga berarti hati nurani sebagai pengendali nafsu manusia. Batik Kawung adalah motif batik yang berasal dari Yogyakarta. Motif ini hanya bisa dikenakan oleh raja dan keluarganya. Motif Kawung melambangkan kemegahan dan keperkasaan. Batik Parang Kusumo adalah batik yang hanya bisa dikenakan oleh kalangan bangsawan, baik pria maupun wanita. Dengan mengenakan motif Parang Kusumo, diharapkan si pemakai akan mendapat kedudukan, keluhuran, serta dijauhkan dari bahaya. Selain motif-motif di atas, masih banyak motif batik Jawa Tengah lainnya. Sebab masing-masing daerah memiliki corak dan pola batik tersendiri. Meski dalam penerapannya kini masyarakat seringkali mengesampingkan filosofi dibalik coraknya. Namun setidaknya batik masih dipertahankan dan menjadi kebanggan masyarakat Indonesia pada umumnya. 2. Jawi Jangkep Jawi Jingkep adalah pakaian adat resmi yang dikenakan pria Jawa Tengah. Pakaian ini terdiri dari atasan berupa baju Beskap yang biasanya dilengkapi dengan motif bunga. Bawahannya adalah kain jarik yang cara penggunaannya dengan dililitkan di pinggang. idntimes Pria Jawa Tengah juga menambahkan aksesoris berupa blangkon untuk penutup kepala, senjata tradisional berupa keris yang diselipkan di bagian belakang, alas kaki berupa selop, dan juga bunga melati yang dirangkai dan dikenakan di bagian leher. Pakaian ini biasanya dikenakan saat acara pernikahan. 3. Kebaya Jawa Tengah Kebaya sebenarnya tidak hanya dikenakan di Jawa Tengah. Hampir seluruh pakaian tradisional di Pulau Jawa juga mengenal pakaian wanita yang satu ini. Mulai dari Suku Betawi, Sunda, dan juga Jawa Timur semuanya memiliki jenis kebaya sendiri, namun detil yang dimiliki tiap-tiap daerah berbeda-beda. idntimes Di Jawa Tengah, kebaya yang dikenakan untuk upacara pernikahan pada umumnya terbuat dari kain beludru. Namun ada juga yang lebih memilih kain sutra brokat. Sementara untuk dikenakan sehari-hari, wanita Jawa Tengah lebih memilih kain katun atau nilon. Untuk mengenakan kebaya, wanita Jawa Tengah juga mengenakan kelengkapan lainnya, yaitu kemben untuk menutup bagian dada, tapih pinjung, dan stagen untuk mengencangkan bagian pinggang dan perut. Sementara untuk bagian bawahnya, wanita Jawa Tengah juga mengenakan kain jarik panjang. Pada bagian rambut, wanita Jawa Tengah biasanya menata dan membentuknya menjadi konde yang rapi dengan dihiasi bunga melati di bagian atas. Tak lupa penggunaan perhiasan untuk mempercantik keseluruhan penampilan. Perhiasannya tersebut bisa berupa kalung, subang, cincin, dan gelang. Wanita Jawa Tengah juga suka membawa kipas. 4. Kanigaran Pakaian Kanigaran di masa lalu hanya bisa dikenakan oleh para raja. Namun saat ini, pakaian Kanigaran dikenakan untuk upacara pernikahan. Ciri khas pakaian Kanigaran yang dikenakan pria adalah penggunaan singkok yang memanjang ke atas. Atasannya terbuat dari kain beludru berwarna gelap dengan efek mengkilap, sehingga tampak elegan. Untuk bagian bawahnya, dikenakan Dodotan atau Kampuh. Dodotan berbeda dari kain jarik biasa. Dodotan lebih berwana dan cara memakainya tidak hanya dililitkan di bagian pinggang, tetapi juga disampirkan di tangan. Selanjutnya bagian belakang atau ekor kain disisakan, kemudian disampirkan di lengan. 5. Surjan Pakaian adat pria Jawa Tengah ini hanya dikenakan oleh anggota kerajaan di masa lalu, baik kaum bangsawan maupun abdi dalam. Modelnya hampir sama dengan Beskap, tetapi Surjan memiliki varian warna yang lebih meriah. Surjan juga dibuat dengan beberapa motif, seperti Lurik atau bunga-bunga. Bahan untuk membuat Surjan biasanya lebih tipis dibanding baju kanigaran. 6. Basahan pinterest Basahan merupakan pakaian tradisional pengantin wanita Jawa Tengah. Baju adat ini adalah warisan budaya Mataram. Mirip seperti baju Kanigaran, Basahan juga merujuk pada dandanan khusus keluarga kerajaan Kasultanan Ngayogyakarta. 7. Beskap Beskap merupakan jenis baju adat Jawa Tengah untuk laki-laki. Beskap merupakan bagian dari Jawi Jingkep. Namun seiring perkembangan, beskap dan jawi jingkep diigunakan secara terpisah. Warna beskap sangat beragam, namun utamanya adalah warna polos atau hitam. Desain baju beskap sederhana dengan kerah tanpa lipatan. Keunikan baju tradisional ini adalah ukuran potongan depan yang miring atau tidak simetris. Tujuan bentuk tersebut ialah sebagai antisipasi penggunaan aksesoris senjata tradisional keris. Selain potongan baju yang miring, kancing pada beskap juga dibuat dengan pola menyamping. Umumnya ketika mengenakan beskap maka akan dipadukan dengan jarik bercorak batik khas Jawa Tengah pada bagian bawah. Ada 4 jenis beskap yang berasal dari Jawa Tengah, antara lain Beskap Gaya Jogja, yakni merujuk pada beskap pakem Keraton Yogyakarta. Beskap Gaya Solo, yakni merujuk pada pakem Keraton Kasunanan. Beskap Landung, yakni beskap dengan bagian depan lebih panjang. Beskap Gaya Kulon, yakni model beskap daerah Banyumas, Tegal, Purwokerto dan daerah dekat Jawa Barat. 8. Jarik Jarik adalah kain dengan motif batik corak khas Jawa Tengah. Bagi masyarakat Jawa Tengah, jatik mempunyai makna sebagai tingkatan hidup. Pinterest Berdasarkan warisan sejarah, dulu jarik dikenakan oleh pria atau wanita dalam kehidupan keseharian. Akan tetapi saat ini penggunaan jarik sudah mulai menurun dan hanya dikenakan oleh orang tua atau saat menghadiri acara tertentu. 9. Sinjang / Dodot Sinjang atau dodot adalah kain batik panjang yang dikenakan untuk menutup bagian tubuh bawah. Umumnya sinjang atau dodot banyak tidak dikenal karena penggunaannya saat ini sangat jarang. 10. Kemben Kemben adalah salah satu kelengkapan pakaian adat Jawa Tengah. Kemben digunakan untuk menutup dada wanita. Baju dalaman ini terbuat dari kain yang dililitkan hingga pinggul. Namun saat ini kemben terbuat menjadi bentuk jadi dengan resleting atau kancing di bagian belakang. 11. Stagen Stagen adalah pelengkap baju tradisional Jawa Tengah. Stagen merupakan gulungan kain panjang yang dikenakan untuk membalut pinggang. Stagen berfungis untuk menahan jarik agar tidak melorot atau jatuh. Selain itu, juga dikenakan agar membuat perut tidak buncit. Penggunaan stagen saat ini sulit ditemukan karena hanya dikenakan oleh orang-orang tua di daerah pedesaan. 12. Tapih Pinjung Kain taping pinjung adalah kain yang dikenakan di pinggang dengan cara melilitkan dari kiri ke kanan mulai dari perut sampai pinggang. Kain ini terbuat dari jarik bermotif batik guna menutupi stagen agar tidak nampak dari luar. Tapih pinjung merupakan pelengkap pakaian adat yang kini penggunaannya mulai ditinggalkan dan kurang dilestarikan. 13. Blangkon Blankon adalah penutup kepala yang terbuat dari kain yang dililitkan dan diikat. Umumnya corak kain blangkon adalah batik larik. Penggunaan blankon sama seperti kemben dan stagen, yaitu sebagai pelengkap. Fungsi blankon adalah untuk menutupi rambut. Di masyarakat Jawa, konon memiliki rambut panjang adalah aib sehingga harus ditutup dengan blankon. Pada blangkon terdapat tonjolan yang disebut mondolan. Tonjolan inilah yang menjadi ciri khas dari blankon. Selain itu, ada 2 ikatan pada bagian belakang blangkon. Dua ikatan tersebut merupakan simbol dua kalimat syahadat yang diikat kuat, maknanya bahwa seseorang harus mempunyai pendirian yang teguh. 14. Kuluk Kuluk adalah pelengkap pakaian adat dimana penggunaan dan fungsinya seperti blangkon. Kuluk merupakan penutup kepala yang hanya dikenakan oleh pria pada acara pernikahan. Dulunya kuluk hanya dikenakan oleh raja, namun pada perkembangannya banyak upacara pernikahan dimana pengantin prian juga menggunakannya. 15. Keris Keris bukanlah pakaian adat, melainkan aksesoris pelengkap pakaian adat Jawa Tengah. Keris adalah senjata tradisional asli Jawa Tengah yang dikenakan di bagian pinggang belakang.

LombaBusana Pengantin Jawa Tengah. 25 July 2019. Lomba Makanan Khas Jawa Tengah & Pameran Produk Unggulan. 26 - 28 July 2019. Pergelaran Musik Campursari. 27 July 2019. Pergelaran Musik Campursari. 28 July 2019. Pergelaran Buto Gedrug. 28 July 2019. Pergelaran Ebeg Banyumasan. 28 July 2019. Pergelaran Ebeg Banjarnegara.

Kesenian Tradisional Jawa Tengah yang Menarik dan Tetap DilestarikanBerbagai macam kesenian tradisional Jawa Tengah diciptakan masyarakat sebagai bagian dari tradisi dan budaya yang ada di masyarakat. Salah satu kegunaannya yakni sebagai sarana hiburan rakyat. Kesenian tradisional adalah salah satu budaya yang tidak dapat dipisahkan dari keragaman yang dimiliki Tengah adalah salah satu provinsi yang menjadi “jantung” budaya Jawa. Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh Keraton Surakarta yang sangatlah kesenian tradisional yang dimiliki masyarakat Jawa Tengah sangat luas adanya, mulai dari kesenian warisan dari zaman kerajaan hingga kesenian pasca zaman Jawa Tengah juga menjadi bagian dari negara Indonesia yang ramai dikunjungi turis. Karena itu pula pendapatan di daerah Jawa bagian Tengah ini bisa bertambah dengan baik dari waktu ke tradisional menjadi ciri khas yang berfungsi untuk mengenalkan daerah asalnya. Oleh karenanya kesenian yang terdapat pada setiap daerah semestinya tetap dilestarikan, termasuk juga kesenian tradisional di Jawa seiring berkembangnya kemodernan zaman saat ini, kesenian tradisional hampir terlupakan oleh sebagian orang. Padahal kesenian tradisional merupakan warisan yang tidak ternilai harganya untuk Indonesia. Oleh karenanya mari kita ulas kembali beberapa di antaranya sebagai upaya melestarikan budaya serta kesenian tradisional yang dimiliki Jawa Kesenian Wayang KulitHampir semua orang mengenal pertunjukan Wayang Kulit. Kesenian boneka khas Indonesia ini dimainkan oleh seorang dalang yang tampil di balik tirai berbayang. Wayang Kulit menjadi kesenian tradisional Jawa Tengah yang masih lestari keberadaannya karena kesenian yang satu ini selalu ditampilkan sejak dulu sampai yang digunakan saat pertunjukan Wayang Kulit berasal dari kitab Mahabharata dan juga Ramayana. Oleh karenanya biasanya tokoh-tokoh yang dilakoni oleh Wayang Kulit merupakan tokoh dari cerita sejarah agama Hindu. Dalam pertunjukannya, kesenian ini juga diiringi oleh alunan instrumen berbagai alat musik khas Jawa Tengah yang dimainkan secara langsung saat itu Kesenian KetoprakKetoprak juga merupakan kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang berasal dari Kota Surakarta. Ketoprak ditampilkan dalam pentas sandiwara yang sumber ceritanya didapat dari sejarah ataupun cerita rakyat yang diselingi dengan adanya pemain yang tampil dalam pertunjukan kesenian Ketoprak ini akan menggunakan baju adat. Kemudian mereka tampil diiringi dengan alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah seperti halnya kesenian wayang Kesenian BegalanDaerah Banyumas juga menjadi bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai kesenian tradisional berupa Begalan. Pertunjukan ini menjadi salah satu tradisi yang diadakan pada prosesi perikahan. Yaitu ketika pengantin pria datang ke kediaman pengantin wanita atau pun datang ke tempat digelarnya resepsi pernikahan kesenian Begalan ini ditampilkan oleh pria paruh baya yang memikul beberapa peralatan dapur tradisional. Seperti kendi, tampah, kipas anyam, bakul, dan lain Tari Bondan PayungTari Bondan Payung bukan sekadar tarian biasa, sebab tarian ini membawakan cerita seorang ibu yang menyayangi anaknya. Penari yang tampil pada pertunjukan tari Bondan Payung biasanya menggunakan pakaian khas Jawa Tengah. Mereka akan berlakon sembari membawa properti pelengkap seperti kendi, payung, dan boneka berada di pementasan, penari harus menaiki kendi dan tidak boleh sampai memecahkannya. Tarian Bondan Payung ini juga dibagi dalam tiga jenis, di antaranya yaitu Tari Bondan Mardisiwi, Tari Bondan Cindongi, dan Tari Bondan Tani. Bahkan sampai saat ini tarian Bondan Payung masih dilestarikan dan terjaga Tari SerimpiKesenian tradisional Jawa Tengah memang sangat bervariasi dan hampir semuanya populer di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk juga Tari Serimpi. Tarian ini dibawa dari Kesultanan Serimpi juga merupakan kesenian dari Surakarta. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh kesenian tradisional ini yakni gerakannya yang tampak lemah lembut dan juga diiringi dengan gamelan MacapatSiapa yang tidak tahu dengan Macapat? Kesenian tradisional tersebut merupakan kesenian di bidang sastra. Macapat merupakan puisi tradisional atau tembang yang telah ada sejak peralihan zaman kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa perjalanan para Wali kalimat yang terdapat dalam Macapat disebut dengan gatra. Dan pada setiap gatra mempunyai beberapa suku kata serta berakhir pada guru lagu atau yang sering disebut sebagai bunyi sajak Sendratari RamayanaSeperti namanya, pada kesenian ini kisah Ramayana ditampilkan dalam drama tanpa dialog. Diceritakan bahwa Ramayana berjuang dengan kegigihannya untuk menyelamatkan pujaan hatinya, Sinta, yang pada saat itu diculik oleh Sendratari Ramayana ini masih bisa dijumpai di area Candi Prambanan secara rutin sejak tahun 1961. Biasanya pementasan ini digelar pada tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Saat ini pementasan masih kerap diadakan dan akan ditampilkan pada panggung terbuka hanya ketika bulan Kemarau, sedangkan pada bulan lainnya maka pementasan digelar di panggung Artikel 7 Kesenian Jawa Tengah Yang PopulerItulah beberapa kesenian tradisional Jawa Tengah yang menarik dan sangat mengagumkan ketika disaksikan, terlebih bila ditonton secara langsung. Pesona dari kesenian tradisional memang tidak pernah pudar. Oleh karenanya jangan biarkan keragaman seni budaya Indonesia tergerus oleh perkembangan cukup sekian informasi mengenai 7 Keseniah Jawa Tengan Populer di atas. Mudah-mudahan dengan informasi tersebut dapat menambah wawasan, sekaligus dapat menjadi referensi untuk kita semua. Semoga bermanfaat!Pencarian yang paling banyk dicarikesenian jawa tengahkesenian jawa tengah ketoprakkesenian jawa tengah dan penjelasannyasejarah kesenian jawa tengahdaftar kesenian di jawa tengah lengkapkesenian jawa tengah topeng irengbudaya seni jawa tengahfestival seni jawa tengahpagelaran seni jawa tengah
Busanadan kostum yang digunakan mirip dengan pakaian pengantin adat Jawa sehingga terlihat mempesona dan anggun. Musik yang mengiri tarian ini berasal dari alat musik Gamelan ataupun Gending Ketawang Gedge. Tari Bondan Payung Penampilan cantik penari Tari Bondan Payung | Foto: Myimage.id. Surakarta memang menjadi pusat budaya di Jawa Tengah. 10 Tahapan Tradisi Pernikahan Jawa Tengah Pernikahan merupakan acara yang khidmat dan penuh dengan kesakralan. Menyatukan dua orang yang berbeda haruslah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tradisi yang ada. Sudah menjadi hal yang sama-sama kita ketahui, adat penikahan Jawa adalah yang paling banyak rentetannya. Tahapan tradisi pernikahan Jawa Tengah bisa sampai 10 tahapan dan dilakukan beberapa hari. Banyak orang yang beranggapan bahwa tradisi tersebut sangat merepotkan, namun yang namanya adat dan tradisi pasti ada maksud dibaliknya. Ternyata ada makna yang dalam dibalik setiap tahapan tersebut. Berikut penjelasan dan tahapan-tahapannya. Pasang Tarub, Tuwuhan dan Bleketepe Prosesi ini merupakan proses paling awal dalam pernikahan orang Jawa Tengah. Keluarga akan memasang Tarub di pagar-pagar rumah dan sekitarnya sebagai tenda peneduh. Selanjutnya juga dipasang bleketepe sebagai penanda bahwasanya akan ada acara pernikahan di rumah terebut. Tak lupa juga tuwuhan yang biasanya berupa janur, atau kelapa muda. Sungkeman Proses sungkeman biasa dilakukan oleh calon pengantin kepada kedua orantuanya untuk meminta izin melaksanakan pernikahan dan sebagai bukti hormat kepada keduanya. Siraman Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, calon pengantin harus melalui prosesi siraman. Prosesi ini bermaksud sebagai proses membersihkan diri. Biasanya calon pengantin akan disiram oleh kedua orangtuannya, dilanjut oleh kerabat terdekat yang sudah menikah. Dodol Dawet Setelah itu, ada prosesi yang menarik, yakni dodol dawet. Kedua orangtua mempelai akan berjualan dawet. Makna dari proses ini adalah restu dan kesepakatan kedua orang tua untuk melepaskan anaknya menikah. Orang-orang yang membeli dawet membayarnya dengan uang kreweng atau dari tanah liat. Midodareni Midodareni adalah prosesi yang mengharuskan calon pengantin perempuan berdiam diri di dalam kamarnya sejak pukul 6 sore hingga tengah malam. Dalam proses ini pengantin akan ditemani oleh ibu dan kerabat perempuannya untuk berbagi nasihat dan memantapkan hati menuju pernikahan. Di malam harinya, calon pengantin pria akan datang membawakan seserahan yang berisi perhiasan, alat mandi, pakaian, dan lain sebagainya. Balang Gantal Setelah prosesi akad nikah dilaksanakan. Akan dimulai proses adat Jawa yang diawali dengan balang gantal. Yakni sebuah proses pengantin saling melempar daun sirih yang berisi dengan bunga pisang, kapur sirih, tempakau hitam dan gambir. Prosesi ini dimaknai sebagai pasangan yang saling melempar cinta dan kasih sayang. Ngidak Endhog Dalam Bahasa Indonesia berarti menginjak telur. Dilakukan oleh kedua mempelai. Hal ini dimaknai sebagai harapan kedua mempelai untuk memiliki momongan sebagai tanda cinta dan kasih. Sindur Setelah selesai, maka kedua mempelai akan dibentangi dengan sebuah kain yang kemudian kain itu dituntun oleh sang ayah menuju ke tempat pelaminan. Hal ini bermakna bahwa pasangan diharapkan mampu menghadapi peliknya hidup bersama-sama. Kacar-Kucur Yakni kedua mempelai duduk di pangkuan ayah mempelai wanita. Kemudian mempelai pria akan mengucurkan biji-bijian serta uang recehan yang disimbolkan dengan sebuah penghasilan. Dulangan Yakni kedua mempelai akan saling menyuapi di atas pelaminan. Hal ini diartikan sebagai kerukunan dan saling pengertian antara satu sama itu tadi berbagai tahapan dari tradisi pernikahan Jawa Tengah yang sangat banyak rentetannya. Harapannya setiap tahapan menjadi lebih bermakna saat dijalankan dalam kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Semoga bermanfaat!

BANJARMASINPOSTCO.ID, BANJARMASIN - Pasangan pengantin berbusana adat Banjar didaulat bernyanyi dan menari diiringi musik gambus, Minggu (26/9/2021).. Acara warga bernuansa adat budaya banjar itu berlangsung di Jalan Tembus Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).. Adalah pasangan Pengantin

Rekomendasi Jenis Lagu Pernikahan Jawa untuk Resepsi Pernikahan By Septina Muslimah 24 Dec 2020 Viewers 9203 Pernikahan dengan gaya adat Jawa masih menjadi salah satu gaya pernikahan yang cukup primadona bagi sejumlah kalangan. Selain menyesuaikan dengan budaya yang ada, pernikahan dengan tema adat juga dipandang lebih sakral dan berkesan bagi para mempelai. Sebagai pelengkap pesta pernikahan dengan gaya adat Jawa, biasanya juga dilengkapi dengan lagu pernikahan Jawa yang dimainkan pada saat resepsi acara adanya lagu-lagu pernikahan Jawa, biasanya akan menambah kesan romantis, unik, dan juga elegan pada pesta pernikahan yang digelar. Terlebih jika lagu-lagu yang digunakan tersebut pas dan tepat sesuai dengan momen yang ada maka kesan istimewa pun bisa semakin terpancar pada pesta pernikahan Pernikahan Jawa yang Bisa Kamu Hadirkan saat Pesta PernikahanFoto elida_suryandari from InstagramKalau kamu juga ingin menghadirkan pesta pernikahan dengan adat Jawa yang dilengkapi dengan lagu-lagu khusus Jawa, beberapa rekomendasi jenis lagu pernikahan untuk resepsi pernikahan adat Jawa berikut bisa menjadi referensi yang bisa kamu Lagu-Lagu CampursariTidak bisa dipungkiri kalau musik-musik Jawa itu identik dengan aliran yang dinamakan dengan campursari. Musik yang memadukan antara gamelan tradisional dan juga alat musik modern ini cukup banyak digandrungi oleh orang-orang di Jawa dan juga bahkan orang-orang yang tidak memiliki latar-belakang seorang suku penyanyi campur sari yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga adalah mendiang Didi Kempot. Dengan berbagai lagu campursari, Beliau menjadi salah satu penyanyi campursari yang banyak kamu ingin menghadirkan lagu pernikahan adat Jawa, musik-musik dengan aliran campur sari menjadi salah satu yang harus kamu hadirkan. Lagu-lagu campursari yang syahdu bisa menjadi pengiring bagi para tamu undangan ketika sedang menikmati hidangan atau ketika sedang bersantai sembari berbincang dengan tamu undangan yang Musik-Musik KeroncongPilihan lainnya yang bisa kamu hadirkan pada pesta pernikahan dengan adat gaya Jawa adalah musik dan lagu-lagu keroncong. Meskipun aliran musik ini bukan murni berasal dari Jawa namun ia tetap menjadi salah satu aliran musik yang bisa diterima dengan baik dimana pun termasuk di dan lagu-lagu keroncong pada umumnya mengusung lagu yang cenderung slow dengan menonjolkan permainan alat musik petik seperti cello, gitar, ukulele, dan ataupun gitar dengan tiga senar. Ditambah dengan permainan ketipung sejenis kendang akan menambah musik ini menjadi syahdu dengan ciri khas yang bisa menghadirkan musik-musik dengan tema dan lagu keroncong sebagai musik pengiring pesta pernikahan yang kamu gelar. Terlebih saat ini sudah semakin banyak lagu-lagu Jawa yang bisa dimainkan dengan menggunakan aliran keroncong. Kehadiran musik-musik dengan alunan keroncong ini bisa menjadi pendamping suasana yang tepat pada resepsi pernikahan yang kaamu Musik Gamelan Tradisional JawaPilihan musik-musik lagu pernikahan Jawa yang bisa kamu pilih berikutnya adalah alunan gamelan klasik Jawa yang cukup memesona. Sesuai dengan namanya, musik ini mengusung irama alunan gamelan Jawa klasik dengan gendhing irama yang memang dikhususkan untuk gelaran pesta ada cukup banyak jenis gendhing yang bisa dimainkan untuk pesta pernikahan. Jika kamu menggunakan vendor pernikahan dengan adat Jawa, biasanya mereka sudah mengetahui irama apa saja yang perlu dimainkan selama prosesi berlangsungnya acara. Jika kamu ingin menggunakan musik ini, kamu tidak perlu menghadirkan satu set gamelan Jawa beserta pada pemainnya. Kamu cukup memutar rekaman atau kaset gamelan selama prosesi pesta Lagu-Lagu Pop JawaMusik Jawa tidak hanya campursari saja. Saat ini telah mulai muncul genre yang mengarah ke pop dan dikemas dengan aransemen musik dan juga bahasa Jawa. Lagu dan musik seperti ini bisa menjadi salah satu pilihan alternatif yang bisa kamu gunakan sebagai lagu pernikahan Jawa untuk menemani para tamu undangan dalam bersantai dan bersantap pernikahan dengan gaya adat Jawa, sebaiknya kamu menghindari pemilihan musik atau lagu-lagu yang terlalu keras dan bersemangat’. Hal ini justru bisa saja malah mengurangi kesan istimewa dan sakral pada pesta pernikahan yang kamu gelar. Dengan memilih jenis lagu yang tepat maka suasana pesta pernikahan yang kamu gelar pun akan menjadi semakin kamu memutuskan untuk menggunakan lagu-lagu dan musik pada pesta pernikahan, tentu kamu perlu mempertimbangkan banyak aspek. Mulai dari penyediaan anggaran, pemilihan grup penyanyi, dan bahkan juga pemilihan musik-musik yang sesuai dengan gelaran pesta pernikahan pesta pernikahan dengan gaya adat Jawa, mungkin memilih lagu-lagu dan musik dengan irama yang halus’ bisa menjadi pilihan tepat. Selain bisa menjadi sarana hiburan, kehadiran musik-musik yang tepat dan sesuai momen juga bisa menghadirkan kesan romantis yang mendalam selama berlangsungnya pesta pernikahan. Kamu juga bisa selingkan daftar lagu romantis agar dipadukan dengan nuansa beberapa rekomendasi jenis musik dan lagu pernikahan Jawa yang bisa kamu pertimbangkan. Kini dengan beberapa rekomendasi di atas, semoga kamu tidak lagi bingung dalam memilih musik pengiring yang tepat untuk pesta pernikahan. Kunjungi WeddingMarket Festival Gratis! Menangkan Berbagai Hadiah Menarik
Pernikahandengan arak-arakan ini viral setelah diunggah akun Instagram @terangmedia. Dalam video terlihat pengantin pria diarak dengan menunggangi kuda dan diiringi oleh musik jaranan dan pertunjukan reog. "Keras guys.‼️"Seserahane mobil, ditumpakno jaran". Kata perekam dalam video tersebut," tulis akun Instagram @terangmedia. Indonesia terdapat beragam seni dan budaya yang berbeda. Setiap daerahnya memiliki alat musik yang biasanya menjadi iringan lagu dalam seni pertunjukan. Gamelan termasuk alat musik tradisional Jawa Tengah. Gamelan terdiri dari seperangkat alat yang biasanya menjadi pengiring wayang dan seni karawitan. Di Jawa Barat ada alat musik angklung yang memiliki suara khas. Di Jawa Timur ada alat musik Bonang yang terdiri dari gong berukuran kecil. Alat musik jawa diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Ciri-ciri alat musik tradisional yaitu memiliki bentuk struktur musik dan alat musik sederhana, diwariskan turun temurun, ide musik dipelajari secara lisan, dan lagu daerah memakai musik dan bahasa setempat. Alat Musik Jawa Barat 1. Angklung Angklung adalah alat musik tradisional dari Jawa Barat yang populer di dunia. Alat musik ini terbuat dari bilah-bilah bambu yang menghasilkan bunyi khas. Cara memainkan alat musik ini digetarkan atau digoyangkan sehingga menghasilkan nada. Angklung memiliki nada harmonis yang bisa dimainkan banyak orang. Satu alat musik angklung hanya memiliki satu tangga nada tergantung ukuran. Angklung menjadi alat musik yang menarik wisatawan mancanegara. Mengutip laman UNESCO mengakui angklung sebagai warisan budaya dunia. Alat musik ini masuk daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. 2. Calung Berbeda dengan angklung, calung dimainkan dengan cara memukul batang dari ruas-ruas bambu. Ada beberapa jenis calung yaitu calung rantai dan calung jinjing. Calung rantai terdiri dari 7 ruas bambu berukuran kecil sampai besar. Calung rantai dipukul memakai dua tangan sambil duduk bersila. Calung jinjing terdiri dari deretan bambu yang terdiri dari 4 atau 5 buah. Ada juga jenis calung kingking yang terdiri dari 12 tabung bambu, calung panepas terdiri dari 5-2 tabung bambu, calong jongrong terdiri dari 2-3 tabung bambu, dan calung gonggong terdiri dari 2 tabung bambu. 3. Bangsing Alat musik Bangsing berasal dari kata wangsi yang artinya perubahan konsonan pada awal. Cara memainkan alat musik ini ditiup dengan letak melintang. Bangsing dibuat dari bambu yang dipotong berdasarkan ukuran. Kemudian bambu dibuat lubang untuk menghasilkan nada. 4. Celempung Celempung merupakan alat musik yang terbuat dari ruas bambu dengan dua dawai dari sembilunya. Di Yogyakarta celempung disebut Kilindingan atau Klenengan. Celempung berasal dari kata pung yang artinya suara air. Jika disatukan celempung artinya meniru suara air. Celempung dibuat dari balik kayu atau bambu yang sudah tua dan kering. Alat musik ini memberikan irama atau ritem lagu yang befungsi menaik turunkan dan memberhentikan lagu. Cara memainkan alat musik ini dipetik dengan ibu jari untuk mendapatkan suara yang berbeda. 5. Dog Dog Mengutip dari buku Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Jawa Barat, alat musik ini dimainkan dengan cara ditepuk atau dipukul memakai tangan. Ada juga alat pemukul yang terbuat dari kayu atau bambu. Dogdog berfungsi membawa atau mengatur irama lagu. Jika lagu dipercepat atau lambat maka penabuh dogdog bisa menghentikan. Dogdog dibuat dari kayu nangka, kulit sapi, kerbau, biri-biri atau kambing untuk menghasilkan sumber suara. Ada juga rotan atau bambu untuk tali pengikat. Dogdog bentuknya bulat dan panjang. Ada juga yang berbentuk bulat dan pendek. Di Jawa Barat, alat musik ini berwarna hitam atau coklat yang dipernis. 6. Kecapi Alat musik kecapi terdiri dari 7 sampai 26 utas kawat yang menghasilkan nada. Di Jawa Barat kecapi dibagi menjadi tiga macam yaitu kacapi Parahu, kecapi Siter, dan kecapi Rintik. Kecapi berbentuk seperti perahu melengkung. Alat musik ini dipetik menggunakan kedua tangan untuk menghasilkan nada. Kecapi terbuat dari kayu kenanga dan kayu mamuju. Sedangkan bagian kawat terbuat dari baja perak dan kawat kuningan. Alat Musik Jawa Tengah 1. Gamelan Gamelan terdiri dari seperangkat alat musik tradisional pelog slendro. Alat musik ini terbuat dari bahan perunggu yang ditempatkan di wadah kayu yang sudah dipahat atau diukir. Gamelan berfungsi sebagai pengiring kesenian tradisional seperti ketoprak sendratari, wayang orang, dan wayang kulit. 2. Rebab Alat musik dari Jawa Tengah ini menghasilkan nada dengan cara digesek. Rebab terbuat dari kayu kemuning, kawat untuk senar, dan bulu ekor kuda sebagai alat penggesek. Rebab dimainkan untuk penuntun lagu. 3. Kendhang Kendang atau kendhang termasuk perangkat dari gamelan. Kendhang berfungsi sebagai penuntun irama untuk menentukan cepat atau lama berhentinya lagu. Kendhang terbuat dari kayu yang berlubang di bagian bawah dan atas. Bagian yang berlubang ini ditutup dengan kulit binatang. 4. Gender Mengutip dari Album Alat Musik Tradisional, Gender termasuk seperangkat alat musik gamelan. ALat ini digunakan sebagai pemangku irama. Gender terbuat dari bilah-bilah perunggu yang disusun diatas rancakan lalu diikat pada cakilan disamping kiri dan kanan rancakan. Rancakan adalah tempat menaruh gender yang terbuat dari kayu jati yang sudah diukir. 5. Saron Saon terdiri dari saron demung dan saron barung. Saron dibuat dari perunggu yang ditempat. Lalu alat ini dipasang diatas kayu yang sudah diukir. Saron menghasilkan nada dengan cara dipkul memakai alat yang terbuat dari kayu. 6. Kenong Kenong termasuk seperangkat alat gamelan yang berfungsi pemangku lagu jika alat musik dimainkan. Kenong terbuat dari bahan perunggu yang ditempa. Alat ini menghasilkan suara dengan cara dipukul. 7. Gambang Gambang adalah alat musik yang terbuat dari kayu. Cara memainkan alat ini yaitu dipukul dengan alat kayu yang dipegang di tangan kanan dan kiri. 8. Bonang Bonang terbuat dari perunggu yang ditempat sehingga menghasilkan suara. Bonang diletakkan di atas kayu jati yang berukir. Alat musik ini menghasilkan setelah dipukul memakai alat. Alat Musik Jawa Timur 1. Angklung Caruk Alat musik ini berasal dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur. Angklung Caruk biasanya dimainkan bersama grup atau sendirian. Cara memainkan alat musik ini dipukul memakai alat musik kayu dan saling bersahutan. Angklung Caruk terbuat dari bambu yang dipotong menjadi beberapa ukuran, lalu dikelompokkan sehingga menghasilkan nada. Satu angklung caruk hanya menghasilkan satu nada saja. 2. Kongkil Kongkil berasal dari desa Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kongkil termasuk alat musik tradisional yang mirip angklung. Alat musik ini dimainkan bersama dengan alat musik lain seperti kendhang, gong, kenong, demung, dan gerong. Kongkil terbuat dari bambu yang diberi lubang di bagian tengahnya. Lubang bambu ini berfungsi untuk menaruh bilah bambu sebagai pemukul. Jika digoyangkan kongkil menghasilkan suara. Kongkil dimainkan 12 pemain sebagai pengiring sinden atau penyanyi yang menyanyikan lagu daerah. 3. Kendhang Kendhang termasuk perangat alat musik tradisional. Kendhang terbuat dari kayu yang diberi lubang di bagian atas dan bawah. Kendhang terbuat dari kulit kerbau yang sudah dikeringkan. 4. Rending Rending adalah alat musik tradisional dari Jawa Timur. Alat ini terbuat dari bambu besar bambu petung yang dikupas di bagian kulitnya kurang lebih 0,5 cm. Lalu bambu diikat memakai rotan. Setiap bilah kulit yang dikupas halus akan menghasilkan nada dengan cara dipetik atau dipukul. Alat ini hampir mirip dengan "lutung" dari Kalimantan Timur. 5. Sronen Sronen adalah alat musik tiup yang terbuat dari kayu dan bambu. Alat musik ini memakai kain, spon, dan karet lentur untuk menghasilkan nada suara. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi upacara adat pengantin, karapan sapi, dan iringan lagu daerah Madura. Sronen terbuat dari kayu buah sawo dan daun lonter. Alat musik ini seperti terompet yang berukuran 42 cm. Bagian kepala memiliki diameter 2,5 sampai 11 cm. 6. Mekson Bentuk Mekson hampir sama dengan alat musik simbal tetapi lebih kecil. Mekson terbuat dari logam yang sistem pembuatannya diengan cara ditempa. 7. Tong Tong Alat musik ini terbuat dari satu ruas bambu yang diberi lubang dibagian tengahnya kira-kira 1 cm. Tong tong menghasilkan suara dengan cara dipukul memakai bilah bambu. Tong Tong disebut juga kentongan yang menjadi alat komunikasi masyarakat di pedesaan. Sepertibawahan yang dipakai teruntuk pakaian adat wanita maupun Jawa Tengah. Berikut nama-nama pakaian adat suku jawa tengah: 1. Jawi Jangkep – P akaian Adat Provinsi Jawa Tengah. (alimustafid.com) Jawi Jangkep. Oh iya. jadi sebenarnya pakaian adat banyak macamnya teruntuk perempuan dan laki-laki.
JAKARTA - Dalam tradisi pernikahan adat Solo, dukuan paes alias perias pengantin memiliki posisi yang cukup istimewa. Tidak sembarangan orang yang bisa menjadi pemaes. Ada pengalaman yang harus dilalui dan ritual yang harus dijalani."Dukun paes itu perias manten. Perias manten di Jawa itu tidak serta merta seperti sekarang make up artist atau semacamnya. Karena mereka harus puasa, ada ritual tertentu," tegas Kepala Bidang Informasi dan Promosi Anjungan Jawa Tengah Taman MiniIndonesia Indah, Retno Palupi, kepada Berpuasa bagi dukun paes bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. "Harapannya, yang dipaesi dan memaesi akan tersambung secara spiritual. Karena pada saat itu pengantin pasti akan terlihat berbeda. Makanya sebelum itu dia dilulur, dimangir, mandi kembang. Itu tujuannya agar pada saat perhelatan besar, dalam bahasa Jawanya orang akan manglingi. Kalau dalam bahasa Indonesianya pokoknya berubahlah gitu. Karena biasanya ada kok yang orangnya biasa-biasa saja, tapi pada saat menikah auranya seperti keluar," ujar setiap prosesi pernikahan, seperti midodareni dan ijab kabul, pengantin perempuan akan dirias dengan cara yang berbeda. Pakaian yang digunakan saat siraman hanya menggunakan basahan, yaitu kemben. "Kemben itu pakai kain jumputan. Warnanya itu ada merah, kuning, hijau. Itu terserah selera dari pengantin. Tapi coraknya jumputan," jelas untuk midodareni, biasanya pengantin perempuan sudah menggunakan kebaya. Tapi pada bagian dahi kepala sudah dirias diberi blok warna hitam tapi masih polos. Setelah itu saat melangsungkan pernikahan pada umumnya pengantin menggunakan kebaya dan dianjurkan berwarna putih. Menurut Retno, jika tidak menggunakan kebaya putih, pengantin akan menggunakan kain kebesaran. "Baju kebesaran pernikahan jawa itu warnanya hitam panjang," tahapan resepsi pengantin akan menggunakan busana adat basahan alias dodotan. Retno menambahkan, ada perbedaan busana basahan Solo dan Yogyakarta. Kalau Yogyakarta terdapat goresan prada emas di kain. Sedangkan Solo hanya hitam adat yang sarat filosofi tidak hanya terdapat pada busana dan riasan pengantin. Namun juga pada dekorasi ruangan. Pada pernikahan Kahiyang Ayu yang akan dilaksanakan di Gedung Graha Saba Buana, dekorasi ruang akan didesain dengangebyok Jepara dan bernuansa sepasang wayang Kamajaya dan dan Kamaratih ialah cerita falsafah jawa seperti Romeo dan Juliet dalam sastra Eropa. "Kalau kataorang jawa, orang paling tampan dan cantik di semesta ya kamajaya dankamaratih. Dan keduanya sudah seperti perumpamaan untuk pasangan yang serasi, romantis, langgeng dan mesra. Jadi untuk mengammbarkan sepasang lovers ituseperti Kamajaya dan Kamaratih, ucap gebyok alias seni ukir kayu khas Jawa pada umumnya dibagi menjadi dua tipe. Yaitu Jepara dan Kudus. Gebyok Jepara hanya memiliki dua dimensi, sedangkan Kudus tiga dimensi. Gebyok Kudus memiliki tampilan yang lebih rumit dan mewah. Tentunya harganya juga lebih untuk melengkapi prosesi pernikahan, musik tradisional karawitan akan mengiringi acara. "Karawitan itu ya gending, gending jawa. Gending jawa itu ya seperti mungkin kalau di berbagai daerah atau bahkan di berbagai belahan dunia ada musik yang dimainkan secara khusus untuk acara tertentu," jelas pernikahan ada gending kebo giro. Yaitu untuk arak-arakan pernikahan. Hal tersebut sudah menjadi patron bagi orang Jawa Tengah. Saat pengantin diiring menuju pelaminan, lagu yang mengalun adalah gending kebo giro. Sedangkan alat alat dalam karawitan diantaranya adalah godang sarong, gondang kenong, gong, kendang."Ini memang musik tradisional untuk Jawa. Untuk Jawa Tengah sama semua. Hanya saja tergantung bujet, kalau yang mampu ya pasti live. Kalau tidak mampu ya pakai rekaman," tutup Retno.
Begitupundengan pakaian adat Jawa Barat, tentunya tidak sama dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat sendiri, pakaian adatnya dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat sosial dan fungsinya. 2. Identik Dengan Batik. Source: DukeAsh. Salah satu ciri dari pakaian adat Jawa bisa dilihat dari kain yang digunakan, yakni batik.

Oleh Ani Rachman,Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Upacara perkawinan adat Jawa biasanya menggunakan adat istiadat yang berlaku di Jawa. Perkawinan adat Jawa mempunyai beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan upacara perkawinan yang menggunakan adat Jawa, sebagai berikut Persiapan pernikahan Sebelum upacara pernikahan dilaksanakan, keluarga harus mempersiapkan beberapa hal untuk mendukung kelancaran acara. Salah satu acara yang harus dipersiapkan jauh hari adalah pemaes. Pemaes merupakan dukun pengantin wanita yang menjadi pemimpin dari acara pernikahan. Pemaes mengurus dandanan dan pakaian pengantin perempuan dan pemaes, dalam persiapan pernikahan, keluarga juga harus menyiapkan panitia kecil. Panitia terdiri dari teman dekat dan keluarga dari kedua mempelai. Panitia ini akan mengurusi beberapa keperluan dalam pelaksanaan pernikahan, seperti protokol, makanan dan minuman, musik gamelan dan tarian, dekorasi ruang resepsi, pembawa acara, pidato pembuka, dan lain-lain. Baca juga Mengenal Upacara Puputan Adat Jawa Pemasangan Tarub Tarub adalah dekorasi yang menggunakan tumbuhan sebagai bahan utamanya. Tarub dapat terdiri dari pohon pisang, buah pisang, tebu, buah kelapa, dan daun beringin. Tarub ini dipasang di pintu gerbang dari rumah orangtua pengantin wanita, sehari sebelum pelaksanaan acara pernikahan. Selain Tarub, dipasang juga bleketepe di atas pintu gerbang. Bleketepe adalah semacam tirai yang terbuat dari anyaman daun kelapa. Kembang Mayang Dekorasi yang dipasang dalam upacara pernikahan adalah sepasang kembang Mayang kembar. Kembang Mayang yang digunakan sebagai hiasan akan diletakkan di samping kanan dan kiri kursi pelamin.

.
  • ldvac27rlz.pages.dev/237
  • ldvac27rlz.pages.dev/625
  • ldvac27rlz.pages.dev/117
  • ldvac27rlz.pages.dev/625
  • ldvac27rlz.pages.dev/851
  • ldvac27rlz.pages.dev/857
  • ldvac27rlz.pages.dev/891
  • ldvac27rlz.pages.dev/553
  • ldvac27rlz.pages.dev/383
  • ldvac27rlz.pages.dev/119
  • ldvac27rlz.pages.dev/404
  • ldvac27rlz.pages.dev/18
  • ldvac27rlz.pages.dev/394
  • ldvac27rlz.pages.dev/736
  • ldvac27rlz.pages.dev/811
  • musik pengantin jawa tengah