Sifat Cahaya – Apakah Grameds suka dengan hal- hal yang terang dan bercahaya? Tepat sekali, cahaya adalah hal penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam kebutuhan aktivitas sehari- hari. Manusia pasti akan kesulitan jika hidup tidak ada cahaya atau kekurangan cahaya, baik cahaya matahari maupun cahaya penerangan buatan lainnya. Bahkan pada sebagian sektor sangat bergantung dan mengandalkan sifat cahaya. Selain di pelajari dalam materi pelajaran IPA di sekolah, Grameds juga perlu mengenal dan memahami sifat- sifat cahaya dalam fungsinya di kehidupan sehari- hari. Berikut ini penjelasan tentang pengertian dan sifat cahaya yang perlu Grameds simak agar bisa memaksimalkan fungsi cahaya PENGERTIAN CAHAYASIFAT- SIFAT CAHAYA1. Dapat Merambat Lurus2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi3. Dapat Menembus Benda Bening4. Dapat Mengalami Interferensi5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan Refraksi6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan8. Dapat Mengalami Polarisasi9. Dapat Diserap Atau Absorpsi10. Memiliki Energi11. Dapat Merambat Tanpa Medium12. Bersifat Dualisme13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi14. Terdiri Dari Berbagai WarnaPERALATAN YANG MEMANFAATKAN SIFAT- SIFAT CAHAYARekomendasi Buku & ArtikelBuku TerkaitMateri Terkait Fisika PENGERTIAN CAHAYA Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat meskipun dalam ruang yang hampa. Contohnya cahaya matahari tetap bisa sampai ke bumi meskipun melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam hitungan waktu 300 juta m/s. Matahari disebut sebagai sumber cahaya karena mampu memancarkan gelombang cahaya. Selain matahari yang menjadi sumber cahaya adalah api, obor, lampu, lilin, dan sebagainya. Dalam kajian ilmu fisika, gelombang cahaya masuk dalam golongan energi yang bisa berbentuk energi. Dalam hal ini radiasi adalah suatu bentuk yang memancar ke luar dari suatu sumber cahaya namun bukan zat berupa padat, cair, ataupun gas. Isaac Newton pernah mengungkapkan dalam Hypothesis of Light tahun 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel- partikel halus yang memancar ke semua arah dari titik sumbernya. Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Berdasarkan sumbernya cahaya kemudian dibagi menjadi dua, yakni cahaya yang berasal dari benda itu sendiri dan cahaya yang memancar dari benda lain akibat pantulan cahaya dari permukaan benda tersebut. Dari sumber cahaya itulah cahaya kemudian memiliki sifat- sifat yang menjadi karakteristik cahaya sebagai gelombang energi yang dibutuhkan manusia. Dalam praktiknya, cahaya sebagai gelombang energi memiliki sifat atau karakteristik yang dapat dijadikan sebagai tujuan dan fungsinya dalam kehidupan sehari- hari. Sifat cahaya ini memiliki perbedaan dengan bentuk energy lain, seperti bunyi, getaran, dan sebagainya. Berikut ini sifat- sifat cahaya yang perlu Grameds ketahui beserta contohnya dalam aktivitas kehidupan sehari hari 1. Dapat Merambat Lurus Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan optic yang sama agar cahaya bisa merambat lurus. Fenomena yang bisa membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus adalah matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut terjadi karena adanya perambatan cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam. Selain itu adapun fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan sehingga membuat sebagian bumi menjadi gelap. Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga bisa Grameds temukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya senter ke arah depan maka akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan senter tersebut. 2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari bagian permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya ini dapat dibagi menjadi dua, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti ketika Grameds bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan cahaya. Saat mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa dipantulkan ke segala arah dari cahaya pantul sinar matahari tersebut. Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada air, batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. 3. Dapat Menembus Benda Bening Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang memiliki partikel tidak berwarna atau transparan dapat dirambati cahaya dengan mudah. Hal ini bisa terjadi karena benda bening atau transparan mampu meneruskan cahaya. Contohnya pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca karena cahaya masih bisa merambat masuk ke luar kaca yang bening dan tertangkap oleh mata kita. 4. Dapat Mengalami Interferensi Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan dari dua gelombang atau lebih. Cahaya bisa merambat lebih dari satu gelombang karena cahaya termasuk salah satu energi yang kuat. Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat sekaligus dengan gelombang yang berbeda-beda. 5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan Refraksi Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh yang bisa Grameds temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal karena airnya yang jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman. Selain itu Grameds juga bisa memperhatikan saat berenang dan meletakan sebuah tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya matahari, maka jika dilihat dari atas tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya. Lebih sederhana lagi, Grameds bisa membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat refraksi atau bisa dibiaskan lewat segelas air bening yang diletak sebuah pensil. Coba perhatikan, pensil akan terlihat patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati udara dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah rambat. 6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya seperti yang terjadi pada pelangi. Warna pelangi sebenarnya berasal dari satu warna saja, yakni warna putih dari sinar matahari. Kemudian warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan sehingga mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan berbagai macam warna yang indah. Warna putih matahari menjadi warna cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan cahaya yang tampak menjadi cahaya dengan warna- warna berbeda. Contoh penguraian cahaya selain pelangi adalah sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter maka satu warna cahaya senter akan terurai menjadi berbagai warna jika menembus prisma tersebut. 7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang yang sempit. Gelombang cahaya yang mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya yang melewati celah sempit. Contoh cahaya yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada lobang sekecil apapun pada ruangan. Misalnya Grameds masih bisa menemukan cahaya yang masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah tertutup karena cahaya bisa masuk meski pada celah sempit sekalipun. Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan membuat daerah gelap dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya. 8. Dapat Mengalami Polarisasi Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya sebagian. Cahaya dapat diserahkan atau terpolarisasi dengan merambat ke segala arah secara tegak lurus dengan arah rambat yang dimilikinya. Contohnya cahaya tersebut dapat dikatakan mengalami polarisasi jika hanya merambat di satu arah bidang saja. 9. Dapat Diserap Atau Absorpsi Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan. Sebagian energi cahaya akan terdisipasi atau berkurang energy panasnya. Hal inilah yang menunjukkan bahwa intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi pada material tertentu. Contohnya cahaya akan lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan menembus benda yang memiliki material lebih padat. 10. Memiliki Energi Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal yang membuktikan bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya jika Grameds menjemur baju yang basah di bawah sinar matahari, maka lama kelamaan baju akan kering karena terjadi penguapan air di dalam pakaian karena panas yang muncul dari sinar matahari. Panas yang muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya matahari sebagai tenaga tata surya sebagai energi panas dan listrik yang berasal dari cahaya sinar matahari. 11. Dapat Merambat Tanpa Medium Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium untuk merambat, seperti energy bunyi yang membutuhkan udara agar bisa merambat dan menghasilkan suara. Berbeda dengan energy cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki medium perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal jarak yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar angkasa. Jika Cahaya tidak bisa merambat tanpa medium, maka sinar matahari tidak akan pernah sampai ke bumi. Selain itu Grameds tetap bisa melihat cahaya di ruang kedap udara sekalipun asalkan ada celah untuk cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut. 12. Bersifat Dualisme Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai gelomang sekaligus sebuah partikel tertentu. Cahaya dapat disebut sebagai sebuah gelombang karena cahaya memang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh partikel- partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat, seperti padat, cair, dan gas. Cahaya memiliki partikel pernah diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Amerika bernama Arthur Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan antara partikel penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya dapat muncul secara alami atau buatan, yakni sinar matahari dan cahaya yang berasal dari lampu karena listrik, cahaya dari lilin karena api, dan sebagainya. 13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa medium atau perantara sekalipun. Bukti bahwa cahaya bisa berbentuk radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas. Contohnya Grameds akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau berada disekitar lampu , atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua ketahui bahwa sinar matahari memiliki radiasi yang juga bisa berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi sinar UV. 14. Terdiri Dari Berbagai Warna Apakah Grameds mengetahui apa warna cahaya matahari? Perlu Grameds ketahui bahwa warna cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai macam yang kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh cahaya yang memiliki sifat berwarna dapat Grameds temukan pada warna pelangi yang merupakan pembiasan dan penguraian cahaya lewat tetesan air hujan di awan. Cahaya yang muncul dari hasil pembiasaan disebut cahaya tunggal. Hasil warna cahaya ini sudah tidak bisa lagi diuraikan atau dibiaskan dan disebut dengan cahaya monokromatik. Contoh warna cahaya bisa Grameds kenali dari warna pelangi, yakni merah, jingga, kuning, biru, hijau, nila, dan ungu. PERALATAN YANG MEMANFAATKAN SIFAT- SIFAT CAHAYA Berdasarkan pengertian dan sifat cahaya di atas, Grameds bisa menemukan beberapa alat yang sangat mengandalkan fungsi sifat cahaya tersebut untuk menjalankan alatnya, seperti berikut ini Periskop adalah salah satu peralatan yang biasa digunakan dalam kapal selam yang fungsinya untuk melihat situasi di atas permukaan laut dalam jarak tertentu, bahkan jarak yang sangat jauh sekalipun. Alat ini memanfaatkan sifat pemantulan cahaya yang bisa memaksimalkan jarak pandang periskop pada bentangan laut yang sangat luas. Lensa Kaca Pembesar adalah peralatan yang biasanya digunakan untuk melihat benda- benda kecil, contohnya saat ingin memperbaiki jam tangan. Alat ini terbuat dari lensa cembung yang memanfaatkan sifat pemantulan cahaya atau refleksi cahaya pada objek tertentu. Mikroskop adalah peralatan yang biasa digunakan untuk melihat benda- benda yang sangat kecil yang juga menggunakan cermin atau lensa cembung. Alat ini juga memanfaatkan sifat cahaya yang bisa dipantulkan atau refleksi pada objek tertentu. Mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam dunia laboratorium, baik fisika, kimia, sampai kedokteran dan sudah menjadi alat canggih dalam ilmu pengetahuan saat ini. Kamera adalah alat yang mengandalkan lensa dalam fungsinya memotret gambar dan memerlukan fungsi cahaya untuk menghasilkan gambar yang bagus. Kamera membutuhkan sifat yang dapat merefleksikan cahaya. Nah, itulah penjelasan tentang cahaya, mulai dari pengertian sampai contoh dan peralatan yang memanfaatkan sifat cahaya dalam aktivitas sehari- hari. Apakah Grameds sudah bisa mengenali sifat- sifat cahaya tersebut dalam keseharian? Grameds pasti akan sering menjumpai fenomena yang menunjukan sifat cahaya di lingkungan sekitar. Hal tersebut menunjukan bahwa manusia sangat bergantung pada energi cahaya untuk aktivitas sehari- hari dan bertahan hidup. Sebagai fenomena alam sekaligus juga bisa berupa energi buatan manusia, cahaya dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan manusia. Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang cahaya. Baik untuk kebutuhan materi pelajaran di sekolah maupun bentuk preventif yang lebih luas. Materi tentang sifat cahaya bahkan sudah kita pelajari sejak di mata pelajaran IPA bangku sekolah dasar, jadi sekarang sudah tidak alasan lagi tidak mengenal sifat- sifat cahaya. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang cahaya dalam mata pelajaran IPA di SD, SMP, SMP, atau sederajat Selamat belajar. SahabatTanpabatas Rekomendasi Buku & Artikel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Alatalat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya disebut . a. cahaya b. Lensa c. cermin d. Kaca 16. Pembiasan mempunyai arti . a. penyatuan b. Pemancaran c. perambatan d. Pembelokan 17. Kecepatan rambat cahaya adalah . a. 200.000 km/detik b. 400.000 km/detik c. 300.000 km/detik d. 500.000 km/detik 18.
Latar Belakang Pemantulan Cahaya – Pengertian, Rumus, Sifat, Macam Dan Cirinya – Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat proses pemantulan cahaya seperti kita berdiri didepan cermin, maka kita akan melihat bayangan pada cermin tersebut hal ini dikarenakan adanya pemantulan cahaya. Tidak hanya cermin tetapi juga sepion, pada sepion cermin yang kita gunakan adalah cermin cembung, dengan menggunakan cermin cembung bayangan lebih diperbesar sehingga kita bisa melihat benda yang berada jauh dibelakang kita. Hal itu terjadi karena karena adanya pemantulan cahaya. Pada cermin terdapat pemantulan pada bidang datar dan pada sepion merupakan pemantulan cahaya pada cermin cembung. Dalam dunia elektromedik juga terdapat alat-alat yang menggunakan prinsip pemantulan cahya. Disini kami akan membahas tentang pemantulan cahaya dan aplikasinya dalam alat elektromedik. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan yang biasa kita lihat merupakan kelompok-kelompok sinar cahaya atau disebut berkas cahaya. Berkas cahaya dapat digolongkan atas Berkas cahaya menyebar divergen, yaitu berkas cahaya yang berasal dari satu titik kemudian menyebar ke segala arah. Berkas cahaya sejajar, yaitu berkas cahaya yang arahnya sejajar satu sama lain. Berkas cahaya mengumpul, yaitu berkas cahaya yang menuju ke satu titik tertentu. Baca Juga Definisi Atom Menurut Para Ahli Lengkap Sifat- sifat Cahaya Cahaya dapat merambat lurus Perlu kalian ketahui bahwa sinat lampu, sinar matahari, sinar bulan, dan sinar lilin merupakan sumbercahaya. Cahaya yang dihasilkan tersebut akan merambat lurus. Cahaya akan merambat dengan lurus jika memang dia akan melewati 1 medium perantara saja. Peristiwa ini juga bisa dibuktikan dengan baik, nyalanya lampu senter yang berjalan atau merambat dengan lurus. Cahaya dapat dipantulkan. Apabila suatu benda terkena cahaya, maka cahaya tersebut akan dipantulkan. Pemantulan atau refleksi atau pencerminan merupakan proses kembali terpancarnya cahaya dari permukaan benda yang memang terkena oleh cahaya. Pemantulan cahaya bisa dibedakan menjadi 2, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur difus atau tak teratur. Cahaya dapat menembus benda bening. Benda bening merupakan benda yang bisa ditembus dengan mudah oleh adanya cahaya. Berdasar dari kemampuan cahaya dalam menembus benda, bisa dibedakan sebanyak 3 contoh, yakni Benda bening atau transparan, yakni benda-benda yang bisa ditembus dan dilewati oleh cahaya. Benda bening akan meneruskan semua cahaya yang datang dan mengenainya. Contoh benda bening seperti kaca yang bening dan air jernih. Benda translusens, yakni benda-benda yang hanya bisa meneruskan sebagian cahaya saja yang telah diterima. Contoh benda ini seperti air yang keruh, bohlam susu dan kaca dop. Opaqueatau benda yang tak bisa ditembus oleh cahaya, yakni benda gelap yang sama sekali tak bisa ditembus oleh adanya cahaya yang datang. Opaque ini sendiri hanya akan memantulkan semua cahaya yang akan mengenai benda tersebut. Contoh bendanya seperti buku yang tebal, tembok, kayu, hingga besi. Cahaya dapat dibiaskan. Pembiasan cahaya merupakan pembelokan arah rambat cahaya pada saat melewati sebanyak 2 medium yang memiliki kerapatan berbeda. Pembiasan cahaya ini sendiri biasanya digunakan oleh manusia dalam berbagai pembuatan alat optik. Baca Juga 16 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli Lengkap Seperti yang ada pada pemantulan cahaya, di dalam pembiasan cahaya juga berlaku dalam hukum pembiasan cahaya yang bisa diuraikan sebagai berikut Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang memiliki kerapatan lebih, cahaya akan dibiaskan mendekati garis yang normal. Semisal, cahaya akan merambat dari udara ke air. Apabila cahaya merambat dari zat yang jauh lebih rapat ke zat yang memiliki kerapatan kurang, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Semisal, cahaya merambat dari air ke udara. Cahaya dapat diuraikan. Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai macam cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwana putih, padahal sebenarnya cahaya matahari terseusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk pelangi. Pelangi itu terdiri atas beberapa warna, mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sebenarnya, warna-warna tersebut berasal dari 1 warna saja, yakni warna putih yang dihasilkan dari cahaya matahari. Akan tetapi, karena cahaya matahari yang datang tersebut dibiaskan oleh adanya titik air hujan, maka hal tersebut berakibat jika cahaya putih akan diuraikan menjadi beberapa macam warna yang menarik, sehingga terjadilah warna-warna yang indah di dalam pelangi tersebut. Untuk pembahasan kali ini akan mengulas mengenai pemantulan cahaya yang dalam hal ini meliputi pengertian, macam beserta contohnya, nah agar lebih memahami dan dimengerti kalau begitu simak saja uraian berikut ini. Pengertian Pemantulan Cahaya Mengapa ada benda yang jika disinari tampak menyilaukan dan ada yang tidak..?? karena ada proses pemantulan cahaya, apakah yang dimaksud dengan pemantulan cahaya..?? Pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi “medium” asalnya, setelah menumbuk antar muka dua medium. Baca Juga Pengertian Teleskop Macam-Macam Pemantulan Cahaya Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu Pemantulan Teratur Apabila benda-benda seperti cermin datar, perak datar, air yang tenang disinari dengan sinar matahari, maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama sehingga tampak berkilauan, pemantulan demikian dinamakan dengan pemantulan teratur. Pemantulan teratur merupakan pemantulan terjadi pada permukaan pantul yang mendatar atau rata. Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan pantul yang rata, seluruh cahaya yang datang akan dipantulkan dengan arah yang teratur. Pemantulan Cahaya Jika berkas cahaya jatuh pada suatu permukaan maka sebagian akan dipantulkan dan sebagian diteruskan atau diserap. Jumlah cahaya yang dipantulkan ataupun diserap tergantung pada sifat permukaan benda yang memantulkan cahaya. Jika permukaan berupa cermin, maka hampir semua berkas cahaya yang diterima dipantulkan. Tetapi jika permukaan berwarna hitam kasar, maka hampir semua berkas cahaya yang diterima diserap. Jika permukaan pemantulan berupa bidang datar yang licin maka arah garis normal diberbagai titik sama. Tetapi jika permukaan berupa bidang yang berlekuk-lekuk maka arah garis normal pada berbagai titik berbeda. Berdasarkan keadaan tersebut, maka pemantulan dibedakan menjadi dua jenis yaitu Baca Juga “Magnet” Pengertian & Macam – Jenis – Bentuk – Sifat Pemantulan Teratur Apabila seberkas cahaya sejajar mengenai permukaan bidang datar yang rata maka berkas cahaya yang jatuh pada berbagai titik sudut memiliki sudut datang yang sama karena arah garis normal semuanya sama dan semua berkas cahaya tersebut dipantulkan dengan sudut yang sama pula. Akibatnya cahaya yang dipantulkan berupa berkas sinar sejajar dengan jumlah berkas sinar pantul hampir sama dengan berkas sinar datang. Sehingga permukaan benda yang mengalami pemantulan teratur akan tampak mengkilap. Pemantulan Baur Apabila seberkas cahaya mengenai permukaan benda yang tidak rata berlekuk-lekuk maka cahaya tersebut akan dipantulkan secara tidak beraturan ke segala arah. Akibatnya intensitas berkas cahaya yang masuk ke dalam mata tidak terlalu besar karena tidak semua sinar pantul menuju mata. Baca Juga “Intesitas” Definisi & Penerapan Gelombang Bunyi Pemantulan Pada Cermin Pemantulan Pada Cermin Datar Cermin datar merupakan salah satu cermin memiliki permukaan yang rata, datar dan tidak melengkung pada bidang pantulnya. Pada gambar diabawah adalah gambar pemantulan sinar oleh cermin datar. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya sinar. Untuk cermin datar biasanya memiliki sifat-sifat khusus yang ditunjukkan pada bayangan hasil dari cermin datar antara lain Tinggi bayangan akan sama dengan ukuran tinggi benda. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Posisi hasil bayangan pada cermin datar akan berlawanan dengan bendanya. Sifat bayangan tegak sama seperti bendanya. Bayangan yang terbentuk bersifat semu atau maya, yaitu bayangan dapat dilihat dalam cermin, akan tetapi bayangan tersebut tidak dapat ditangkap oleh sebuah layar. Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip Baca Juga “Sifat-Sifat Cahaya” Pengertian & Contoh – Gambar Pemantulan Pada Cermin Cembung Cermin cembung merupakan salah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke arah luar. Cermin cembung pada umumnya digunakan untuk spion kendaraan bermotor supaya didapatkan bayangan yang lebih lebar sudut pandangnya. Untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan yang dihasilkan sebagai berikut Bayangan yang dihasilkan cermin cembung bersifat maya dan tegak. Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari ukuran benda sesungguhnya atau memiliki sifat diperkecil, sehingga memungkinkan sudut pandang yang dihasilkan pada cermin cembung bisa lebih lebar. Sifat Sinar yang dipantulkan cermin cembung Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama Rumus Cermin Cembung Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai fokusnya F negatif. Untuk rumus perbesaran cermin cembung sama seperti cermin cekung Pemantulan Pada Cermin Cekung Cermin cekung merupakan sakah satu cermin memiliki permukaan bidang pantul melengkung ke dalam. Cermin cekung pada umumnya digunakan untuk reflektor pada lampu utama kendaraan bermotor dan lampu senter. Untuk cermin cekung memiliki sifat bayangan yang bergantung pada letak dan posisi benda terhadap cermin. Sebagai contoh, yaitu Apabila suatu benda diletakkan dekat dengan cermin cekung, maka sifat bayangan yang dibentuk adalah tegak, lebih besar, dan semu maya. Apabila suatu benda diletakkan jauh dari cermin cekung,maka sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata sejati dan terbalik. Oleh karena itu pada cermin cekung dapat dibuat suatu pengelompokan yang bergantung dengan posisi benda pada masing-masing ruang. Benda di ruang I maya, tegak, diperbesar. Benda di ruang II nyata, terbalik, diperbesar. Benda di ruang III nyata, terbalik, diperkecil. Benda tepat di pusat kelengkungan nyata, terbalik, sama besar. Baca Juga “Pemantulan Cahaya” Pengertian & Macam – Contoh Kesimpulan Pemantulan teratur umumnya terjadi pada permukaan yang rata seperti pada cermin yang bersih. Sedangkan pemantulan baur umumnya terjadi pada permukaan yang tidak rata seperti pada cermin yang kotor. Demikianlah pembahasan mengenai Pemantulan Cahaya – Pengertian, Rumus, Sifat, Macam Dan Cirinya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Cahayadapat dibiaskan atau dibelokkan, yakni ketika cahaya merambat melalui dua medium yang tidak sama kerapatan optiknya. Peristiwa pembelokkan cahaya setelah melalui suatu medium rambat disebut dengan pembiasan cahaya. Sifat ini dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan pembuatan alat-alat optik. 5. Cahaya Dapat Diuraikan. Sifat cahaya yang
Dalam optika geometri, pemantulan dan pembiasan cahaya merupakan elemen yang sangat penting untuk dipahami. Terutama dalam memahami prinsip kerja alat-alat optik seperti lup, mikroskop, teleskop, kamera, periskop dan sebagainya. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan menyajikan ringkasan materi tentang pemantulan dan pembiasan cahaya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Materi Pemantulan Cahaya Apa itu Pemantulan Cahaya? Pemantulan atau refleksi cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Peristiwa pemantulan cahaya secara mudah dapat kita amati pada permukaan benda yang mengkilap seperti cermin atau logam. Macam-Macam Pemantulan Cahaya Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. Pemantulan baur difus adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada pemukaan benda yang tidak rata, di mana berkas sinar cahaya pantulnya mempunyai arah yang tidak teratur baur. Contohnya, pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan sebagainya. Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang rata, di mana berkas sinar cahaya pantulnya mempunyai arah yang teratur sama. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun mampu menghasilkan bayangan yang jelas. Pemantulan teratur bisa terjadi pada cermin. Hukum Snellius Pada Pemantulan Cahaya Adapun rumusan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3 Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Contoh Soal Dua buah cermin disusun seperti pada gambar di bawah ini. Apabila sinar datang pada cermin A memiliki sudut datang 40°, tentukanlah arah sinar pantul sudut pantul oleh cermin B. Jawab Di titik A, i adalah sudut datang = 40°. Berdasarkan Hukum Pemantulan, i = r maka r = 40°. ∠P = ∠BAO = ∠NAO − ∠r = 90° − 40° = 50° Besar sudut r’ dapat dicari dari ⇔ ∠r’ + ∠P + ∠AOB = 180° ⇔ ∠r’ + 50° + 90° = 180° ⇔ ∠r’ + 140° = 180° ⇔ ∠r’ = 180° − 140° ⇔ ∠r’ = 40° Besarnya sudut i1 dapat dicari dari ⇔ ∠r’ + ∠i1 = 90° ⇔ 40° + ∠i1 = 90° ⇔ ∠i1 = 90° − 40° ⇔ ∠i1 = 50° ∠i1 merupakan sudut datang terhadap cermin B. Berdasarkan Hukum Pemantulan, di titik B berlaku ∠i1 = ∠r1 ∠r1 = 50° Jadi, arah sinar pantul oleh cermin B membentuk sudut 50° terhadap garis normal. Materi Pembiasan Cahaya Apa itu Pembiasan Cahaya? Pembiasan atau difraksi cahaya adalah adalah peristiwa pembelokan arah cahaya ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Pembiasan cahaya terjadi akibat kecapatan cahaya berbeda pada setiap medium. Syarat Terjadinya Pembiasan Cahaya Ada dua syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu □ Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik, misalnya udara dengan air, udara dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya. □ Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium, karena jika tegak lurus maka tidak akan mengalami proses pembiasan. □ Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat ex. kaca ke udara harus menghasilkan sudut bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar bias sama dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium kedua. Sedangkan jika sudut bias lebih besar dari 90° maka akan terjadi peristiwa pemantulan sempurna. Hukum Snellius Pada Pembiasan Cahaya Adapun rumusan hukum pembiasan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar. 2 Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda merupakan bilangan tetap. Secara matematis, pernyataan Hukum Snellius yang kedua di atas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut. sin i1 = sin i2 = sin i3 sin r1 sin r2 sin r3 sin i = Tetap …….. pers. 1 sin r Tetapan atau konstanta tersebut disebut dengan indeks bias relatif suatu medium terhadap medium lain. Jika sinar datang dari medium 1 ke medium 2, maka indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 ditulis sebagai berikut. Dengan demikian, persamaan 1 di atas dapat ditulis ulang sebagai berikut. sin i = n2 …….. pers. 2 sin r n1 Sehingga kita peroleh rumus hubungan antara sudut datang, sudut bias dan indeks bias medium sebagai berikut. Keterangan n1 = indeks bias mutlak medium 1 n2 = indeks bias mutlak medium 2 n21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 i = sudut datang pada medium 1 r = sudut bias pada medium 2 Contoh Soal Seseorang menyinari sebuah kaca tebal dengan sudut 30° terhadap garis normal. Jika cepat rambat cahaya di dalam kaca adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca dan sudut biasnya. Penyelesaian Diketahui θi = 30° v2 = 2 × 108 m/s Ditanyakan n2 indeks bias kaca dan θr Jawab Untuk mencari indeks bias kaca, gunakan persamaan n = c = 3 × 108 m/s = 1,5 v 2 × 108 m/s Jadi, indeks bias kaca adalah 1,5 Untuk mencari sudut bias, gunakan hukum Snellius. sin r = 0,33 r = sin−1 0,33 r = 19,27° Jadi, besar sudut biasnya adalah 19,27°. Hukum-Hukum Lain yang Berlaku Pada Pembiasan Cahaya Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku pada peristiwa pembiasan cahaya, yaitu sebagai berikut. 1 Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada sudut datangnya r n2. □ Sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis. Misalnya, jika sudut datang adalah i dan sudut kritis adalah ik maka pada pemantulan sempurna berlaku i > ik. Apa itu Sudut Kritis Pada Pemantulan Sempurna? Jika sudut sinar datang dari medium pertama mempunyai sudut bias 90° disebut sudut kritis sudut batas dan ditulis ik, maka menurut Hukum Snellius untuk pembiasan cahaya, berlaku persamaan berikut. n1 sin ik = n2 sin r n1 sin ik = n2 sin 90° n1 sin ik = n2 1 n1 sin ik = n2 Keterangan ik = sudut kritis sudut batas n1 = indeks bias medium pertama n2 = indeks bias medium kedua n1 > n2 Contoh Soal Hitunglah sudut kritis berlian yang memiliki indeks bias mutlak 2,417 pada saat diletakkan di udara. Jawab Diketahui n2 = 1 udara n1 = 2,417 berlian Maka sudut kritisnya dapat dihitung dengan rumus berikut. Jadi, sudut kritis berlian tersebut adalah 24,4°.Alat- alat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya adalah Cahaya Lensa Cermin Kaca MR M. Robo Master Teacher Jawaban terverifikasi Pembahasan Lensa tidak memanfaatkan